- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#IndonesiaDaruratBencana - Tinggi Air Banjir di Padang Mencapai 1 Meter


TS
act.id
#IndonesiaDaruratBencana - Tinggi Air Banjir di Padang Mencapai 1 Meter

PADANG - Banjir Padang jadi musibah banjir paling terkini di penutup bulan Maret 2016. Banjir terjadi imbas dari hujan deras yang mengguyur lebat kota Padang dan sekitarnya sejak Senin, (21/3). Jika melihat pantauan citra satelit awan rilisan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak Senin sampai Selasa, (21-22/3) memang nampak pembentukan awan hujan cumulonimbus yang ukurannya cukup besar. Sebaran awan pemicu hujan lebat ini menyebar dari Padang ke barat arah Samudera Hindia dan Mentawai. Kumpulan awan hujan inilah yang memicu hujan lebat di Padang, bahkan sampai ke Jakarta, Senin dan Selasa kemarin.
Cerita tentang pemicu banjir di Kota Padang pun hampir serupa dengan kejadian banjir yang menerjang daerah lain di Indonesia. Banjir bermula ketika guyuran hujan bertambah lebat, aliran Sungai Batang Arau yang membelah Kota Padang meluap tak terkendali.
Banjir besar tak bisa dibendung, menerjang Kota Padang dalam sekejap. Saat sebagian besar warga Kota Padang masih terlelap tidur. Laporan dari warga sekitar, banjir pertama kali meninggi antara pukul 02.00 - 04.00 WIB. Luapan air Sungai Batang Arau ini terjadi di daerah hilir, tepat sebelum mencapai laut.
Mengutip dari laman Kompas, titik banjir terparah di Kota Padang menghantam Kecamatan Koto Tengah. Di kawasan ini 7 Kelurahan sekaligus diterjang banjir, meliputi Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Aia Pacah, Padang Sarai, Bungo Pasang, Kurao Pagang, Lubuk Buaya, dan Tabing Bandar Pagang. Seorang saksi mata mengatakan kepada media lokal di Kota Padang, banjir di Kecamatan Koto Tengah bahkan mencapai ketinggian 1 meter. Dari banyak foto yang tersebar di media sosial pun terlihat air menggenangi pemukiman, ketinggiannya mencapai pinggang orang dewasa.
Selain Kecamatan Koto Tengah, banjir di Padang juga dilaporkan menerjang daerah Jalan Raya Siteba, Surau Gadang, Nanggalo, Kota Padang. Daerah ini memang berada persis di tepian sungai Batang Arau yang membelah Kota Padang. Beberapa warga yang bermukim di Siteba mengaku terkaget dengan kejadian banjir di Kota Padang tahun ini, sebab sebelumnya air banjir tak pernah sampai memasuki rumah. Tak pernah kejadian banjir di Siteba selama bertahun-tahun terakhir.
Informasi baru yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengatakan banjir pun menerjang Kecamatan Padang Selatan dan Kecamatan Padang Utara dengan ketinggian 80 sentimeter hingga satu meter.
Bahkan selain banjir, dari informasi yang dirilis laman GoSumbar, Kota Padang pun dilanda tanah longsor dan jalan amblas di wilayah Kecamatan Kuranji. Jalan amblas sepanjang 5 meter terjadi di Daerah Guo Kelurahan Kuranji. Sebuah rumah hancur dan jebol setelah dihantam longsoran bukit di daerah Lolo, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Sementara itu, kabar tentang jembatan putus akibat banjir Padang dilaporkan terjadi di daerah Pasie Nan Tigo. Derasnya aliran sungai Batang Arau sampai membuat jebol pondasi Jembatan Muaro Baru, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Koto Tangah. Akibatnya akses menuju Kelurahan Pasie Nan Tigo pun terputus total.
Jika ditilik dari catatan sejarah masa lalu banjir di Kota Padang, meluapnya sungai Batang Arau ini sebetulnya adalah kejadian yang langka. Beberapa tahun belakangan, banjir jarang terjadi sampai separah tahun ini. Dugaan sementara, air Sungai Batang Arau meluap karena banyaknya tumpukan sampah dan drainase yang tersumbat di sudut-sudut Kota Padang. Padahal daerah yang terendam banjir, merupakan area hilir, berada persis di tepian laut pesisir barat Kota Padang.
Penulis: Shulhan Syamsur Rijal
Ayo Berpartisipasi
0
1.7K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan