
Jakarta - Tim audit investigasi Hambalang telah menemui pimpinan KPK pada tanggal 28 Maret lalu. Dalam pertemuan tersebut, KPK memberikan 4 saran untuk tim audit teknis dan lingkungan yang tengah bekerja di lapangan.
"Yang pertama, tim audit diminta untuk melibatkan ahli di bidang masing-masing, agar audit di lapangan berjalan dengan benar," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono dalam konferensi pers di Istana Negara, Rabu (30/3/2-16).
Saran kedua dari KPK adalah tim audit diminta untuk menyusun sejumlah jadwal, dan audit teknis yang dilakukan dapat didampingi oleh KPK dan BPKP.
"Saran ketiga, KPK meminta tim untuk memperhatikan kondisi dan kualitas pekerjaan seperti mengevaluasi amdal dan sejumlah peryaratan lainnya," kata Basuki.
"Keempat, KPK menyarankan agar tim ini dapat memberikan rekomendasi penyelamatan aset bangunan ini," sambungnya.
Menteri PUPR: Tanah Proyek Hambalang Bergerak 8 mm Tiap Tahun

Jakarta -
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melaporkan hasil evaluasi atas proyek Hambalang dalam rapat bersama Presiden Joko Widodo sore tadi. Salah satunya soal tanah yang labil di Hambalang, ada pergerakan 8 milimeter (mm) tiap tahun.
"Kecepatan pergerakan tanah 8 mm per tahun, sangat lambat," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Basuki menjelaskan, angka itu didapat dari tim audit teknis di lapangan menggunakan 5 alat yang disebut sebagai inklinometer. Alat itu mengecek kondisi tanah pada kedalaman 5 meter di bawah lapisan lempung.
Alat itu dites pada 5 titik di lokasi proyek Hambalang. Hasilnya, pada titik satu ada pergerakan 2 mm per tahun, titik dua ada pergerakan 8 mm per tahun, titik tiga ada pergerakan 8 mm per tahun, keempat ada pergerakan 6 mm dan titik ke lima ada pergerakan 5 mm.
Maka pergerakannya rata-rata 8 mm per tahun di lokasi proyek Hambalang. Angka pergerakan tanah itu dianggap sangat lambat karena masih di bawah 1,5 meter per tahun.
"Coba bandingkan penurunan di Pluit 12-15 cm per tahun, di sini 8 mm per tahun," paparnya.
Penelitian oleh tim ahli juga dilakukan untuk bangunan pakai alat laser dan sebagainya, juga scaning bangunannya dan beton-betonnya. Termasuk mengecek diameter besi beton yang dipakai.
"Dari hasil data pengamatan di lapangan kami akan diskusikan dengan pakar," ucap Basuki.