Waktu ane lagi dikampus tercinta dan berjalan ke arah kantin buat mengisi perut yang lapar ane nemuin poster Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) ditempel dengan sebab dan maksud yang gamblang. Karena ane tertarik ane foto, abis itu fotonya dibiarkan mengendap dulu selama bbrp minggu lalu baru di buka (dikirain buat makanan fermentasi).



Abis ngebuka foto itu lagi, ane mutusin untuk nge-google lomba itu dengan maksud untuk riset kecil kecilan. Tujuannya sih biar tahu apa yang bakal ane hadapin nanti, berkaitan dengan info lebih lanjut dan juga karya partisipan tahun sebelumnya yang udah menang. Siapa tau ane bisa paham model karya ilmiah dan gaya penulisan seperti apa yang menang. Maybe aja kan... kalau dah melihat karya ilmiah mereka yang dah menang dan jadi pilihan juri ane jadi tahu gaya dan teknik penulisan seperti apa yang dapat pantas dijadikan sebagai juara.

Setelah pencarian dan riset yang intensif (?) selama setengah jam ane nemuin nama sang juara tahun lalu (link: http://www.bi.go.id/id/ruang-media/i...-SSK-2015.aspx), mengingat ini lomba tahunan yang diselenggarakan oleh pihak Bank Indonesia makanya pasti ane bisa belajar dari masternya.



Skip, skip , skippy, pas ane buka websitenya ternyata ane terkagum kagum dengan judul karya ilmiahnya yang kece. deskripsi lombanya juga bukan main-main. Disana tertulis "Lomba Karya Ilmiah terbuka bagi masyarakat umum baik perorangan maupun kelompok, namun tertutup bagi pegawai Bank Indonesia dan pihak yang terafiliasi dengan Bank Indonesia." dalam hati ane berguman, wah boleh juga nih komitmennya gaboleh ada karyawan ataupun afiliasi BI yang jadi peserta. Lalu dengan senyum pun ane mencoba highlight nama sang Juara 1 lalu klik kanan dan klik "Search Google For..."



setelah buka pun ane disuguhkan dengan hasil pencarian akun Linked-In sebagai hasil pencarian pertama. nah disitu ane mulai melihat kegundahan hati ini mulai berdebar-debar. ternyata pemenang tahun sebelumnya merupakan seorang Researcher profesional seperti yang tertulis dibawah namanya (apa daya ane yang hanya merupakan maba ingusan bisa ngalahin dia) lalu ane putuskan dengan ketegaran hati yang paling kuat untuk scroll kebawah dan disitulah ane melihat logo Bank Indonesia dibawah tulisan jabatannya sekarang sebagai seorang Researcher Assistant sejak tahun 2013 (JENG JENG JENGSS...)

Ane lanjutin ceritanya karna belum ada apa apa dah ada yang bilang ane kentang . Di sini ane nulis Part #1 karna emang Part #0.5 tadi cuman bisa dibilang baru setengah dari kisahnya (harap maklum, koneksi internet TS di kostan yang hina ini sama kentangnya kaya TS. Jadi harap maklum ceritanya kepotong-potong pendek gini kaya cerita horror stensilan.



Oke, lanjut... jadi setelah ane kaget terkaget kaget ngeliat akun Linked-In nya sang juara ane ngerasa heran gan. IMPOSSIBRU, ane sebagai calon researcer yang baik (elah) harus punya bukti yang kuat (kalo ane ga rasa kuat maybe ane ga berani post disini, because so far keyakinan ane akan kebohongan yang dibuat oleh BI ini maybe udah nyentuh angka 75% dan itu menurut ane dah lolos KKM ).



Setelah ubek-ubek linked-in tuh orang ane memutuskan untuk memencet tombol back di browser dan memulai pencarian lagi. Ga butuh waktu lama untuk mendapatkan hasil lagi, ane menemukan sebuah .PDF yang diterbitkan oleh BI dan disitu tertulis tulisan "laporan berkala" dengan cover milik BI dan hak ciptanya pun demikian.



Ane tentu penasaran kenapa ini ada di search result halaman pertama juga, ane pun memutuskan untuk Cmd+F / Ctrl+F dan mengetik nama sang juara. Ternyata dugaan ane benar, sang juara merupakan salah satu dari tim penyusun dari laporan tersebut (Link: http://www.bi.go.id/id/peraturan/kod...%20Berkala.pdf). wah... wah... wah... kok instansi sekelas Bank Indonesia yang merupakan bank sentral dan merupakan instansi yang sangat prestige dan reputable bisa melakukan hal seperti ini. Lebih lebih kebohongan-nya dapat dilacak dengan mudah melalui riset kecil kecilan 30 menit lewat mbah google serta dengan bantuan akal sehat dan nalar (halah).

FYI: ane nggak sama sekali infiltrasi dalam sistem BI yang private, semuanya tersedia kepada publik secara transparan karena kebijakan good corporate governance. mungkin mereka pikir masyarakat Indonesia tidak akan mungkin menemukan kejanggalan ini (mungkin) atau mungkin mereka memang sengaja? apakah ini teori konstipasi wahyudi? #ah sudahlah.

Kesimpulan yang dapat ane buat sih kita ga bisa buat spekulasi aneh aneh, mungkin saja dia melepas jabatannya sebagai researcher untuk bisa ikut lomba ini? soalnya kan lomba ini bergengsi banget gengski!!!

So far sih ane ga mendapat informasi apa apa selain dua hal ini. masih dapat dibilang prematur. Oleh karena itu ane mengajak para kaskuser yang ngegabut untuk mecahin kasus keanehan ini. maybe suhu CYSTG bisa bangkit dari peti matinya dan masuk ke lounge sebentar?