Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nophiieeAvatar border
TS
nophiiee
Mengapa tontonan drama di televisi Indonesia "melelahkan"
Selamat malam
Sebagai orang yang sangat suka menonton film dan serial televisi, ane sedikit miris melihat tontonan yang ada di televisi Indonesia pada saat ini. Mungkin sudah banyak thread disini yang membahas tentang tayangan yang disiarkan di televisi dari segi positif maupun negatifnya, tapi sekarang ane mencoba melihat dari sisi lain mengapa serial drama + film televisi yang disiarkan sangat melelahkan untuk ditonton terus-menerus. Ane ingin membahas tentang bagaimana suatu plot/cerita dan karakter yang dipaparkan didalam sebuah drama di Indonesia.

Berikut alasan-alasan mengapa drama televisi di Indonesia "melelahkan" :

1. Karakter hanya digambarkan sebagai "one dimensional" (satu dimensi)
Di serial-serial televisi di Indonesia, karakter-karakter yang bermain di dalamnya dikotak-kotakkan menjadi hitam dan putih, yang artinya mereka hanya bisa menjadi seseorang yang baik ataupun seseorang yang jahat terutama karakter utama. Karakter yang baik diperlihatkan memiliki kualitas diri yang hampir sempurna dan hampir tidak memiliki kesalahan maupun membuat pilihan yang salah. Sebaliknya, karakter yang jahat jarang diperlihatkan sisi baiknya, dan hanya ada dua perkembangan dari karakter yang jahat tersebut. Entah karakter jahat tersebut pada perkembangan cerita akan "bertobat" dan menjadi karakter yang baik (yang biasanya karakter yang dari awal sudah baik berperan besar dalam perubahan karakter jahat tersebut) atau karakter jahat tersebut akan tetap menjadi jahat untuk mengusik karakter baik. Tidak ada daerah abu-abu di pembuatan karakter-karakter ini (karakter yang masih memiliki konflik didalam dirinya, baik itu karakter baik maupun karakter jahat). Menurut ane ini cukup tidak masuk akal, karena ketika pembuat drama menampilkan sosok karakter baik tersebut seolah-olah mengatakan bahwa "manusia ini" tidak memiliki kekurangan apapun didalam dirinya, yang pada dasarnya tidak benar. Semua manusia pasti mempunyai sifat buruk, walaupun sifat buruk tersebut tidak menyakiti orang lain (misalnya: malas, cemburu, keras kepala, dll). Menurut ane sifat buruk ini tidak mengurangi nilai baik dari manusia itu sendiri, melainkan sebagai pengingat bahwa manusia tidak ada yang sempurna, yang membuat drama tersebut menjadi lebih realistis.

2. Tidak ada perkembangan karakter.
Berkaitan dengan poin pertama, karena karakter-karakter tersebut sudah dikotak-kotakkan dari awal cerita maka sangat sulit untuk mengembangkan karakter yang diceritakan. Karakter-karakter ini sudah diatur sedemikian rupa sehingga kelakuan mereka didalam cerita pasti akan mudah untuk ditebak. Akibatnya, dari awal sampai akhir cerita, karakter-karakter ini tidak akan mengalami perubahan ke arah tertentu dan perkembangan dalam karakter-karakter tersebut nol.

3. Plot yang repetitive (diulang-ulang)
Karena karakter-karakter sudah diatur untuk melakukan hal yang sama, maka plot yang ditampilkan pun pasti akan terus diulang-ulang. Ane ringkas salah satunya seperti ini: Karakter baik memiliki konflik dengan karakter jahat, karakter jahat mencoba melakukan hal yang buruk dan karakter baik menghentikannya. Karakter jahat akan berubah menjadi baik atau karakter jahat akan kembali lagi untuk melakukan pembalasan. Plot ini terus-menerus diulang sehingga membuat suatu pattern didalam penyampaian cerita, yang cepat atau lambat pasti akan membuat penonton jenuh.

4. Terlalu banyak adegan yang tidak perlu untuk ditayangkan
Begitu banyak adegan yang seharusnya tidak perlu untuk diperlihatkan. Adegan ini pada dasarnyatidak perlu diperlihatkan karena adegan tersebut tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan perkembangan cerita. Misal: Si A menceritakan ke suatu perkumpulan masyarakat bahwa si B sedang mengalami musibah. Dalam hal ini, episode ini memperlihatkan semua reaksi dari perkumpulan masyarakat lalu memperlihatkan adegan semua anggota perkumpulan masyarakat tersebut menceritakan perihal musibah yang menimpa si B ke anggota keluarganya emoticon-Amazed. Jika adegan-adegan ini mengembangkan cerita dengan cara tertentu, fine. Tapi mirisnya ane memperhatikan adegan-adegan ini semata-mata hanya untuk mengisi durasi serial tersebut yang menurut ane sangat panjang, bukan untuk keperluan perkembangan cerita dari segi apapun.

5. Ruang kreatifitas sinetron di Indonesia terbatas dan mencoba untuk selalu "politically correct"
Dikarenakan sensor pertelevisian di Indonesia yang cukup "strict", maka ruang kreatifitas ketika membuat suatu ceriita di Indonesia cukup sempit sehingga akan menghasilkan cerita yang monoton. "Politically correct" disini maksud ane cerita yang tidak akan menimbulkan pro dan kontra. Menurut ane ini cukup disayangkan, karena keberhasilan suatu drama adalah ketika drama tersebut dapat membagi-bagi pendapat penonton yang mengikutinya, sehingga ada subjek pembahasan kenapa karakter tertentu melakukan hal-hal yang dilakukannya didalam cerita. Bagi yang berpendapat bahwa "sensor itu bertujuan untuk memberikan tayangan yang berkualitas, yang cocok untuk anak-anak, dll", drama yang memiliki konten yang tidak cocok ditonton anak-anak belum tentu tidak berkualitas. Karena inilah diciptakan sistem RATING, untuk mengkategorikan tayangan-tayangan yang cocok untuk ditonton kalangan umur tertentu. Ketika anak-anak menirukan hal-hal yang tidak baik dari sebuah tontonan yang sudah jelas memiliki rating "UNTUK DEWASA", kita tidak bisa menyalahkan si pembuat serial ataupun stasiun televisi, karena hal tersebut merupakan hasil dari bad parenting. Ada dilema juga disini, di sisi lain stasiun televisi sangat sedikit menjelaskan peran rating yang ada didalam tontonan kepada masyarakat, serta tontonan yang ditujukan untuk anak-anak dibawah umur saat ini masih sangat terbatas.



Inilah beberapa alasan yang menurut ane membuat tayangan di Indonesia menjenuhkan. Sebenarnya masih banyak isu yang mengganggu ane dalam hal penayangan cerita di televisi, tetapi menurut ane kelima poin inilah yang cukup penting. Jika agan-agan mempunyai pendapat yang berbeda/ kontra dengan poin-poin yang ane jabarkan diatas, mari kita diskusi bersama dengan sehat. Jika agan ingin menambahkan silahkan jabarkan pendapat agan, akan ane tampilin di page one.

Akhir kata, terima kasih agan-agan yang menyempatkan waktunya untuk membaca emoticon-Big Grin
0
2.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan