- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
(Kok Luput ) RI Diminta Berperan Dalam Penyelesaian Konflik Azerbaijan-Armenia


TS
myanka8
(Kok Luput ) RI Diminta Berperan Dalam Penyelesaian Konflik Azerbaijan-Armenia
RI Diminta Berperan Dalam Penyelesaian Konflik Azerbaijan-Armenia
Jum'at, 8 April 2016 − 21:22 WIB
JAKARTA - Azebaijan meminta dukungan kepada Indonesia, sebagai bagian dari komunitas internasional untuk membantu menyelesaikan konflik dengan Armenia. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Qarayev.
Berbicara saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan pada Jumat (8/4), dirinya mengaku sangat membutuhkan dukungan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Indonesia termasuk salah satu yang diharapakan terlibat dalam hal ini.
"Saya yakin Indonesia memiliki pengalaman untuk menjadi penengah dua negara yang berseteru ini," kata pria yang mengaku lahir dan tumbuh di kawasan Nagoromo-Karabakh tersebut.
Bukan hanya meminta dukungan untuk membantu menyelesaikan konflik, dirinya juga mengharapkan Indonesia mau mengirimkan pasukan penjaga perdamaiannya untuk memantau gencatan senjata dan stabilitas di kawasan konflik, yakni Nagorno-Karabakh.
Pasukan penjaga perdamaian ini dibutuhakan untuk memberi keyakinan pada Armenia agar mereka mau menarik mundur pasukan mereka dari kawasan Nagorno-Karabakh. Penarikan mundur pasukan merupakan syarat utama yang diajukan Azerbaijan dalam proses perdamaian dengan Armenia.
http://international.sindonews.com/r...nia-1460125367
Merkel serukan penyelesaian damai bagi konflik Nagorno-Karabakh
Kamis, 7 April 2016 10:22 WIB |
Berlin (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu, menyerukan diselesaikannya konflik di Nagorno-Karabakh secara damai.
Berbicara saat jumpa pers setelah pertemuan dengan Presiden Armenia Serzh Sargsyan yang sedang berkunjung di Berlin, Merkel mengatakan perkembangan di Nagorno-Karabakh menimbulkan keprihatinan sangat besar.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dengan populasi penduduk mayoritasnya merupakan warga Armenia.
Berbagai upaya untuk mencapai "gencatan senjata yang dapat diterima baik dan permanen" di wilayah itu "sangat mendesak", ujarnya.
Merkel mengatakan Jerman menyarankan penyelesaian konflik antara Armenia dan Azerbaijan secara damai dan ingin "membantu secara konstruktif".
Permusuhan antara Armenia dan Azerbaijan di Jalur Kontak di Nagorno-Karabakh meletus pada Sabtu malam, dan kedua negara tersebut saling menyalahkan mengenai pemicu ekskalasi itu.
Bentrokan mematikan antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di Wilayah Nagorno-Karabakh pada Senin (4/4) memasuki hari ketiga tanpa tanda mereda.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada Selasa bahwa pasukannya telah menewaskan 70 tentara Armenia dan menghancurkan 20 kendaraan lapis baja pada Senin dan Selasa, sementara setidaknya 16 tentara Azerbaijan tewas dalam pertempuran sengit di wilayah tersebut.
Setelah tiga hari pertempuran, Armenia dan Azerbaijan sepakat pada Selasa untuk gencatan senjata, yang mulai berlaku pada siang hari.
Armenia dan Azerbaijan telah terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh. Konflik antara Armenia dan Azerbaijan mengenai Nagorno-Karabakh pertama kali meletus pada 1988, ketika wilayah itu memproklamasikan kemerdekaan dari Azerbaijan untuk bergabung dengan Armenia.
Sementara itu masyarakat internasional menyerukan dihentikannya pertempurang mengenai wilayah sengketa tersebut.
sumur: http://www.antaranews.com/berita/553...gorno-karabakh
" Piye to Om Rusky kok Malah sama2 dipasok senjata, bukan malah didamai in gitu "
Rusia Terus Pasok Senjata ke Azerbaijan dan Armenia
Sabtu, 9 April 2016 − 22:14 WIB
BAKU - Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin mengatakan, Rusia akan terus memasok senjata ke Azerbaijan dan Armenia berdasarkan kontrak yang ada. Keduanya adalah mitra strategis Rusia dalam hal perdagangan senjata.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi pernyataan Presiden Armenia yang menyatakan Rusia telah memasok sejumlah senjata ke Azerbaijan. "Semuanya dilakukan sesuai dengan kontrak. Kedua negara ini adalah mitra strategis kami," kata Rogozin dikutip dari TASS, Sabtu (9/4/2016).
