Menjadi Pintar tidak Selalu Menyenangkan Gan, Ini Alasannya!

Pernah dengar kata-kata inspiratif dari Om Bob gan? "Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan."
Dari kalimat om bob diatas, Orang pintar mengerjakan sesuatunya dengan berpikir panjang lebar atau bisa juga disebut harus menerima sesuatunya secara logis.
Padahal kita sebagai manusia, harusnya bisa merasakan emosi / perasaan karena hal itulah yang membuat kita menjadi human being.

Karena punya otak yang gemilang dan mudah memahami berbagai hal betapapun sulitnya itu, agan punya kecederungan untuk kurang mengerti nilai dari bekerja keras. Maksudnya di sini, agan tak harus belajar semalam suntuk hanya untuk memahami satu teori, tapi mungkin saja ada orang lain yang melakukan hal itu. Percayalah, proses berjuangnya itu nikmat banget gan haha

Padahal seperti kebanyakan orang, tentu agan punya kemampuan di satu bidang yang spesifik. Tak semua hal bisa agan kuasai sepenuhnya. Tapi, harapan orang-orang sudah terlanjur bergantung pada agan, dan tentu kondisi seperti sangat tidak menyenangkan gan. Apalagi kalau misal agan anak sekolahan, terus pas ujian di liatin sama anak 1 kelas yang sedang ngarep-ngarep cemas dapat jawaban dari agan.. itu ga enak wkwkwk.. Trust me..

Misal agan sedang mengerjakan suatu tugas disekolah, karena tugas tersebut agan kerjain bersama-sama. Tentunya akan terjadi perbedaan pendapat akan jawabannya. Menurut agan pendapat dari temen agan itu salah dan pendapat agan lah yang benar. Disini sangat dilema gan, Kalau agan tegur, tentunya teman agan ini akan berpikir dari A - Z. Baik itu hal-hal bagus maupun sebaliknya. Tapi kalau tidak agan koreksi, agan pasti khawatir kesalahan yang dilakukan teman agan tersebut akan bertahan dan menyebar. Galau kan..

Memikirkan sesuatu sampai akar-akarnya. Terkadang, sampai bikin sakit kepala. Terlalu berpikir kompleks, sampai lupa bagaimana menemukan solusi sederhana yang mudah diaplikasikan. Terlalu berpikir keras sampai akhirnya perspektifnya jadi pesimis.

Bintang.com- saya kembangkan lagi intisarinya.
Gambar : google.com