- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prancis Akhirnya Memahami Rencana Eksekusi Mati Terhadap Warganya di RI


TS
aghilfath
Prancis Akhirnya Memahami Rencana Eksekusi Mati Terhadap Warganya di RI
Spoiler for Prancis Akhirnya Memahami Rencana Eksekusi Mati Terhadap Warganya di RI:
Elza Astari Retaduari - detikNews
Prancis Akhirnya Memahami Rencana Eksekusi Mati Terhadap Warganya di RI

Effendi Simbolon menerima kunjungan persahabatan dari kelompok Persahabatan Prancis-Indonesia. (elza/detikcom)
Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR mendapat kunjungan persahabatan dari kelompok Persahabatan Prancis-Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, turut pula dibahas soal eksekusi mati gembong narkoba yang salah satunya merupakan WN Prancis, Serge Atlaoui.
Pertemuan dipimpin oleh anggota BKSAP Effendi Simbolon di lantai 2 Gedung Nusantara, Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2016). Ada pun dari parlemen Prancis yang datang ke DPR adalah Ketua Kelompok Persahabatan Prancis-Indonesia, Jacques Gautier, Senator Catherine Procaccia, Jean-Jacques Lozach dan Jean-Leonce Dupont. Selain itu juga Sekretaris Eksekutif Kelompok Persahabatan Gulaume Gabison.
Ada sejumlah isu yang dibahas dalam kunjungan persahabatan. Mulai dari bidang sosial, ekonomi, dan juga pertahanan. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah soal bagaimana kelompok dari senat Prancis ini berusaha menghapuskan wacana pajak impor minyak kelapa sawit yang diterapkan pemerintah Prancis bagi eksportir dari Indonesia. Wacana tersebut sedang dibahas di Parlemen Prancis.
"Kami mengerti dengan baik soal rencana pajak tersebut. Saya dan kolega saya di sini sedang mencoba menghapus rencana itu. Agar yang sudah dibahas di DPR kembali ke senat," ujar Jacques Gautier.
"Pajak itu menurut kami tidak fair. Kami akan berusaha nanti begitu pulang ke Prancis demi kepentingan kedua negara," sambung Gautier.
Atas hal itu, Effendi Simbolon mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kelompok persahabatan Prancis-Indonesia itu. Menurutnya, rencana pajak bagi masuknya kelapa sawit di Indonesia akan sangat merugikan.
"Kolega dari Prancis berjuang sekuat tenaga mencoba membatalkan. Kami mendengar langsung bahwa di waktu yang tidak lama resolusi itu akan batal. Semoga batal karena akan sangat menguntungkan ekonomi kita khususnya di bidang kelapa sawit. Bukan cuma di Prancis saja, tapi di Uni Eropa," beber Effendi.
Jika penerapan pajak itu jadi terealisasi, menurutnya hal tersebut dapat mengacam devisa negara. Sebab disebut Effendi, dari dunia ekspor kelapa sawit di Indonesia menyerap puluhan juta pekerja.
Selain soal ekonomi, hal menarik yang dibahas dalam pertemuan persahabatan itu adalah mengenai rencana eksekusi mati bagi gembong narkoba yang akan dilakukan oleh Indonesia. Salah satu yang akan dieksusi mati gelombang III oleh Kejaksaan Agung, satu di antaranya adalah Warga Negara Prancis, Serge Areski Atlaoui.
"Kita juga sampaikan agar soal pengenaan eksekusi mati WN Prancis yang gembong narkoba. Mereka memahami dan menghormati hukum positif di Indonesia," jelas Effendi.
Pembahasan lainnya adalah mengenai hubungan pertahanan antara kedua negara yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Apalagi menurut Effendi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo baru saja berkunjung ke Prancis.
"Soal revisi UU Terorisme, mereka sangat mendukung karena kita sama-sama pernah mengalami aksi teror. Sama-sama punya visi yang sama," tutup politisi PDIP itu.
Rencana eksekusi mati terhadap Serge awal tahun lalu membuat Prancis melakukan protes keras. Kala itu, Presiden Perancis Francois Hollande mengancam akan memutus hubungan diplomatik dengan Indonesia jika Serge jadi dieksekusi mati. Entah kebetulan atau tidak, eksekusi mati Serge ditunda hingga hari ini.
Lalu siapakah Serge? Serge merupakan anggota komplotan 'Tangerang Nine'. Kelompok ini membangun pabrik narkoba di Tangerang, Banten yang menjadi pabrik terbesar ketiga di dunia dan terungkap pada 2004-2005. Dari pabrik ini didapati 18 orang pegawai dan sembilan orang di antaranya dijatuhi hukuman mati, yaitu:
1. WNI Benny Sudrajat alias Tandi Winardi
2. WNI Iming Santoso alias Budhi Cipto
3. WN China Zhang Manquan
4. WN China Chen Hongxin
5. WN China Jian Yuxin
6. WN China Gan Chunyi
7. WN China Zhu Xuxiong
8. WN Belanda Nicolaas Garnick Josephus Gerardus alias Dick
9. WN Prancis Serge Areski Atlaoui.
Benny yang juga Ketua 'Tangerang Nine' tidak kapok meski dihukum mati. Ia di LP Pasir Putih, Nusakambangan, kembali asyik mengendalikan pembangunan pabrik narkoba di Pamulang, Cianjur dan Tamansari. Ia memanfaatkan dua anaknya yang masih bebas. Benny lalu diadili lagi oleh pengadilan dan karena sudah dihukum mati maka ia divonis nihil. Adapun Serge lolos dari peluru tim eksekutor 2015 karena mengajukan upaya hukum.
Hingga hari ini, Jaksa Agung HM Prasetyo masih merahasiakan nama-nama yang dieksekusi mati dan waktunya.
"Nanti berita yang paling pasti dari saya," kata Prasetyo, Jumat (15/4) kemarin.
http://m.detik.com/news/berita/31917...warganya-di-ri
Setelah bisa menerima, tinggal nunggu eksekusi gelombang 3, kira2 teh Anggun bikin surat terbuka lagi ga ya


0
971
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan