- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok akui pernah jadi penghubung pengusaha dengan Jokowi


TS
aghilfath
Ahok akui pernah jadi penghubung pengusaha dengan Jokowi
Spoiler for Ahok akui pernah jadi penghubung pengusaha dengan Jokowi:

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pernyataan stafnya, Sunny Tanuwidjaja yang menyebut para pengusaha sering bertemu dengannya. Ahok sapaannya ini pun tak membantah bila pengusaha ini menaruh harapan agar dirinya dapat menyampaikan pikiran mereka ke Presiden Jokowi.
Persepsi kedekatan dengan Jokowi pun jadi alasan sebagian pikiran dan aspirasi pengusaha untuk disampaikan olehnya kepada Jokowi. Tapi tak semuanya, sebab Ahok ingin para pengusaha langsung bertemu Jokowi sebagai perkumpulan bukan hanya perseorangan.
"Ada beberapa, misalnya seperti kasus pajak, kadang-kadang mereka akan ngomong. Mereka kan berfikir saya dekat sama Pak Jokowi. Beberapa hal juga pengusaha belum tentu juga saya sampaikan. Ngapain? Saya bilang, kamu sampaikan dong lewat asosiasi atau apa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4).
Lebih lanjut, dia juga membenarkan rutin bertemu pengusaha melalui acara makan bersama dan semacamnya. Biasanya, dalam pertemuan itu, Ahok ingin tahu apa yang dipikirkan pengusaha sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
"Kayak saya mau makan dengan pengusaha ya ngobrol apa saja semua. Saya juga pengen tahu kan kamu (pengusaha) pikirannya apa. Sekalian pak Jokowi kan kalau bikin program apa reaksinya gitu," katanya.
Mantan politikus Gerindra ini mengakui para pengusaha lebih tau kondisi ekonomi dan keadaan keuangan karena mereka adalah pelaku usaha. Misal soal tax amnesti atau pengampunan pajak terutang, Ahok menyebut sering mendapat masukan soal itu.
"Seperti pajak tax amnesti, mereka kan kasih masukan. Bahaya dimana, ada double tax di luar negeri, nah mereka ngomong kan, makanya ketemu," tambahnya.
Memang, katanya, Jokowi memiliki tim sendiri untuk mengkaji dan menganalisis kondisi ekonomi di Indonesia. Namun, lanjut Ahok, Jokowi senang menyerap aspirasi dari pihak yang tidak ada kepentingan seperti dirinya.
"Kayak Pak jokowi kan ada tim yang mengkaji lagi ada Menko. Tapi beliau kan suka dengerin apa mau rakyat didengerin satu-satu orang yang tidak punya kepentingan," kata Ahok.
Terlepas dari itu, Ahok mengaku jarang membahas secara formil soal masalah ekonomi dengan Jokowi. Justru melalui perbincangan santai lah, bahasan-bahasan ekonomi seperti tax amnesti tadi dibahas.
"Saya jarang ketemu pak jokowi. Urusannya lain, kalau ketemu pak jokowi enggak bawa kertas. Pas ngobrol-ngobrol saja situasi ekonomi. Misalkan pak jokowi nanya kenapa ya saat hitungan orang luar negeri harusnya sudah balik ya semua," ujarnya.
Pernah suatu waktu mereka berbincang, Jokowi bertanya mengapa iklim investasi di Indonesia rendah. Keduanya pun mencoba mencari solusi dan mempertimbangakan penerapan tax amnesty agar pengusaha mau berinvestasi di Indonesia karena tak diharuskan membayar pajak.
"Oh semua takut enggak bayar pajak. Oh ini Pak Jokowi yakin kalau ada tax amnesty pengusaha indonesia akan pulang. Yang paling ngerti ini adalah pengusaha. Mereka kan kayak kenapa enggak mau investasi di indonesia?" pungkasnya.
Sebelumnya, Staf khusus Gubernur DKI Jakarta, Sunny Tanuwidjaja mengakui bahwa dirinya sering menjadi perantara antara Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dengan pihak pengembang. Ternyata, kata Sunny, para pengembang itu sering dan suka bertemu Ahok.
Sunny mengatakan, alasan para pengembang sering bertemu Ahok karena memiliki persepsi Ahok dekat dengan Presiden Joko Widodo. Sehingga apa yang dibicarakan dengan Ahok bisa sampai ke telinga presiden.
"Biasanya pengusaha itu persepsinya Pak Gubernur (Ahok) dekat sama Pak Presiden ( Jokowi) bisa dimasukkan kepada Pak Presiden. Mereka suka ngobrol dengan Pak Gubernur harapannya bisa sampai ke pak Presiden gitu," kata Sunny di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/4).
Semisal, katanya, Bos Sedayu Grup, Sugianto Kusuma (Aguan) itu bahkan rutin bertemu sebulan sekali dengan Ahok. "Kalau sama Pak Aguan sebulan sekali lah, kurang lebih seperti itu," tandasnya.
Namun, tidak semua pertemuan dengan pengusaha dirinya yang mengatur. Terkadang, para pengusaha langsung menghubungi Ahok atau melalui staf lain.
"Mau Pak Aguan (Pendiri Sedayu Group), Pak Trihatma (Pemilik Agung Podomoro), mau siapa pun enggak semua juga lewat saya, kadang-kadang bisa langsung, bisa lewat staf lain juga bisa," terangnya.
Terlepas dari itu, Sunny menegaskan, peran yang dilakukan hanya sebatas mengatur pertemuan dengan pengusaha, bukan mengatur isi pertemuan.
"Saya mengatur pertemuan dengan berbagai macam pengusaha kok. Bukan ngatur loh ya, misal Pak Ahok bilang 'saya ingin ketemu dia bisa dijadwalkan enggak?' atau pengusahanya bilang, 'saya mau ketemu Pak Ahok dijadwalkan bisa enggak?'," pungkas Sunny.
Spoiler for Salurkan Aspirasi Pengusaha ke Jokowi, Ahok: Misalnya Soal Tax Amnesty:
Danu Damarjati - detikNews
Salurkan Aspirasi Pengusaha ke Jokowi, Ahok: Misalnya Soal Tax Amnesty