Azerbaijan adalah mitra terbesar Rusia dalam perdagangan senjata. Pada 2010-2014, Moskow menandatangani kontrak dengan Baku terkait pengiriman helikopters, sistem rudal anti pesawat, tank dan sistem artileri.
Menurut data media Rusia, paket kontrak perdagangan ini diperkirakan sebesar USD 4 miliar. Moskow juga memasok persenjataan ke Armenia, termasuk kendaraan lapis baja, peralatan komunikasi, dan perangkat keras militer lainnya.
sumber: http://international.sindonews.com/r...nia-1460214847
Soal Permintaan Azerbaijan, Ini Respon Indonesia
Sabtu, 9 April 2016 − 01:50 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan respon atas permintaan yang diutarakan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Qarayev, terkait dengan konflik yang terjadi antara Azerbaijan dengan Armenia.
Saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan, Qarayev meminta dukungan Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik dengan Armenia. Salah satu cara yang diusulkan Qarayev adalah, Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh.
"Saya yakin Indonesia memiliki pengalaman untuk menjadi penengah dua negara yang berseteru ini," kata pria yang mengaku lahir dan tumbuh di kawasan Nagoromo-Karabakh tersebut.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kemlu Arrmanantha Nassir mengungkapkan, pemerintah Indonesia selalu mendukung setiap upaya damai, dimanapun itu. Namun, untuk bisa mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, Azerbaijan harus mengajukan permintaan kepada PBB.
"Indonesia selalu mendukung upaya perdamaian di berbagai pelosok dunia. Terkait pengiriman peace keeper, Indonesia selalu melakukan hal tersebut dalam rangka payung PBB. Sehingga, apapun yang dilakukan Indonesia selalu dalam kerangka PBB, dan bila ada keinginan dari suatu negara untuk pengiriman di kawasannya, harus melalui mekanisme di PBB," kata Arrmanantha pada Jumat (8/4).
sumber: http://international.sindonews.com/r...sia-1460141403
Jum'at, 8 April 2016 − 21:22 WIB
JAKARTA - Azebaijan meminta dukungan kepada Indonesia, sebagai bagian dari komunitas internasional untuk membantu menyelesaikan konflik dengan Armenia. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Qarayev.
Berbicara saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan pada Jumat (8/4), dirinya mengaku sangat membutuhkan dukungan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Indonesia termasuk salah satu yang diharapakan terlibat dalam hal ini.
"Saya yakin Indonesia memiliki pengalaman untuk menjadi penengah dua negara yang berseteru ini," kata pria yang mengaku lahir dan tumbuh di kawasan Nagoromo-Karabakh tersebut.
Bukan hanya meminta dukungan untuk membantu menyelesaikan konflik, dirinya juga mengharapkan Indonesia mau mengirimkan pasukan penjaga perdamaiannya untuk memantau gencatan senjata dan stabilitas di kawasan konflik, yakni Nagorno-Karabakh.
Pasukan penjaga perdamaian ini dibutuhakan untuk memberi keyakinan pada Armenia agar mereka mau menarik mundur pasukan mereka dari kawasan Nagorno-Karabakh. Penarikan mundur pasukan merupakan syarat utama yang diajukan Azerbaijan dalam proses perdamaian dengan Armenia.
http://international.sindonews.com/r...nia-1460125367
Merkel serukan penyelesaian damai bagi konflik Nagorno-Karabakh
Kamis, 7 April 2016 10:22 WIB |
Berlin (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu, menyerukan diselesaikannya konflik di Nagorno-Karabakh secara damai.
Berbicara saat jumpa pers setelah pertemuan dengan Presiden Armenia Serzh Sargsyan yang sedang berkunjung di Berlin, Merkel mengatakan perkembangan di Nagorno-Karabakh menimbulkan keprihatinan sangat besar.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dengan populasi penduduk mayoritasnya merupakan warga Armenia.
Berbagai upaya untuk mencapai "gencatan senjata yang dapat diterima baik dan permanen" di wilayah itu "sangat mendesak", ujarnya.
