

TS
hamdangagah
Makna Filosofis Motif Kain Tenun Lombok NTB
Motip Kain Tenun Lombok
Lombok juga memiliki banyak sentra tenun, diantaranya: Desa Sade, Desa Sukarara, Pringgasela dan Desa Adat Bayan di kaki gunung Rinjani. Masing-masing juga memiliki motif dan corak yang berbeda. Motif dan ragam hias kain tenun Desa Sukarara terlihat lebih kompleks dan kaya ragam dibanding Desa Sade.
Motif Keker
Motif Keker merupakan motif klasik yang berasal dari Lombok, khususnya Desa Sukarare. Motifnya berupa hewan merak berhadap-hadapan yang bernaung di bawah pohon. Motif Keker ini, melambangkan kebahagiaan dan kedamaian dalam memadu kasih di bawah pohon.

Biasanya, motif kain tenun ini digunakan untuk pergi ke pesta.
Motif Tokek
Ketika saya mampir ke sebuah toko kain di Desa Sukarara, saya sempat heran. Kenapa di atas pintu masuk toko kain itu terpasang ornament tokek di sisi kiri dan kanannya? Lalu, si pemilik toko itu menjelaskan, bahwa tokek diyakini sebagai hewan keberuntungan bagi suku Sasak di Lombok.

Jadi kain tenun yang bermotif figur tokek, diyakini akan memberi keberuntungan bagi pemakainya.
Motif Kain Tenun Bima
Sejak dulu kala, hasil kerajinan seni tenun Bima telah menjadi komoditi ekspor ke negara-negara tetangga, termasuk China dan India. Sentra kain tenun di Bima juga tersebar di berbagai wilayah, seperti misalnya: Raba Kota, Rasane Barat, Belo dan Palibelo. Motif dan ragam hias yang dimiliki Bima tidak terlalu beragam, mengingat simbol dan gambar yang dijadikan motif tenun, berpedoman pada nilai dan norma adat yang Islami. Kita tahu, Kerajaan Dompu (Bima), merupakan kerajaan islam tersohor di bagian timur Nusantara, sehingga para penenun tidak boleh atau dilarang untuk memilih gambar manusia dan hewan sebagai motif pada tenunannya.
Umumnya, ragam hias kain tenun Bima memakai motif bunga atau geometris (jajaran genjang, segitiga). Setiap unsur warna yang disematkan dalam sehelai kain tenun Bima, memiliki makna atau simbol tertentu. Seperti misalnya, warna biru simbol kedamaian dan keteguhan hati. Warna kuning bermakna kejayaan dan kebesaran. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Dst.
Motif Bunga Samobo
Saya membeli kain tenun motif ini di Pusat Kerajinan Tenun Raba Dompu, Bima. Bunga Samobo atau Bunga Sekuntum melambangkan bahwa manusia adalah mahluk social yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, selain bagi dirinya sendiri.

Laksana sekuntum bunga yang bisa memberikan aroma harum bagi lingkungannya. Sedangkan warna ungu dan hitam yang memenuhi kain tenun ini, melambangkan kesabaran dan ketabahan. Cocok banget untuk saya yang penyabar dan penuh ketabahan.
Motif Nggusu Tolu atau Pado Tolu
Motif kain tenun Nggosu Telu atau Pado Tolu ini berupa bentuk segitiga atau puncak kerucut yang lancip. Bentuk ini mengandung makna bahwa kekuasaan tertinggi di tangan Allah. Sedangkan warna merah yang mendominasi kain tenun ini mengandung nilai keberanian.

