setelah 2 tahun tanteh berjibaku dengan tumpukan sawit dan karyawan2 lugu tanteh di marih, alhamdulilah puji sukur tante bisa makan dan menyekolahkan anak2 tante hingga ke jenjang yang tinggi, yaitu ke bangku univeraitas.

Semua keberkahan dan kemakmuran ini tanteh dapat dari allah tuhan yang maha esa. Sebab tersebab keberkuasaanya tanteh oki dapat menikmati semuah kebarokahan ini, meski tidak selalu berjalan mulus dan lancar.

Terkadang tanteh harus menghadapi man preman kampung yang meminta upeti keamanan karyawan tanteh di marih, yeah tanteh gak suka ngeluh ataupun ngedumel dengan bocah2 kampung minim kasih sayang dan buta huruf

tante hidup makmur dan datar tanpa kekurangan sesuatu apapun dik adik, tante biasa menyuruh anak2 mengunduh dan menjualnya ke pengepul saya mulai sadar bahwa ada sesuatu yang lebih menghasilkan uang yang banyak di banding dengan memanen lahan sendiri,

yaituh dengan menjadi pengepul sawit dari tetangga2 tanteh di marih sesama petani sawit, namun setelah bertanya2 kesana kemarih, ke timur dan kebarat, dari musim duren hingga musim rambutan tanteh belum juga menemukan jawaban kemana bos bos pengepul sawit di daerah sekitar tanteh,

Dan pada hari ini tanteh mulai sadar bahwa untuk menjual sawit ke pabrik membutuhkan kenalan orang dalam atau kenalan menejer pabrik itu sendiri.
Jika tanteh menjual sekala besar ataupun minim 20 ton itu membutuhkan surat jalan dan lain2 yang belum tanteh mengerti,

Dan tujuan tanteh bikin trit ini adalah untuk bertanya kepada dik adik sekailan di sini, apakah ada yang bisa mencerahkan saya untuk soal PO pabrik dan Surat jalan