Merkel mengatakan Jerman menyarankan penyelesaian konflik antara Armenia dan Azerbaijan secara damai dan ingin "membantu secara konstruktif".
Permusuhan antara Armenia dan Azerbaijan di Jalur Kontak di Nagorno-Karabakh meletus pada Sabtu malam, dan kedua negara tersebut saling menyalahkan mengenai pemicu ekskalasi itu.
Bentrokan mematikan antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di Wilayah Nagorno-Karabakh pada Senin (4/4) memasuki hari ketiga tanpa tanda mereda.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pada Selasa bahwa pasukannya telah menewaskan 70 tentara Armenia dan menghancurkan 20 kendaraan lapis baja pada Senin dan Selasa, sementara setidaknya 16 tentara Azerbaijan tewas dalam pertempuran sengit di wilayah tersebut.
Setelah tiga hari pertempuran, Armenia dan Azerbaijan sepakat pada Selasa untuk gencatan senjata, yang mulai berlaku pada siang hari.
Armenia dan Azerbaijan telah terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh. Konflik antara Armenia dan Azerbaijan mengenai Nagorno-Karabakh pertama kali meletus pada 1988, ketika wilayah itu memproklamasikan kemerdekaan dari Azerbaijan untuk bergabung dengan Armenia.
Sementara itu masyarakat internasional menyerukan dihentikannya pertempurang mengenai wilayah sengketa tersebut.
sumur: http://www.antaranews.com/berita/553...gorno-karabakh
" Piye to Om Rusky kok Malah sama2 dipasok senjata, bukan malah didamai in gitu "
Rusia Terus Pasok Senjata ke Azerbaijan dan Armenia
Sabtu, 9 April 2016 − 22:14 WIB
BAKU - Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin mengatakan, Rusia akan terus memasok senjata ke Azerbaijan dan Armenia berdasarkan kontrak yang ada. Keduanya adalah mitra strategis Rusia dalam hal perdagangan senjata.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi pernyataan Presiden Armenia yang menyatakan Rusia telah memasok sejumlah senjata ke Azerbaijan. "Semuanya dilakukan sesuai dengan kontrak. Kedua negara ini adalah mitra strategis kami," kata Rogozin dikutip dari TASS, Sabtu (9/4/2016).
Azerbaijan adalah mitra terbesar Rusia dalam perdagangan senjata. Pada 2010-2014, Moskow menandatangani kontrak dengan Baku terkait pengiriman helikopters, sistem rudal anti pesawat, tank dan sistem artileri.
Menurut data media Rusia, paket kontrak perdagangan ini diperkirakan sebesar USD 4 miliar. Moskow juga memasok persenjataan ke Armenia, termasuk kendaraan lapis baja, peralatan komunikasi, dan perangkat keras militer lainnya.
sumber: http://international.sindonews.com/r...nia-1460214847
Soal Permintaan Azerbaijan, Ini Respon Indonesia
Sabtu, 9 April 2016 − 01:50 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia memberikan respon atas permintaan yang diutarakan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Qarayev, terkait dengan konflik yang terjadi antara Azerbaijan dengan Armenia.
Saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan, Qarayev meminta dukungan Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik dengan Armenia. Salah satu cara yang diusulkan Qarayev adalah, Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh.
"Saya yakin Indonesia memiliki pengalaman untuk menjadi penengah dua negara yang berseteru ini," kata pria yang mengaku lahir dan tumbuh di kawasan Nagoromo-Karabakh tersebut.
Menanggapi hal ini, juru bicara Kemlu Arrmanantha Nassir mengungkapkan, pemerintah Indonesia selalu mendukung setiap upaya damai, dimanapun itu. Namun, untuk bisa mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, Azerbaijan harus mengajukan permintaan kepada PBB.
"Indonesia selalu mendukung upaya perdamaian di berbagai pelosok dunia. Terkait pengiriman peace keeper, Indonesia selalu melakukan hal tersebut dalam rangka payung PBB. Sehingga, apapun yang dilakukan Indonesia selalu dalam kerangka PBB, dan bila ada keinginan dari suatu negara untuk pengiriman di kawasannya, harus melalui mekanisme di PBB," kata Arrmanantha pada Jumat (8/4).
sumber: http://international.sindonews.com/r...sia-1460141403


wbros memberi reputasi
1
7.1K
19
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan