Lastbro.com, DEPOK– Pernahkah kita mengerdilkan impian-impian kecil kita? Padahal kita punya Tuhan yang Mahahebat, kenapa kita minta yang remeh-remeh?

Salah satu sikap yang di percaya dimiliki hampir semua orang sukses di dunia adalah antusiasme dalam menggapai impian. Elbert Hubbart menegaskan, “Tidak ada satu pun kemajuan menakjubkan untuk diraih tanpa antusiasme.”

1. Jangan Pernah Meremehkan Mimpi

Karena impian itu transformasi melalui doa. Doa yang di panjatkan kepada Tuhan dengan ikhlas, akan naik ke langit untuk ditangkap oleh malaikat. Malaikat menyerahkan kepada Tuhan, dan Tuhan pun akan mengganti doa itu menjadi kenyataan.

2. Bermimpilah Yang Tinggi

Meski keadaan kita saat ini terasa sangat tidak mendukung terwujudnya mimpi-mimpi itu. Rasulullah pun mewanti-wanti, kalau berharap, bermimpilah yang tinggi. ”Mintalah Firdaus yang paling tinggi,” begitulah pesan Rasulullah. Kalau kita ingat bagaimana Rasulullah bermimpi, kita akan tahu bahwa Rasul dulu terasa tidak mungkin dan kelewatan. Bagaimana tidak, di saat umat Islam masih sangat kecil, bahkan tidak dianggap keberadaannya, Rasul sudah berani bilang bahwa dua imperium sebesar Romawi dan persia akan segera runtuh.

Pernyataan itu bisa dibilang gila, karena waktu itu Islam belum apa-apa. Tetapi Rasulullah sendiri telah sukses membuktikan, bahwa impian yang muluk dan terasa tidak mungkin itu ternyata bisa

3. Tidak Ada Yang Sulit Bagi Tuhan

Tidak ada yang sulit bagi Tuhan. Menjungkirbalikkan dari keadaan yang buruk menjadi baik, atau memutar nasib dari baik menjadi buruk, tidaklah sulit bagi-Nya. Lihatlah beberapa daerah dalam hitungan detik sudah luluh lantah oleh terjangan Tsunami dan gempa. Begitulah ketika Tuhan menjungkir balik nasib, bisa terjadi hanya dalam hitungan sepersekian detik.

Apalagi hanya nasib kita. Sangat mudah bagi Allah mengubah nasib kita. Dia punya Kuasa melampaui batas materi dan waktu. Dia berhak untuk menjungkir balik takdir hidup kita sesuka-Nya. Cukup ‘Kun’, maka ‘Yakun’ lah.

4. Jangan Minder

Sekarang miskin? Jangan minder untuk memimpikan hidup kaya. Karena Dialah Al-Ghaniyy. Yang Maha Kaya. Dia tak pernah kehabisan stok kekayaan hanya untuk mengayakan kamu. Dia tak akan pernah miskin meskipun seluruh manusia di muka bumi kaya rasa. Karunia-Nya tersebar di seluruh jagat. Kekayaan-Nya tak terbatas.

Nah, karena Tuhan yang kamu percayai itu beneran kaya raya, kenapa kamu mengerdilkan-Nya dengan ketakutan yang tidak beralasan. Rezeki seluruh makhluk sudah di tanggung-Nya. Tetapi seperti kata orang dulu, rezeki kita memang di tangan Tuhan, tetapi kalau enggak di ambil bakal terus ada di tangan Tuhan.

Tugas kita adalah berusaha mengambilnya. Bukan mencarinya, karena kalau mencari berarti rezeki kita belum ada. Rezekinya ini sudah ada, sudah di jatah sekian-sekian, kita tinggal ambil melaui ikhtiar dan doa.

5. Manusia Biasa Juga Boleh Bermimpi

Sekarang kita bukan siapa-siapa? Jangan takut memimpikan untuk hidup sebagai orang yang namanya di abadikan oleh tinta sejarah. Sejarah selalu menyediakan tempat bagi mereka yang benar-benar berminat mengisi hidupnya dengan kerja keras menggapai hidup yang besar. Buku sejarah selalu di huni oleh mereka yang rela menukar seluruh waktunya dengan kebesaran di masa mendatang.

6. Hidup Tanpa Batas

Sekarang kita hidup dengan keterbatasan? Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan sangat cermat dan adil. Tuhan mencintai seluruh bayi yang lahir ke muka bumi, karena mereka suci.

Secara fitrah mereka tak punya dosa. Ketika kamu lahir dengan berbagai keterbatasan, itu sudah menjadi rencana Tuhan, agar dengan keterbatasan itu kamu kelak menjadi orang besar. Buktikan bahwa keterbatasan itu justru menjadi karunia Tuhan untuk menjadikanmu sebagai manusia-manusia terhormat yang melebihi mereka yang dikaruniai lebih.

Tetaplah bermimpi hebat, karena Tuhan kita Mahahebat. Tetaplah bermimpi kaya raya, karena Tuhan kita kekayaan-Nya tak terbatas. Tetaplah bermimpi menjadi orang besar, karena tuhan kita adalah Tuhan yang Mahabesar. Jangan pernah mengerdilkan kuasa Tuhan dengan impian-impian kecil kita. Kalau Tuhan kita Maha Hebat, kenapa kita minatnya yang remeh-remeh.

Sumber : Lastbro.com