- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Narkoba tumbuh subur bukti Pemerintah Kurang tegas


TS
faisal260593
Narkoba tumbuh subur bukti Pemerintah Kurang tegas
Quote:
selamat malam gan indonesia darurat narkoba namun sampai hari ini kita semua masih saja disuguhi pemberitaan narkoba malah ironisnya meski telah dihukum mati narapidana narkoba tetap saja menjalankan bisnis haram mereka gan


Spoiler for beritanya gan:
Eksekusi Mati Ditunda, Napi Narkoba Bikin Jaringan di Lapas
Komjen Buwas menyoroti lamanya proses eksekusi mati para mafia narkoba dari proses putusan pengadilan hingga dikirim ke regu tembak. Menurutnya, proses yang lama ini malah dimanfaatkan penjahat narkoba untuk bangun jaringan narkoba dalam Lapas.
"Ini, yang mereka ini beberapa justru dalam penundaan eksekusi, yang bersangkutan melakukan kegiatan operasi jaringannya dalam peredaran narkotika," jelas Komjen Pol Budi Waseso usai pemusnahan 107,5 kg sabu dan 59.470 butir ekstasi di garbage-plant Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (15/4/2016).
Buwas mencontohkan, tersangka yang dihadirkan di pemusnahan ini ada yang dari lapas. Dia merupakan residivis dua kali yang melakukan dan sudah di hukum dengan hukuman 9 tahun.
"Bukti dia besar melebihi satu kilo. Ancaman pasti hukuman mati. Harapan saya ya harus dilaksanakan. Pasti dia akan melakukan kegiatan lagi nanti di lapas dengan hukuman ketiga ini. Karena dengan itu ia akan memperpanjang usia. Karena ia akan upaya banding, kasasi dan PK nanti," sambung Buwas.
Pengawasan di LP kata Buwas, sudah terus menerus dilakukan. Pengawasan sendiri sampai hari ini jaringan di lapas masih selalu bekerja. Maka dari itu, lanjut Buwas, diperlukan kerja sama dengan Menkumham, Dirjen lapas serta TNI untuk pengawasannya.
"Karena lapas itu kan milik kita semua. Milik negara. Jadi penganannya tidak hanya diserahkan kepada Dirjen Lapas, atau Menkumham. Karena milik negara jadi harus sama-sama untuk pengawasan lapas itu sendiri. Seperti apa diperintahkan Bapak Presiden, bahwa lapas harus diawasi minimal 2 kali sebulan. Minimal," Buwas menjelaskan.
Buwas pun tak menampik keterlibatan dengan orang dalam Lapas. Oleh karenanya perlu penanganan bersama untuk membasminya. "Kita bicara oknum ya. Smapai saat ini masih ada. Ini permaslahan bersama jadi kita bersama menanganinya. Supaya tidak terulang," pungkas Buwas.
Keluhan Buwas tentang lamanya proses eksekusi mati memang sudah terbukti salah satunya di kasus Kelompok Tangerang Nine. Kepala Kelompong Tangerang Nine, Beni Sudrajat, tidak kapok meski dihukum mati. Ia di LP Pasir Putih, Nusakambangan, kembali asyik mengendalikan pembangunan pabrik narkoba di Pamulang, Cianjur dan Tamansari. Ia memanfaatkan dua anaknya yang masih bebas. Benny lalu diadili lagi oleh pengadilan dan karena sudah dihukum mati maka ia divonis nihil.
Benny berbuat demikian karena dirinya sudah dihukum mati namun sudah bertahun-tahun dia tak dieksekusi. Dia pun membuat jaringan narkoba di sisa hidupnya di penjara.
Spoiler for berita 2:
Mudahnya Jaringan Freddy Budiman Bisnis Narkoba di Balik Sel
VIVA.co.id - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, lemahnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan (LP) memicu keuntungan bagi pelaku bisnis narkoba.
Hal ini terungkap setelah polisi membongkar jaringan narkoba yang dikendalikan dari balik jeruji besi.
Menurut Rikwanto, jaringan dari kelompok gembong narkoba Freddy Budiman ini diduga menjalankan bisnis haramnya itu hanya menggunakan ponsel dan akses internet. Diketahui, kelompok ini memasukkan narkoba jenis baru yang bernama CC4.
"Dengan lemahnya pengawasan tersebut, mereka lebih leluasa. Apalagi, mereka merasa sudah aman, karena beranggapan pihak kepolisian tidak bisa menyentuhnya," ujar Rikwanto, Senin, 13 April 2015.
Rikwanto menambahkan, untuk mengantisipasi hal ini tidak terulang lagi, Polri sudah berkoordinasi dengan Ditjen Lapas terkait hal tersebut.
"Kami sudah sering membahas hal tersebut, namun para napi saat ini sudah semakin pintar. Walaupun begitu, kami tetap akan bekerja sama dengan pihak Ditjen Lapas untuk menindak semua yang terlibat dalam peredaran narkoba," kata Rikwanto.
Seperti diketahui, jaringan Fredy Budiman kembali mengendalikan peredaran narkoba. Bahkan, di LP Cipinang, Jakarta Timur tim yang terdiri atas Sat IV Bareskrim Polri berhasil menyita narkoba jenis CC4 yang masih jarang di Indonesia.
Puluhan lembar CC4 diperoleh petugas dari seorang napi bernama Andre Syamsul Malik, tersangka kasus narkotika dengan vonis 10 tahun penjara.
Penggeledahan melibatkan puluhan personel anggota dari Sat IV Narkoba Bareskrim Polri.
Sementara itu, mereka juga melakukan penggeledahan ke Lapas Salemba terkait peredaran narkotika yang dikendalikan sindikat dari dalam LP.
Setelah menggeledah LP Narkotika Cipinang, petugas kali ini kembali akan melakukan penggeledahan di sejumlah Lapas. Di Salemba, pihaknya berhasil menangkap Mr Kim dan Asiong alias Cecep.
ini terjadi karena lemahnya pemerintah kurang awas terhadap tersangka narkoba di dalam penjara, mungkin pemerintah menganggap bahwa di dalam penjara sudah diawasi penuh oleh pihak penjara. nyatanya tidak sesuai dengan fakta yang ada gan
Quote:
Eksekusi Mati Gelombang III Awal Mei? Tunggu Komando dari Jaksa Agung