Akhirnya, genap sudah saya sajikan 14 motif kain tenun dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang tersebar di beberapa tempat. Semoga, suatu saat nanti para penenun diseluruh Indonesia difasilitasi pemerintah dan dunia perbankan agar mampu menjadi pelaku-pelaku industri dan perajin kecil-menengah, sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya dari profesi mulia ini. Bagaimanapun, kain tenun, sebagaimana kain batik, juga merupakan salah satu kekuatan devisa bangsa serta sumber daya potensial untuk dikembangkan ke mancanegara sebagai sebuah identitas bangsa akan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Lombok juga memiliki banyak sentra tenun, diantaranya: Desa Sade, Desa Sukarara, Pringgasela dan Desa Adat Bayan di kaki gunung Rinjani. Masing-masing juga memiliki motif dan corak yang berbeda. Motif dan ragam hias kain tenun Desa Sukarara terlihat lebih kompleks dan kaya ragam dibanding Desa Sade.
Motif Keker
Motif Keker merupakan motif klasik yang berasal dari Lombok, khususnya Desa Sukarare. Motifnya berupa hewan merak berhadap-hadapan yang bernaung di bawah pohon. Motif Keker ini, melambangkan kebahagiaan dan kedamaian dalam memadu kasih di bawah pohon.

Biasanya, motif kain tenun ini digunakan untuk pergi ke pesta.
Motif Tokek
Ketika saya mampir ke sebuah toko kain di Desa Sukarara, saya sempat heran. Kenapa di atas pintu masuk toko kain itu terpasang ornament tokek di sisi kiri dan kanannya? Lalu, si pemilik toko itu menjelaskan, bahwa tokek diyakini sebagai hewan keberuntungan bagi suku Sasak di Lombok.

Jadi kain tenun yang bermotif figur tokek, diyakini akan memberi keberuntungan bagi pemakainya.
Motif Kain Tenun Bima
Sejak dulu kala, hasil kerajinan seni tenun Bima telah menjadi komoditi ekspor ke negara-negara tetangga, termasuk China dan India. Sentra kain tenun di Bima juga tersebar di berbagai wilayah, seperti misalnya: Raba Kota, Rasane Barat, Belo dan Palibelo. Motif dan ragam hias yang dimiliki Bima tidak terlalu beragam, mengingat simbol dan gambar yang dijadikan motif tenun, berpedoman pada nilai dan norma adat yang Islami. Kita tahu, Kerajaan Dompu (Bima), merupakan kerajaan islam tersohor di bagian timur Nusantara, sehingga para penenun tidak boleh atau dilarang untuk memilih gambar manusia dan hewan sebagai motif pada tenunannya.
Umumnya, ragam hias kain tenun Bima memakai motif bunga atau geometris (jajaran genjang, segitiga). Setiap unsur warna yang disematkan dalam sehelai kain tenun Bima, memiliki makna atau simbol tertentu. Seperti misalnya, warna biru simbol kedamaian dan keteguhan hati. Warna kuning bermakna kejayaan dan kebesaran. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Dst.
Motif Bunga Samobo
Saya membeli kain tenun motif ini di Pusat Kerajinan Tenun Raba Dompu, Bima. Bunga Samobo atau Bunga Sekuntum melambangkan bahwa manusia adalah mahluk social yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, selain bagi dirinya sendiri.

Laksana sekuntum bunga yang bisa memberikan aroma harum bagi lingkungannya. Sedangkan warna ungu dan hitam yang memenuhi kain tenun ini, melambangkan kesabaran dan ketabahan. Cocok banget untuk saya yang penyabar dan penuh ketabahan.
Motif Nggusu Tolu atau Pado Tolu
Motif kain tenun Nggosu Telu atau Pado Tolu ini berupa bentuk segitiga atau puncak kerucut yang lancip. Bentuk ini mengandung makna bahwa kekuasaan tertinggi di tangan Allah. Sedangkan warna merah yang mendominasi kain tenun ini mengandung nilai keberanian.

Akhirnya, genap sudah saya sajikan 14 motif kain tenun dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang tersebar di beberapa tempat. Semoga, suatu saat nanti para penenun diseluruh Indonesia difasilitasi pemerintah dan dunia perbankan agar mampu menjadi pelaku-pelaku industri dan perajin kecil-menengah, sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya dari profesi mulia ini. Bagaimanapun, kain tenun, sebagaimana kain batik, juga merupakan salah satu kekuatan devisa bangsa serta sumber daya potensial untuk dikembangkan ke mancanegara sebagai sebuah identitas bangsa akan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 0 suara
Motif Kain Tenun
Cerah
0%
Mempesona
0%
0
24.3K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan