- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Transformasi Demi Perkembangan Zaman


TS
wahyuharuka
Transformasi Demi Perkembangan Zaman




Quote:
sesuai dengan judul, kali ne saya mau membahas Transformasi yang di lakukan kaskus demi perkembangan jaman gaes

Spoiler for REPOST:

Spoiler for :
Quote:

Industri startup saat ini tengah mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan baru, terutama di bidang terkait teknologi, yang bermunculan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Pertumbuhan startup di Indonesia sebenarnya tidak hanya dimulai sejak lima atau enam tahun lalu, melainkan sejak tahun 1999. Kehadiran startup di Indonesia salah satunya ditandai oleh perusahaan yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa asal Indonesia yang kala itu bermukim di Amerika Serikat, Kaskus.
Memiliki nama Kaskus yang merupakan singkatan dari Kasak-Kusuk, perusahaan yang kemudian dikenal luas masyarakat Indonesia berkat forumnya ini, awalnya didirikan sebagai wadah komunikasi untuk para pecinta game online DOTA.
Pendiri Kaskus, Andrew Darwis, kala itu merupakan salah satu pemain game yang banyak dimainkan saat ini.
Di tahun 2008, Ken Dean Lawadinata turut menjadi bagian dari Kaskus untuk membantu memperluas cakupan dan menjadikannya sebuah bisnis. Kaskus kemudian dinaungi oleh PT Darta Media Indonesia, dan menjadi salah satu perusahaan startup pertama di Indonesia.
Lebih dikenal sebagai forum, Ken yang menjabat sebagai Founder dan Chairman PT Darta Media Indonesia, menyebut Kaskus merupakan salah satu wadah yang menampung aspirasi penggunanya, layaknya fungsi yang diemban oleh media sosial saat ini.
Namun menurutnya, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai wadah aspirasi, juga sebagai alat komunikasi dua arah antar pengguna. Ken juga menyebut, di era media sosial yang tengah menjamur ini, Kaskus tetap menjadi pilihan masyarakat di Indonesia, karena lebih mengarah ke komunitas.
Jika dulu semua kegiatan terpusat di Kaskus, Ken mengakui kehadiran berbagai jenis media sosial berkontribusi dalam pergeseran pengguna Kaskus. Media sosial dengan beragam format seperti foto pada Instagram atau status versi panjang pada Facebook, jelas Ken, turut membantu mendistribusikan kebutuhan dan minat masing-masing penggunanya.

Pergeseran yang diciptakan media sosial juga dinilai menghadirkan perbedaan pada pengguna forum Kaskus dulu dan sekarang. Meski demikian, hal ini dinilai Ken tidak menyebabkan Kaskus kehilangan penggunanya.
"Kita masuk di era informasi, sudah banyak user yang sudah lebih advance. Jadi, secara konten sudah tidak asal-asalan."
Ken menjelaskan, kehadiran berbagai media sosial juga mendorong pengguna untuk lebih selektif dalam menggunakannya. Ken memberi contoh, jika dulu pengguna forum H2H (Heart to Heart) menggunakannya untuk membahas berbagai macam hal, kini lebih spesifik.
Sementara itu, saat disinggung terkait rencana mengubah FJB sebagai e-commerce secara penuh, Ken mengaku Kaskus sudah bergerak ke arah tersebut. Namun, Kaskus berupaya melakukan pergerakan ini secara perlahan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan dapat berjalan dengan mulus tanpa permasalahan berarti saat diluncurkan. Terutama di tengah persaingan ranah e-commerce yang ketat di Indonesia. Ken mengungkap, saat ini Kaskus tengah menjalankan beberapa proyek besar untuk beberapa perusahaan lain.
Proyek yang juga tengah dijalankan Kaskus dinilai Ken serupa dengan eBay, Reddit, dan PayPal di dalam satu perusahaan.
"Hal ini gak gampang, karena banyak yang harus kita lakukan, terutama di sisi development karena teknologi yang digunakan berbeda. Dan kita mengerjakan proyek ini, seperti sedang marathon. Jadi gak perlu buru-buru, yang penting bisa dipertanggungjawabkan."
Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mendorong Kaskus untuk berinovasi. Ken mengungkap, di sisi forum, Kaskus tidak diragukan lagi sebagai media berbasis forum terbesar di Indonesia. Namun, perkembangan teknologi turut menghadirkan perusahaan yang juga bergerak di ranah teknologi sebagai kompetitor baru.

Karenanya, lanjut Ken, Kaskus sedang mengarah ke konten terkurasi, dengan mulai menghadirkan Kaskus Video, Sosial TV, yang disebut lebih mengarah ke forum. Hal ini juga memungkinan pengguna menghasilkan dan menggunggah konten layaknya YouTube. Namun, Kaskus juga akan menghadirkan kontennya sendiri untuk mengisi celah yang ada.
Pergeseran ke arah konten video ini juga disebut Ken, didorong oleh penetrasi smartphone yang semakin besar, serta ekosistem digital di Indonesia yang lebih matang. Konsumen yang kini lebih memilih untuk menyaksikan informasi ketimbang membacanya melalui tulisan, menjadi salah satu alasan kehadiran Kaskus Video.
Kaskus Video berupaya menempatkan diri sebagai agregator konten yang dibuat pengguna, dan bertujuan untuk memfasilitasi generasi selanjutnya, yang dinilai lebih memilih untuk mengekspresikan diri melalui format audio visual. Saat ini, Ken juga menyebut, Kaskus juga tengah terfokus pada film terbarunya, yang menceritakan kisah perjalanan mereka dalam mendirikan perusahaan tersebut.
Jejaring sosial yang makin marak turut menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi penggiat di industri teknologi, tak terkecuali Ken. Karenanya, Ken menyarankan bagi pengguna media sosial, terutama Kaskus, untuk lebih berhati-hati dalam menuangkan aspirasinya.
Menurutnya, pengguna sering kali merasa luput dari hukum saat berekspresi melalui media sosial atau internet. Ken menyebut, kehati-hatian itu sangat dibutuhkan karena dunia maya dan dunia nyata tidaklah berbeda. Internet, lanjutnya, hanyalah alat, dengan manusia atau pengguna sebagai eksekutornya. Sehingga pengguna tetap wajib menggunakan seluruh bentuk media sosial dengan lebih bertanggung jawab.
Ken juga mengungkap harapannya, agar startup di Indonesia semakin inovatif di masa mendatang.

Quote:
Oke deh segitu aja dulu deh yah gan and sist
Sampai Ketemu Di lain kesempatan

Sampai Ketemu Di lain kesempatan

SUMBER
wahyuharuka#15

Diubah oleh wahyuharuka 09-06-2016 17:23
0
8.5K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan