Surabaya - Empat orang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.

Maksud dari kehadiran petugas dari KPK untuk mensupervisi kasus korupsi yang ditangani Kejati Jatim seperti kasus yang lagi menjadi perhatian publik La Nyalla Mattalitti, tersangka kasus dugaan dana hibah Kadin Jatim Rp 5,3 milliar yang digunakan membeli IPO Bank Jatim.

"Supervisi terkait penanganan kasus korupsi oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur," kata Kasi Penyidikan Tindak Pinda Khusus (Pidsus) Kejati Jatim Dandeni Herdiana di kantor kejati, Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (22/3/2016).

Dandeni mengatakan, ada dua hal yang menjadi fokus penanganan kasus korupsi yakni, yang menjadi perhatian publik dan kasus yang penanganannya tak kunjung tuntas.

"Yang menjadi perhatian ya kasus Kadin," tuturnya.

"KPK juga bertanya tunggakan kasus lama yang ditangani kejati," tandasnya.

Sebanyak 4 orang KPK tiba di kantor Kejati Jatim pada pukul 09.00 wib. Mereka disambut Kasi Penyidikan Dandeni di ruang Pidsus di lantai V kantor kejati.

Saat memaparkan penanganan kasus korupsi oleh kejati dihadapan petugas KPK berlangsung tertutup. Hingga pukul 12.00 wib, acara supervisi tersebut masih berlangsung.

Dhani Irawan - detikNews
Supervisi Kasus La Nyalla, KPK: Belasan Perkara Berulang Tahun di Kejati Jatim
Foto: Rois Jajeli/detikcom

Jakarta -
KPK hari ini melakukan koordinasi dan supervisi kasus di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim). Salah satu kasus yang dibahas yaitu kasus yang menjerat La Nyalla Mattalitti terkait dugaan dana hibah Kadin Jatim Rp 5,3 miliar yang digunakan membeli IPO Bank Jatim.

"Jadi memang benar pada hari ini tim koordinasi dan supervisi KPK mendatangi Kejati Jatim untuk melakukan gelar perkara sejumlah kasus tipikor yang ditangani Kejati Jatim," ucap Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Selasa (22/3/2016).

Priharsa menyebut gelar perkara pun dilakukan tim KPK dengan jaksa Kejati Jatim. Gelar perkara yang dilakukan terutama untuk kasus-kasus yang sudah 'berulang tahun' di Kejati Jatim.

"Secara garis besar, gelar perkara itu berkaitan dengan kasus-kasus yang sudah berulang tahun, dan kasus yang berkendala, misalnya tersangkanya DPO," ujar Priharsa yang menyebut ada belasan kasus yang berulang tahun di Kejati Jatim.

Priharsa juga mengatakan koordinasi dan supervisi juga dilakukan terhadap kasus yang menjerat La Nyalla. Koordinasi dan supervisi yang dilakukan memang tidak menutup kemungkinan terhadap kasus-kasus baru.

"Tidak tertutup kemungkinan kalau misalnya di dalam forum ada inisiatif untuk melakukan koordinasi dan supervisi kasus-kasus yang baru yang ditangani Kejati Jatim," ujar Priharsa.

http://m.detik.com/news/berita-jawa-...asus-la-nyalla& http://m.detik.com/news/berita/31710...i-kejati-jatim