- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hasil Otopsi Siyono sang "Terduga" teroris menunjukkan tdk ada perlawanan


TS
kutil.badak
Hasil Otopsi Siyono sang "Terduga" teroris menunjukkan tdk ada perlawanan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM Sianne Indriyani mengatakan, hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Indonesia menunjukkan Siyono tidak pernah melakukan perlawanan seperti yang diklaim oleh Mabes Polri selama ini. Sianne juga mengatakan, selama ini jasad juga tidak pernah diautopsi.
Sianne mengungkap, kematian siyono diakibatkan benda tumpul di bagian rongga dada, yaitu ada patah tulang. Pada iga bagian kiri ada lima. Luka patah sebelah kanan ada satu keluar, sedangkan tulang dada patah.
Kemudian, lanjutnya, tulang patah ke arah jantung hingga mengakibatkan luka yang cukup fatal. Siane mengatakan, memang ada luka di bagian kepala, tetapi tidak menyebabkan kematian. Sebab, luka pada bagian tersebut tidak terlalu banyak mengeluarkan darah.
"Dari seluruh rangkaian autopsi ini, tidak adanya perlawanan dari luka luka yang diteliti. Jadi, tidak ada perlawanan dari Siyono, tidak ada luka defensif dari Siyono," ujar Sianne, Senin (11/4).
Siane mengatakan, autopsi dilakukan oleh 10 dokter. Sembilan dokter dari tim forensik dan satu dokter dari Polda Jateng. Kesepuluhnya sepakat dan tidak ada yang berbeda pendapat. Autopsi dilakukan sejak pukul 09.00 pagi hingga 12.00 siang, 3 April 2016.
-----------------------------------------------------
Sianne mengungkap, kematian siyono diakibatkan benda tumpul di bagian rongga dada, yaitu ada patah tulang. Pada iga bagian kiri ada lima. Luka patah sebelah kanan ada satu keluar, sedangkan tulang dada patah.
Kemudian, lanjutnya, tulang patah ke arah jantung hingga mengakibatkan luka yang cukup fatal. Siane mengatakan, memang ada luka di bagian kepala, tetapi tidak menyebabkan kematian. Sebab, luka pada bagian tersebut tidak terlalu banyak mengeluarkan darah.
"Dari seluruh rangkaian autopsi ini, tidak adanya perlawanan dari luka luka yang diteliti. Jadi, tidak ada perlawanan dari Siyono, tidak ada luka defensif dari Siyono," ujar Sianne, Senin (11/4).
Siane mengatakan, autopsi dilakukan oleh 10 dokter. Sembilan dokter dari tim forensik dan satu dokter dari Polda Jateng. Kesepuluhnya sepakat dan tidak ada yang berbeda pendapat. Autopsi dilakukan sejak pukul 09.00 pagi hingga 12.00 siang, 3 April 2016.
-----------------------------------------------------
Diubah oleh kutil.badak 11-04-2016 23:46
0
1.5K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan