malam itu, hari pertama si poteng bekerja sebagai wartawan di salah satu media yang tidak ingin di sebutkan namanya.
inisialnya media BH (berita hangat)
kali itu, si poteng dapat job di sebuab desa terpencil.

waktu itu si poteng sedang meliput berita.berita tentang seorang anak sd yang jadi miliarder. "bagaimana perasaan mu setelah berhasil menjadi miliarder dik?" tanya poteng. "biasa aja kak, gak usah nyolot, panggil aja aku yul!" ucap bocah botak itu, seringainya terlihat sombong. "ok, yul sekarang kamu ceritakan kronologinya, bukan kronologi facebook ya!

" oke, jadi kemarin itu gue baru saja jadi milarder termuda di dunia. ceritanya gini, kemarin gue, bersama pasukan gue melakukan operasi di rumah pak lurah yang korup!" ujar bocah itu, sebelah alisnya terangkat, sebelahnya lagi tidak ada. " operasi apa yul? kamu membantu aparat untuk menagkap lurah itu ya?" tanya poteng penasaran.

"ah nggak kok, si lurah itu kan korup uang rakyat, makanya saya bersama pasukan yg lain turut prihatin, mengapa di dunia manusia ada yg namanya korupsi. lalu kami melakukan operasi pada malam jum'at kemarin. seluruh uangnya kami ambil, lalu kami bagikan kepada kaum setan yang fakir kismin, eh miskin !"ucapnya sambil tertawa kecil.
"berarti kamu nyuri dong?" tanya si poteng, ia makin bingung. bulu hidungnya melambai-lambai.

"gue gak nyuri kok, gue cuman konsisten sama kerjaan ku, aku hanya ngambil tanpa permisi aja tolol!" seru bocah aneh itu.
"trus kamu dapat apa?" lanjut poteng ,sambil menyodorkan microphonenya.
"aku dapat susu murni dari mbo darmi. dia yang menyuruhku. nenennya gede loh!" terang bocah mesum itu.

"kamu kerjanya apa sih,kok untungnya cuman nyusu?" tanya poteng heran. bulu kuduknya merinding.
"dasar wartawan bego, aku kan tuyul. tuyul tersukses di kecamatan ini" jelasnya dengan seringai mengerikan.

mendengat pernyataan tersebut, si poteng langsung lari terbirit-birit. celananya seketika basah karena kencing di celana. ternyata yang di wawancarainya bukan manusia.

"haha dasar para manusia gila, di negeri setan saja tidak pernah ada korupsi uang rakyat!" ujar si tuyul sambil tertawa melihat si poteng ngacir ketakutan.