4 Koruptor Indonesia yang Paling Sulit Ditangkap


Indonesia adalah Negara kepulauan yang punya banyak daya tarik bagi masyarakat dunia, sayangnya di tanah air sendiri kita sebagai masyarakat Indonesia justru mengalami berbagai hal yang merugikan salah satunya adalah ulah dari para koruptor.

Beberapa waktu lalu kita sempat dihebohkan dengan kasus korupsi Labora Sitorus, dimana ia sebenarnya sudah ditetapkan sebagai terpidana dan harus menjalani masa hukuman atas kasus korupsi yang ia lakukan. Namun ternyata Labora yang juga merupakan mantan anggota kepolisian ini justru sempat berhasil kabur setelah berdalih sakit, alhasil ia pun ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang).

Kasus Labora sendiri sebenarnya bukan kali pertama terjadi di tanah air, setidaknya ada 4 koruptor paling sulit ditangkap. Bahkan salah satu diantaranya pun sampai sekarang ini masih bebas berkeliaran. Siapa saja mereka?




GAYUS


Dia sebenarnya hanya seorang petugas pajak biasa, tapi apa yang dilakukannya sangat luar biasa. Gayus Halomoan Tambunan adalah seorang mafia, dimana ia benar-benar lihai memanfaatkan celah untuk meraup keuntungan hingga puluhan miliar rupiah. Meski telah ditetapkan bersalah dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara, Gayus masih dapat berlenggak-lenggok dengan santainya. Terbukti ia kerap kali dikabarkan keluar dengan bebas bahkan tidak hanya nonton tenis dan makan bersama sejumlah wanita Gayus juga sempat berlibur ke luar negeri dengan menggunakan passport palsu.




NUNUN


Dilihat dari perawakannya seorang wanita paruh baya ini terlihat sebagai seorang wanita berpendidikan. Namun apa yang ia lakukan justru tidak menggambarkan itu. Nunun Nurbaeti Daradjatun adalah seorang koruptor kelas kakap, dimana ia terbukti secara meyakinkan telah melakukan penyuapan puluhan miliar rupiah dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

Sepanjang pemeriksaan kasus korupsinya Nunun pun telah ditetapkan sebagai tersangka bahkan secara resmi ia dilarang untuk bepergian ke luar kota. Namun berdalih berobat, Nunun justru melarikan diri selama beberapa lama bahkan sampai membuat aparat penegak hukum di tanah air kewalahan. Ia sempat disebut berada di Kamboja namun saat digrebek ia justru tidak ada disana. Tak lama ia dikabarkan berada di sebuah rumah kecil di Bangkok, Thailand setelah mencocokkan data dan bekerjasama dengan polisi setempat Nunun akhirnya berhasil ditangkap. Sayangnya sanksi yang dijatuhkan justru berbeda dengan tuntutan Jaksa, pengadilan hanya menjatuhkan sanksi 2 tahun 6 bulan penjara.




NAZARUDDIN


Sepak terjang koruptor yang satu ini pun tidak kalah hebohnya, bahkan bisa disebut jika ia cukup lihai mengelabui petugas. Muhammad Nazaruddin yang merupakan seorang koruptor dalam kasus penyuapan dan pencucian uang ini sempat kabur ke beberapa Negara tanpa berhasil terdeteksi oleh petugas hukum. Bahkan dalam aksinya ia sempat membuat heboh kala mengungkap sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus korupsinya. Akhirnya pada 7 Agustus 2011, Nazaruddin berhasil ditangkap oleh petugas gabungan Interpol di Cartagena, Kolombia yang saat itu juga langsung dipulangkan ke tanah air.




4.EDDY TANSIL “THE LEGENDARY CORRUPTOR”


Ya, dia adalah seorang legenda, tapi bukan sebagai legenda yang memberikan pengaruh positif untuk tanah air tapi dia adalah seorang koruptor legendaris. Sepak terjang Eddy Tansil yang merupakan terdakwa kasus korupsi senilai 580 juta dollar lebih ini sangat luar biasa.

Eddy Tansil yang telah ditetapkan bersalah dan harus menjalani hukuman 20 penjara, justru dengan mudahnya kabur dari lapas. Bahkan ia dikabarkan kabur dengan menggunakan mobil dari LP Cipinang. Sejak tahun 1996 hingga 2016 ini Eddy pun belum mampu ditangkap oleh petugas kepolisian meski ia sendiri sempat beberapa kali dikabarkan terdeteksi namun hingga saat ini ia masih berkeliaran bebas entah dimana.

Apa yang dilakukan oleh para koruptor di atas tentunya sudah cukup jelas menggambarkan kondisi hukum di tanah air. Meski sudah diperketat masih saja ada oknum-oknum tertentu yang mengedepankan materinya ketimbang tugas dan kewajiban yang diemban.