metrojambiAvatar border
TS
metrojambi
Tragis, Pemuda Merangin Ini Alami Kebutaan Usai Berobat ke Puskesmas

JAMBI - Adi Prima (26), warga Desa Tanjung Ilir, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, kini hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Mata kanannya tiba-tiba mengalami kebutaan setelah berubat di Puskesmas Rantau Panjang, Kecamatan Tabir.

Diceritakan Adi, bermula pada Desember 2015 lalu saat ia mengalami demam. Lalu Ia berobat ke Puskesmas Rantau Panjang, dan di hari pertama pengobatan ia dipasangkan infus di tangan kiri.

Memasuki hari kedua, tangan yang diinfus itu mengalami pembengkakan dan berwarna biru kehitaman. Selain itu, penglihatannya juga mulai kabur dan kondisinya malah kian memburuk.

"Awalnya saya demam dan berobat ke Puskemas. Setelah diperiksa, dokter menyarankan saya dirawat inap, lalu saya diinfus. Di hari kedua, tangan saya bengkak dan mata saya terasa perih," ungkap Adi, Minggu (17/4).

Di hari ketiga perawatan, lanjut Adi, penglihatan dan kesehatannya semakin parah. Karena kondisinya itu, pihak Puskemas membuat rujukan untuk berobat ke Rumah Sakit di Muara Bungo.

Setibanya di RSUD Hanafi Muara Bungo, Adi menyebutkan saat itu dokter menyatakan bahwa dirinya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun untuk mata dan tangannya yang membengkak, dokter juga tidak berkomentar.

Sepuluh hari berobat di Rumah Sakit di Muara Bungo, kondisinya juga tidak membaik. Sehingga Ia kembali di rujuk ke Rumah Sakit M Jamil Padang, Sumatera Barat.

:Sebulan saya dirawat di Padang. DBD dan kondisi tangan saya membaik. Tapi mata sebelah kanan mengalami kebutaan," ujarnya.

"Saya mengalami mata kabur itu sejak berobat di Puskesmas Rantau Panjang. Bahkan tangan saya bengkak juga berawal dari situ," tambahnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Tabir, Lukman, saat dikonfirmasi menampik kebutaan yang dialami Adi karena malapraktik oleh Puskesmas Rantau Panjang. Menurutnya, sebelum dirujuk ke Muara Bungo, Adi mengakui kondisi matanya dalam keadaan normal.

"Gak mungkin, sebelum pasien dirujuk matanya dalam keadaan baik. Jika tak percaya tanyakan sama dokter yang menanganinya," kata Lukman, Minggu (17/4).

Namun ia tidak mengelak terkait tanggan Adi yang membekak dan membiru adalah karena ada keselahan pihaknya. Menurut Lukman, sejauh ini pihaknya sudah ada kesepakatan damai dengan Adi.

"Kalau tangan kami akui, itu kami rawat, bahkan sudah ada kesepakatan damai. Membengkaknya tangan pasien, kemungkinan disaat dipasang infus dia merasa gugup sehingga suntikan tidak tepat sasaran," pungkasnya.

Sumber: http://metrojambi.com/read/2016/04/1...ke-puskesmas-/
0
1.2K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan