[halo gan disini ane mau cerita, cerita ini murni karangan ane. dan ane tak mempersalahkan agan kalau suka apa engga. cuma mau menyalurkan hobi nulis aja. menceritakan lelaki bernama ivan menajalin kasih dengan ratih. hubungan mereka udah berjalan 2 tahun. namun kisah cinta mereka diuji dengan berbagai rintangan yang menghalangi. akan kah cinta mampu mempertemukan dan mempersatukan pasangan ini. yuk kita saksikan saudara saudara
Quote:
Prolog
hari mendung, cuaca sekarang bisa dikatakan tak bersahabat ditengah keramaian sebuah kota besar. namun semua itu tak membuat seorang pemuda berjalan dengan langkah yang tidak pasti setelah seharian ini tak kunjung mendapatkan sebuah pekerjaan. ia sudah kesana kemari mencari pekerjaan namun agaknya nasib baik tak berpihak kepadanya.
sebenarnya secara akademik ia terbilang cukup lumayan, namun disisi keberuntungan ia terbilang apes, bagaimana tidak seharusnya dengan pengalaman, dan prestasi yang bagus agaknya tidak menyulitkan pemuda ini mendapatkan sebuah pekerjaan, tapi takdir tuhan berkata lain, ia sampai detik ini tak kunjung mendapatkan panggilan kerja walau itu hanya sedekar mengganjal perut di keesokkan hari.
pemuda tadi kemudian memasuki kedai warteg setalah seharian berjalan, lelah, capek, haus, kecewa, sedih, bercampur menjadi satu kesatuan yang tak terlukiskan.
"satu piring nasinya mba!!!" pinta pemuda tersebut
"iya mas" sahut penjual dari dapur, berjalan menuju ketempat pemuda tersebut duduk
tak lama kemuadian penjual nasi tersebut kelual dari dapur, dan memhampiri pemuda tadi. pemuda tersebut terpesona setelah sekilas memandangnya,
tersadar dari lamunannya tersebut maka ia mengalihkan pandangannya kearah lain. mba penjual nasi tersebut juga tak menyadari bahwa dirinya sudah dipandangi lama oleh pemuda tadi.
"ini mas nasinya silahkan dimakan" ujar mba tersebut sambil tersenyum
"i..ya..ya maksih" pemuda tersebut tergagap, ada rasa yang menyelimuti hatinya, namun ia tepis begitu saja
tak lama setelah selesai makan pemuda tersebut teringat kembali akan nasibnya di kota besar ini, ia mengeluh sembari dilihatnya dompet yang menunjukkan tinggal lembaran 20 ribu dan 10 ribu masing-masing tersisa 2 lembar di dalam dompetnya.
"ugh tinggal 40 ribu, apa cukup untuk esok?"ujarnya seraya termenung
sementara itu mba penjual nasi tersebut memperhatikan pemuda tadi ia melihat bahwa pemuda itu sepertinya tertimpa masalah, ia mencoba menyapa pemuda tersubut
"...
to be continue
Quote: