Tiongkok, pembeli utama surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS), meningkatkan kepemilikannya pada Februari setelah memangkasnya selama dua bulan berturut-turut, data terbaru dari Departemen Keuangan menunjukkan.

Mengutip Antara, Sabtu 16 April, Tiongkok meningkatkan kepemilikan surat utang AS sebesar USD14,4 miliar menjadi USD1,2523 triliun pada Februari, setelah dipotong USD8,2 miliar pada bulan sebelumnya.

Sementara untuk Jepang, pemegang asing terbesar kedua surat utang AS, meningkatkan kepemilikannya sebesar USD9,6 miliar menjadi USD1,1331 triliun pada Februari. Pada Februari, kepemilikan asing keseluruhan atas surat utang pemerintah AS naik menjadi USD6,2362 triliun dari USD6,1833 triliun pada Januari.

Ekonomi Tiongkok terus melambat di kuartal I-2016, data resmi menunjukkan pada Jumat, namun beberapa indikator penting memperlihatkan tanda-tanda stabilisasi. PDB Tiongkok pada kuartal I-2016 tumbuh 6,7 persen tahun ke tahun mencapai 15,9 triliun yuan (USD2,4 triliun), menurut Biro Statistik Nasional (NBS).

Pertumbuhan terus menyempit dari 6,8 persen pada kuartal sebelumnya, yang merupakan tingkat kuartalan terendah sejak krisis keuangan global. Namun, angka itu sesuai dengan harapan pasar dan tetap dalam jangkauan yang ditargetkan pemerintah sebesar antara 6,5 persen hingga 7,0 persen untuk 2016.

Momentum pertumbuhan baru sedang terbentuk dan beberapa indikator utama telah mengalami perubahan positif, juru bicara NBS Sheng Laiyun mengatakan dalam konferensi pers, menyebut kinerja kuartal pertama awal yang baik untuk tahun ini.

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/...surat-utang-as