Jakarta - Kepala BNN Komjen Budi Waseso mendesak eksekusi mati segera dilakukan. Jaksa Agung HM Prasetyo sebagai eksekutor menyatakan akan segera melaksanakan eksekusi tetapi masih terkendala musim hujan. Tapi benarkah eksekusi mati gelombang III akan digelar awal Mei 2016?
"Nanti berita yang paling pasti dari saya," kata Prasetyo di Gedung Kejagung, Jl Sultan Hasanudin, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Mendesaknya eksekusi mati bukan isapan jempol. Sebab banyak terpidana mati yang menghuni penjara malah semakin liar dalam melakukan kejahatannya. Seperti komplotan 'Tangerang Nine' dalam kasus pembangun pabrik narkoba di Tangerang, Banten yang menjadi pabrik terbesar ketiga di dunia dan terungkap pada 2004-2005.
Dari pabrik ini didapati 18 orang pegawai dan sembilan orang di antaranya dijatuhi hukuman mati, yaitu:
1. WNI Benny Sudrajat alias Tandi Winardi
2. WNI Iming Santoso alias Budhi Cipto
3. WN China Zhang Manquan
4. WN China Chen Hongxin
5. WN China Jian Yuxin
6. WN China Gan Chunyi
7. WN China Zhu Xuxiong
8. WN Belanda Nicolaas Garnick Josephus Gerardus alias Dick
9. WN Prancis Serge Areski Atlaoui.
Benny yang juga Ketua 'Tangerang Nine' tidak kapok meski dihukum mati. Ia di LP Pasir Putih, Nusakambangan, kembali asyik mengendalikan pembangunan pabrik narkoba di Pamulang, Cianjur dan Tamansari. Ia memanfaatkan dua anaknya yang masih bebas. Benny lalu diadili lagi oleh pengadilan dan karena sudah dihukum mati maka ia divonis nihil. Adapun Serge lolos dari peluru tim eksekutor 2015 karena mengajukan upaya hukum. Serge merupakan teknisi pabrik narkoba yang telah berulang kali keluar masuk Belanda-Indonesia.
Ulah Benny membuat resah publik karena hukum ternyata lemah melawan mafia narkoba. Namun Prasetyo masih menyimpan rapat-rapat rencana eksekusi mati itu.
"Jangan dengar isu-isu dari tempat lain," ujar mantan politikus NasDem itu.
Selain kasus narkoba, kasus pembunuhan berencana juga belum ada yang dieksekusi mati dalam Gelombang I dan Gelombang II. Padahal, dari daftar pembunuh itu sebagian besar merupakan pembunuh berantai dan super sadis.
"Belum kita putuskan kapan waktunya tapi kita tidak pernah bilang esksekusi tidak dilakukan lagi," cetus Prasetyo.



