BRUSSELS – Keamanan Kota Brussels, Belgia, yang masih rawan pasca serangan bom di dua lokasi yang menewaskan 31 orang pada Selasa, 22 Maret 2016 membuat acara peringatan tragedi tersebut dibatalkan.

Acara yang bertajuk March Against Fear atau “Berbaris Melawan Rasa Takut”itu semula akan dilangsungkan pada Minggu, 27 Maret 2016. Namun, Wali Kota Brussels meminta orang-orang untuk tidak datang ke acara tersebut guna menghindari pengerahan polisi yang berlebihan.

Penyelenggara acara Emmanuel Foulon mengatakan pihaknya mengerti akan situasi yang ada dan akan menaati imbauan tersebut dengan membatalkan acara yang semula akan berlangsung dari Place de la Bourse di Brussels menuju ke Gare du Nord.

“Keamanan warga kami adalah sebuah prioritas paling penting,” kata Foulon seperti dilansir Reuters, Minggu (27/3/2016).

“Kami setuju dengan permintaan pihak berwenang untuk menunda acara ini ke lain hari. Kami akan meminta warga untuk tidak datang ke Brussels hari Minggu ini,” lanjutnya.

Sementara itu pihak berwenang Belgia telah menetapkan tiga orang lagi sebagai tersangka terkait serangan bom Brussels. Ketiga orang yang diidentifikasi sebagai Pascal Cheffou, Aboubakar A dan Rabbah N itu menghadapi tuduhan terlibat aksi terorisme dan keanggotaan dalam kelompok teroris. (dka)

Chicken