- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fahri Hamzah yang Tetap 'Bandel' Walau Sudah Dinasihati Petinggi PKS


TS
aghilfath
Fahri Hamzah yang Tetap 'Bandel' Walau Sudah Dinasihati Petinggi PKS
Spoiler for Fahri Hamzah yang Tetap 'Bandel' Walau Sudah Dinasihati Petinggi PKS:

Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dipecat dari PKS. Dia dinilai melanggar AD/ART partai.
Dalam penjelasannya Presiden PKS Sohibul Iman seperti dikutip dari siaran pers PKS, Senin (4/4/2016), sebenarnya Fahri sudah dipanggil dan dinasihati terkait komunikasi politik yang dia lakukan selama ini.
Pada 1 September 2015, Fahri yang dikenal dengan pernyataannya-pernyataannya yang keras ini sebenarnya sudah dipanggil dan diberi nasihat oleh Presiden PKS, Ketua Majelis Syuro, dan petinggi lainnya.
"Selanjutnya, WKMS (Wakil Ketua Majelis Syuro) juga menyampaikan penegasan tentang apa yang disampaikan KMS (Ketua Majelis Syuro). Terutama terkait dengan karakteristik mayoritas masyarakat Indonesia yang menjunjung kepatutan, kesantunan, dan kesopanan yang penting diperhatikan oleh pejabat publik, apalagi yang berasal dari Partai Islam," terang Sohibul.
"Bila dikaitkan dengan dakwah, tentu memahami karakteristik mayoritas masyarakat Indonesia merupakan kunci penting keberhasilan dalam berkomunikasi kepada publik," tambah dia.
Sohibul menjelaskan, dalam pertemuan itu, Fahri diingatkan misalnya sikap Fahri mengenai gagasan 7 proyek DPR RI. Dia disarankanlebih baik melakukan terobosan-terobosan substantif berupa transformasi struktural (di bidang politik, ekonomi, sosial, dan bidang-bidang lainnya) melalui perbaikan dan pengusulan beragam Rancangan Undang-Undang (RUU) di DPR RI. Bukan malah memberikan dukungan.
"FH mencatat dan menerima nasehat dan masukan-masukan pada pertemuan tersebut dan ada kesiapan melakukan adaptasi dengan arahan-arahan tersebut. KMS, WKMS, dan Presiden PKS pun gembira dengan respon FH dan optimis FH dapat menjalankan tugasnya sebagai anggota/kader PKS dalam posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI sesuai arahan, visi dan misi Partai di atas," jelas Sohibul.
Sohibul menjelaskan, seiring berjalannya waktu, sosialisasi dan supervisi arahan-arahan pimpinan partai terhadap seluruh struktur dan anggota partai termasuk yang mengemban amanah jabatan publik, tak hanya Fahri terus dilakukan dalam rangka konsolidasi.
"Berselang 7 (tujuh) pekan dari 1 September 2015 semenjak Fahri mendapat arahan langsung dari Pimpinan Partai dan yang bersangkutan telah menyatakan kesediaan melaksanakannya, Pimpinan Partai menilai bahwa pola komunikasi politik FH tetap tidak berubah. Sikap kontroversi dan kontraproduktif kembali berulang, bahkan timbul kesan adanya saling silang pendapat antara FH selaku pimpinan DPR RI dari PKS dengan pimpinan PKS lainnya," urai Sohibul.
Sohibul membeberkan beberapa pendapat kontroversial dan kontraproduktif FH yang mengemuka saat itu di publik yakni soal kenaikan tunjangan gaji pimpinan dan anggota DPR RI yang justru dinilai oleh Fahri masih kurang, padahal Fraksi PKS DPR RI secara resmi menolak kebijakan kenaikan tunjangan pejabat negara, termasuk pimpinan dan anggota DPR RI.
"Terkait Revisi UU KPK, FH menyebut pihak-pihak yang menolak revisi UU KPK sebagai pihak yang sok pahlawan dan ingin menutupi boroknya, padahal di saat yang sama WKMS dan Presiden PKS telah secara tegas menolak revisi UU KPK. Silang pendapat yang terbuka antara FH dengan Pimpinan Partai ini tentunya mengundang banyak pertanyaan di publik dan juga dari internal kader PKS," urai Sohibul.
Spoiler for Fahri Hamzah: Dosa Saya Apa?:
Fahri Hamzah: Dosa Saya Apa?
Senin, 4 April 2016 | 11:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak terima dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera. Fahri merasa tidak mempunyai kesalahan yang membuatnya harus dipecat dari partai.
"Tentu publik ingin tahu, dosa saya apa sih?" kata Fahri dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Fahri mengatakan, jika yang dipermasalahkan adalah sikap dan gaya bicaranya, maka itu tidak bisa dijadikan alasan.
Apalagi, sebagai pimpinan DPR, dia merasa berhak berbicara apapun dan dilindungi oleh Undang-Undang.
"Kalau persoalan gaya diantara kita dipermasalahkan, kita kembali ke zaman kegelapan," ucapnya.
Fahri membandingkan dirinya dengan kader-kader PKS yang terjerat kasus hukum. Dia mengatakan, kader yang saat ini sudah terjerat kasus hukum bahkan tidak dipecat dari partai.
Namun, dia tak menyebutkan secara spesifik kader yang dimaksud.
"Kalau saya alhamdulilah tak pernah membuat masalah di partai, tidak pernah mencuri, tidak pernah korupsi, tidak pernah berbuat tidak senonoh," ucap Fahri.
Fahri Hamzah dipecat dari semua jenjang jabatan di kepartaian. Keputusan itu diambil Majelis Tahkim PKS pada 11 Maret 2016 lalu berdasarkan rekomendasi dari Badan Penegakan Disiplin Organisasi (BPDO) PKS.
Presiden PKS Sohibul Iman membenarkan pemecatan tersebut. (baca: Presiden PKS Benarkan Pemecatan Fahri Hamzah)
"Majelis Tahkim memutuskan melalui putusan No.02/PUT/MT-PKS/2016 menerima rekomendasi BPDO yaitu memberhentikan Saudara FH (Fahri Hamzah) dari semua jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera," kata Sohibul.
Spoiler for sumur:
http://m.detik.com/news/berita/31788...i-petinggi-pks& http://nasional.kompas.com/read/2016...campaign=Kknwp
Akhir episode dari anak bandel PKS

Diubah oleh aghilfath 04-04-2016 05:09
0
2K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan