Merdeka.com - Sungguh ironis. Tak kuat menahan rasa terkejut menerima surat peringatan (SP) 2 dari Pemprov DKI Jakarta, Mukmin (78) seorang kakek warga pasar Ikan RT 1 RW 4, Penjaringan, Jakarta Utara mengehmbuskan nafas terakhir, Rabu (6/4).

Anak pertama Mukmin, Maimunah (32) mengungkapkan jika ayahnya mempunyai riwayat penyakit stroke. "Bapak memang sebelumnya punya riwayat penyakit stroke dan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit," ujar Maimunah sambil berlinang air mata.

Sayangnya, lanjut Maimunah, penyakit ayahnya kambuh begitu mendapatkan SP2 yang disebar oleh anggota Kepolisian, Satpol PP dan TNI. "Tapi setelah mendapatkan surat SP2 bapak shock dan meninggal," lirihnya.

Padahal, sebelum mengehmbuskan nafas terakhir, Mukmin masih tenang menonton televisi. Diakui Maimunah, dirinya sempat mengajak almarhum Mukmin untuk pindah dan menempati kontrakan yang berada di Muara Baru, Penjaringan. Sayangnya, almarhum enggan untuk beranjak pergi dari kawasan pasar ikan tersebut.

"Bapak (Mukmin) bilang nggak mau pindah disini aja karena udah enak tinggal disini," kenangnya.

Pihak keluarga rencananya akan memakamkan Mukmin di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. "Belum tau mau dimakamin jam berapa yang jelas akan dimakamkan di kawasan Tegal Alur," tandas Maimunah seraya menyeka air matanya.

Sebelumnya, sebanyak 596 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Pasar Ikan tersebut rencananya akan di relokasi ke Rusun Marunda dan Rawa Bebek.

(mdk/rhm)