Foto: Ari Saputra
Jakarta - Rekan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), yakni Sunny Tanuwidjaja, menyatakan kaum pengusaha sering menyampaikan aspirasinya ke Ahok dengan harapan Ahok bisa meneruskan aspirasi itu ke Presiden Jokowi. Ahok mengakui, sebagian aspirasi dia sampaikan dan sebagian lagi tidak karena lebih baik disampaikan ke Jokowi sesuai jalur yang disediakan.
"Ada beberapa, misalnya seperti kasus pajak, kadang-kadang mereka akan ngomong. Mereka kan berfikir saya dekat sama Pak Jokowi. Beberapa hal juga pengusaha belum tentu juga saya sampaikan. Ngapain? Saya bilang, kamu sampaikan dong lewat asosiasi atau apa," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Bila bertemu kaum pengusaha, Ahok biasanya berbincang dalam acara makan bersama atau aktivitas lain. Lewat mengobrol, Ahok bisa tahu pikiran pengusaha.
"Sekalian pak Jokowi kan kalau bikin program, kita pengin tahu juga reaksinya. Seperti pajak, tax amnesti, mereka kan kasih masukan. Bahaya di mana. Kita kan ada 'double tax' di luar negeri, nah mereka ngomong kan, makanya ketemu," tutur Ahok.
Ahok mengetahui, Jokowi punya tim sendiri yang berisikan para menteri untuk membahas soal tax amnesty. Namun minimal, aspirasi juga perlu didengar. Jokowi-pun memilih untuk mendengarkan aspirasi-aspirasi di kalangan terkait, dalam hal ini soal tax amnesty yang dicontohkan Ahok, dari orang yang bebas kepentingan, yakni Ahok sendiri.
"Beliau pengin mendengarkan sesuatu dari orang yang tidak punya kepentingan. Dan Pak Jokowi tahu persis saya ini tidak ada kepentingan," kata Ahok.
Namun kesempatan menyampaikan uneg-uneg pengusaha itu juga jarang dilakukan, karena Ahok memang jarang bertemu Jokowi. Bilapun bertemu, Ahok dan Jokowi juga jarang membawa catatan spesifik. Lewat obrolan santailah bahasan-bahasan seputar tax amnesty diperbincangkan keduanya.
Suatu ketika, Jokowi bertanya kenapa investasi tak melambung tinggi. Ahok dan Jokowi lantas menelaah, itu karena pengusaha banyak yang takut dimintai pembayaran tunggakan pajaknya di Indonesia.
"Oh semua takut ketahuan duitnya enggak bayar pajak. Wah ini Pak Jokowi yakin kalau ada tax amnesty, duit indonesia akan pulang. Nah sekarang yang paling mengerti ini siapa? Ya pengusaha dong. Seperti di luar negeri, mereka kan bertanya, kenapa enggak mau invest di indonesia?" kata Ahok.
Kaum pengusaha, dituturkan Ahok, jelas mendukung Undang-undang tentang tax amnesty agar disahkan oleh DPR. Dengan demikian, mereka tak lagi merasa takut membawa kapitalnya kembali ke dalam negeri. Apalagi, setelah Panama Papers mencuat ke permukaan.
"Makanya sekarang DPR kenapa dukung? Panama sudah buka," nilai Ahok.
Ahok menilai kelemahan perpajakan di Indonesia adalah masih mengejar pajak perusahaan cabang luar negeri yang sudah membayar pajak di dalam negeri. Terlepas soal itu, Ahok juga menyatakan Jokowi sudah punya dokumen serupa Panama Papers.
"Maka terbukanya Panama ini, berarti orang-orang akan dikejar pajak dong. Berarti pemerintah sudah punya enggak yang Panama itu? Sudah punya. Pak Jokowi cerita sama saya sudah berapa lama punya. Makanya dia yakin sudah dua ribu lima ratus sekian triliun di situ itu dia sudah tahu, lewat intelijen bank-nya," kata Ahok.
Spoiler for sumur:
http://m.merdeka.com/jakarta/ahok-ak...an-jokowi.html& http://m.detik.com/news/berita/31854...al-tax-amnesty
Ini yg sering digembar-gemborkan sembilan naga yg banyak mempengaruhi kebijakan gubernur maupun presiden memang rutin bertemu, dan menurut haters ini konspirasi jahat

Dan ketika terbukti mereka benar2 berniat jahat, merekapun dikarungi KPK (Ariesman) dan tidak kebal hukum, jadi sembilan naga keknya cuma mitos yg berusaha dibuat realita

Diubah oleh aghilfath 12-04-2016 06:52
0
2.3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan