Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta berencana menutup persimpangan tak sebidang di dekat Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016) besok. Sehingga, arus lalu lintas kendaraan di bawah jalan layang (fly over) Tebet akan ditutup dengan movable concret barier (MCB) beton.
Kepala Bidang Management Rekayasa Lalu Lintas (MRL) Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Priyanto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan pengguna jalan.
Hal tersebut terkait kebijakan penutupan simpang tak sebidang di perlintasan kereta api Stasiun Tebet.
Caranya adalah dengan memasang sepanduk berukuran sekitar 1 meter x 0,5 meter yang bertuliskan Mulai Hari Kamis, tanggal 7 April 2016 (pukul 00.00 WIB). Akan dilakukan penutupan pintu perlintasn kereta api di Stasiun Tebet.
"Kemarin kita sudah lakukan sosialisasi sampai dengan hari ini," kata Priyanto saat dihubungi di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).
Sehingga kendaraan yang biasa melintasi bawah fly over Tebet yang mengarah ke Manggarai atau Kampung Melayu tidak diizinkan untuk melewati jalanan itu. Karena memang sesuai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang gencar menutup persimpangan tak sebidang yang kerap terjadi kecelakaan.


"Kamis sejak pukul 00.00 WIB kita akan tutup jalan selebar 8 meter setengah dengan MCB beton. Penutupan setengah itu biar masyarakat tidak kaget. Kemudian, setelah stake holder hadir seperti Kadishubtrans DKI dan Wali Kota Jakarta Selatan hadir baru akan ditutup permanen," tutur dia.

Pemasangan MCB untuk menutup jalan dilakukan pada malam hari. Hal ini dikarenakan agar aktifitas perjalanan tidak terganggu.
"Sekitar pukul 05.00 WIB MCB akan terpasang. Dan akan diresmikan langsung oleh Kadishubtrans DKI," tutur dia.
Selain itu, puluhan petugas dari Dishubtrans DKI akan disiagakan sebelum fly over Tebet. Agar pengendara tidak bisa melintasi jalanan itu.
Untuk angkutan umum M44 jurusan Kampung Melayu-Karet-Kuningan dan angkutan bus sedang dari PT Dian dianjurkan untuk melintasi fly over.
"Kami sudah bersurat kepada operator angkutan umum itu agar lewat fly over," tuturnya.
Pantauan Warta Kota, memang angkutan M44 berwarna biru memang selalu mangkal di bawah fly over Tebet atau tepatnya di dekat pintu perlintasan Stasiun Tebet. Hal ini menyebabkan kemacetan yang kerap terjadi di wilayah itu.
Para sopir angkutan umum itu mengaku tidak terima kalau jalanan di bawah fly over Tebet tidak boleh dilalui. Mereka mengira, karena ada Feeder bus Transjakarta penyebab dari larangan itu.

http://wartakota.tribunnews.com/2016...n-layang-tebet

CARA JITU BIAR GAK ADA NGETEM DAN BAYAR JAPREM