

TS
kalikuto
Drama Penyanderaan WNI oleh Militan Abu Sayyaf yang Sudah Berdarah-Darah
Drama penyanderaan 10 WNI oleh Militan Abu Sayyaf sudah berdarah-darah. Usaha yang dilakukan oleh tentara Philipine untuk menyerbu gembong Militan Abu Sayyaf di Tipo-Tipo Basilan memakan korban 18 Pasukan khusus Philipine. Kita sebagai bangsa Indonesia patut menghargai usaha Philipine ini,karena bagaimanapun juga untuk menaklukan Militan Abu Sayyaf bukan perkara mudah.
Militan abu Sayyaf adalah militan Gerilya dengan peralatan tempur yang lumayan cukup untuk merepotkan tentara Philipine. Bahkan dengar-dengar dari media, mereka yang bergabung di Militan Abu Sayyaf ini relatif masih muda. Sebagaimana kesaksian tentara Philipine yang sempat bertempur dengan mereka di tipo-tipo basilan bahwa militan Abu Sayyaf kebanyakan masih muda-muda. Dan yang bikin geleng kepala biarpun mereka masih muda-muda pasukan khusus Philipine bisa mereka bikin tumbang dan kalah telak dalam pertempuran selama 10 jam di tipo-tipo basilan.
Korban tewas militan abu sayyaf cuman 5 orang dan Korban Militer Philipine 18 orang.

Tampang mereka para militan Abu Sayyaf ini mungkin tidak sekeren tentara Philipine dengan gear komplit standar NATO,tapi mereka bikin kelabakan tentara Philipine yang sarat pengalaman dan bahkan dilatih oleh Green Baret USA. Tampang para militan ini semrawut dengan gear ala kadarnya bahkan bersandal jepit.

Berita terbaru 4 WNI kembali ditawan oleh militan Abu Sayyaf. Ini bisa jadi PR besar bagi Pemerintah dan juga TNI/Polri. Menyerbu mereka di pedalaman Basilan tentu bukan perkara mudah,apalagii dengan kemampuan mereka yang dalam sehari bisa menyapu bersih satu peleton pasukan khusus Philipine dan melukai hampir 56 tentara lainnya. Ini mesti menjadi pertimbangan buat TNI/Polri jika mereka suatu saat dimintaa untuk menyerbu mereka. Karena musibah kekalahan ini bukan sekali saja dialami oleh militer Philipine,tahun lalu hampir 40 pasukan komando polisi Philipine dihabisi juga oleh bagian BIFF di mamasapo philipine. Abu Sayyaf dan BIFF adalah anak rahim MNLF.
Tentara philipine bukan tentara tanpa kemampuan,mereka juga tentara profesional yang bahkan mungkin memperoleh pendidikan Militer lebih baik daripada TNI. Dalam hal ini semoga Petinggi negara dan Petinggi TNI lebih bersikap bijak dan tepat.Tentunya keselamatan sandera dan TNI/Polri juga lebih diutamakan. Betul..Abu Sayyaf bukan urusan TNI/Polri tapi WNI yang mereka tawan adalah tetap kewajiban TNI/Polri untuk menyelamatkan.
Semoga akhir yang baik dan damai buat keselamatan WNI bisa segera terwujud. AMINNN

Militan abu Sayyaf adalah militan Gerilya dengan peralatan tempur yang lumayan cukup untuk merepotkan tentara Philipine. Bahkan dengar-dengar dari media, mereka yang bergabung di Militan Abu Sayyaf ini relatif masih muda. Sebagaimana kesaksian tentara Philipine yang sempat bertempur dengan mereka di tipo-tipo basilan bahwa militan Abu Sayyaf kebanyakan masih muda-muda. Dan yang bikin geleng kepala biarpun mereka masih muda-muda pasukan khusus Philipine bisa mereka bikin tumbang dan kalah telak dalam pertempuran selama 10 jam di tipo-tipo basilan.
Korban tewas militan abu sayyaf cuman 5 orang dan Korban Militer Philipine 18 orang.

Tampang mereka para militan Abu Sayyaf ini mungkin tidak sekeren tentara Philipine dengan gear komplit standar NATO,tapi mereka bikin kelabakan tentara Philipine yang sarat pengalaman dan bahkan dilatih oleh Green Baret USA. Tampang para militan ini semrawut dengan gear ala kadarnya bahkan bersandal jepit.

Berita terbaru 4 WNI kembali ditawan oleh militan Abu Sayyaf. Ini bisa jadi PR besar bagi Pemerintah dan juga TNI/Polri. Menyerbu mereka di pedalaman Basilan tentu bukan perkara mudah,apalagii dengan kemampuan mereka yang dalam sehari bisa menyapu bersih satu peleton pasukan khusus Philipine dan melukai hampir 56 tentara lainnya. Ini mesti menjadi pertimbangan buat TNI/Polri jika mereka suatu saat dimintaa untuk menyerbu mereka. Karena musibah kekalahan ini bukan sekali saja dialami oleh militer Philipine,tahun lalu hampir 40 pasukan komando polisi Philipine dihabisi juga oleh bagian BIFF di mamasapo philipine. Abu Sayyaf dan BIFF adalah anak rahim MNLF.
Tentara philipine bukan tentara tanpa kemampuan,mereka juga tentara profesional yang bahkan mungkin memperoleh pendidikan Militer lebih baik daripada TNI. Dalam hal ini semoga Petinggi negara dan Petinggi TNI lebih bersikap bijak dan tepat.Tentunya keselamatan sandera dan TNI/Polri juga lebih diutamakan. Betul..Abu Sayyaf bukan urusan TNI/Polri tapi WNI yang mereka tawan adalah tetap kewajiban TNI/Polri untuk menyelamatkan.
Semoga akhir yang baik dan damai buat keselamatan WNI bisa segera terwujud. AMINNN
Diubah oleh kalikuto 16-04-2016 22:19
0
4.3K
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan