
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian menjadi pembicara di sidang PBB di Jenewa, Swiss. Di depan Sekjen PBB Ban Ki Moon dan perwakilan 100 negara, Tito menyampaikan upaya melawan ekstrimisme.
"Permasalahan terorisme saat ini bukan sekedar masalah lokal. Setiap negara perlu melakukan pendekatan keras dan lunak secara simultan. Baik dengan upaya penegakan hukum terhadap jaringan terorisme yang menggunakan kekerasan terhadap warga sipil tidak bersalah, maupun upaya menetralisir ideologi kekerasan serta situasi yang membuat gerakan itu berkembang," jelas Tito dalam sidang pada 7-8 April itu, seperti dituturkan kepada detikcom, Sabtu (9/4/2016).
Selain Tito, yang menjadi kepala delegasi Indonesia di sidang itu, ikut juga Deputi Kerjasama Internasional BNPT Irjen Pol PR Golose.
Tito juga dalam pidatonya, mengajak elemen masyarakat madani untuk berperan aktif mengatasi ekstrimisme.
Selain itu Tito juga menyarankan agar daerah-daerah konflik yang menjadi centre of gravity gerakan ekstrimisme diberikan prioritas penyelesaian dengan baik.
"Menciptakan tata hubungan internasional yang bersahabat, konstruktif dan saling menghormati juga akan membuat banyak pihak merasa nyaman dan tidak menggunakan cara kekerasan seperti terorisme untuk memperjuangkan kepentingannya," sambung Tito.
Sementara itu Sekjen PBB Ban Ki Moon menyampaikan permasalahan terorisme saat ini sangat erat kaitan dengan ekstrimisme kekerasan, sehingga perlu dicegah. Diantaranya dengan upaya setiap negara sesuai karakteristik, melakukan kerjasama internasional dengan PBB sebagai salah satu motor utama.
http://m.detik.com/news/berita/31837...-pbb-di-jenewa