Keputusan DPP Hanura untuk mendukung calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017 berbuntut panjang.

Keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk arogansi elite partai yang menamakan dirinya dengan slogan 'hati nurani'.

Tak ayal, pilihan itu memicu perbedaan yang tajam di internal Hanura. Sebagian kader menilai keputusan partainya itu tidak sesuai dengan keinginan hati nurani kader diakar rumput, melainkan hanya mengikuti hasrat sang ketua umum Wiranto.

Setidaknya, hal itu dialami oleh salah satu Ketua DPC Partai Hanura Jakarta Timur, Muhamad Guntur.‎

Meski partainya telah menyatakan mendukung calon petahana Ahok, namun dia enggan mengikuti pilihan partainya.‎

Praktis, sikap tersebut juga menuai konsekuensi yang tidak mudah. Yaitu, pemecatan dari keanggotaan partai Hanura.

Namun, hingga kini Guntur mengaku belum menerima surat pemecatan dari jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Hanura Jakarta Timur, karena menolak mendukung Ahok.

"Itu kan hanya teriak-teriak Pak Ongen (ketua DPD Hanura DKI-red) di media. Saya belum terima (surat pemecatan)," kata Guntur kepada wartawan di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Karenanya, Guntur mengklaim, sebelum surat pemecatan tersebut dikeluarkan, maka dirinya masih sah memimpin DPC Hanura Jakarta Timur. Sebab menurutnya, surat pemberhentian baru dinyatakan sah apabila dikeluarkan oleh DPP Hanura.

"Sah kalau ada tandatangan Pak Ketum Wiranto. Masalah ini saya serahkan ke DPP untuk mutusin," ujar Guntur.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhamad Sangaji (Ongen) menegaskan, dia telah memecat salah satu anak buahnya, yang menjadi pengurus Hanura di Jakarta Timur, karena memprovokasi kader lainnya agar menolak Ahok.

Menurut Ongen, Ketua DPC Partai Hanura Jakarta Timur melawan kebijakan partai dengan mengancam pengurus anak cabang agar tidak mendukung Ahok. 
Anak buahnya itu kemudian akan membekukan keanggotaan kader yang mendukung Ahok dalam Pilkada 2017.

Kemudian, katanya, enam kadernya tadi mengadukan persoalan ini kepada Ongen. Mereka telah membuat surat pernyataan mengenai ancaman itu. Ongen akhirnya memecat Ketua DPC Partai Hanura Jakarta Timur. (Icl)

 http://www.teropongsenayan.com/34656-ogah-dukung-ahok-ketua-dpc-hanura-jaktim-tunggu-surat-pemecatan