aduh ini kesalahan pemerintah,kenapa masih aja menunda-nunda eksekusi mati terpidana narkoba. udah jelas keputusan hukum tetap kenapajuga masih di tunda, padahal semakin di tunda, maka semakin banyak muncul tersangka baru bahkan ironisnya tersangka di lapas bisa menjalankan bisnis haram mereka di balik jeruji besi.
Quote:
ini gan kenapa narkoba tumbuh dengan subur di negara kita apakah mungkin dengan hukuman mati saja cukup membasmi habis narkoba. tentu tidak ada beberapa faktor kenapa narkoba sulit di brantas
1. faktor geografis
Quote:


indonesia terdiri atas lebih kurang 17.300 pulau besar dan kevil serta luas lebih kurang 1,9 juta KM sangat luas untuk ukuran sebuah negara di banding negara tetangga seperti malaysia. dengan luas tersubut serta letak geografis yang strategis diapit 2 benua asia dan australia membuat negara kita mempunyai banyak jalan masuk gan. tak heran jalan-jalan ini menjadi sasaran empuk gembong narkoba untuk menjalankan bisnis haram mereka
2. Aparat kita terlibat
Quote:


polisi adalah salah satu aparat di negara kita yang bertugas untuk menegakkan keadilan dan memberantas kejahatan. namun apa jadinya bila sang keparat eehh salah aparat kita malah menjadi pemakai, bahkan pengedar narkoba gan.
Spoiler for beritanya:
PEKANBARU - Satuan Narkoba Polres Indragiri Hilir (Inhil), Riau, menggerebek sebuah tempat yang diduga dijadikan ajang judi dan pesta narkoba. Dari operasi ini, seorang oknum polisi turut terlibat dan berhasil diamankan.
Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono menegaskan, dalam kasus ini pihaknya berhasil menangkap enam orang tersangka. Di mana satu diantaranya adalah anggotanya bernama Amarullah.
"Dalam kasus ini kita mengamankan lima orang warga dan satu anggota. Saat ini para pelaku sedang diproses," kata Kapolres Inhil, kepada wartawan, Selasa (12/4/2016).
Dia menceritakan, saat itu pihak Satuan Narkoba Polres Inhil mendapat laporan dari warga kalau ada sekelompok orang yang bermain judi dan pesta narkoba. Kemudian, polisi melakukan pengepungan di rumah milik Zulaini.
Rumah yang berada di Parit Tenaga Muda, Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran itu merupakan tempat yang dijadikan ajang narkoba dan judi. Saat digerebek, para pelaku lagi asik bermain judi jenus remi.
Kemudian, polisi langsung menyergap dan menangkap lima orang. Kelimanya adalah Zulaini, Junaidi, Darman, Jun Kenedi dan Baharudin. Sementara oknum polisi yang ada di lokasi berhasil kabur dari sergapan.
Walau sempat dikejar, Ammarullah sudah hilang dari pandangan. "Namun tidak berapa lama, anggota kita itu menyerahkan diri. Saat ini oknum tersebut sudah kita tahan. Kita akan menindak tegas anggota yang terlibat pelanggaran hukum," ucapnya.
Sementara itu, dari lokasi pengerebekan polisi mengamankan barang bukti paket sabu dan empat butir ekstasi. Sementara untuk kasus judi polisi mengamankan sepasang kartu remi dan sejumlah uang milik pelaku.



Quote:
demikian apa yang ane sampaikan salam
0
2.2K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan