TANJUNG REDEB - Hanya 47 hari, 10 orang warga Kampung Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur, meninggal tanpa sebab yang jelas secara medis.

Kepala Kampung Merancang Ulu Andi Marpai, saat dihubungi melalui ponselnya sekira Pukul 20.15 Wita malam tadi (19/3), membenarkan 10 nyawa warganya melayang selama lebih kurang 1,5 bulan terakhir.

Andi juga mengakui, sedikitnya dalam sehari, dua orang warganya mengalami kesurupan atau kerasukan. Setelah mengalami kesurupan tak cukup lama, warganya tersebut pun meninggal.

“Mereka kadang-kadang menyebut nama, tapi tidak jelas nama siapa yang disebutnya. Ada juga yang kesurupan, belum siuman sudah meninggal,” ungkap Andi.

Ia mengaku sejak musibah tersebut melanda warganya, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian setempat. Namun sayang, sampai saat ini belum ada tindakan nyata.

“Kami sudah lapor ke polisi, ke tentara juga sudah, tapi polisi malah bilang jika itu penyebabnya ilmu hitam, maka tidak bisa diproses hukum,” beber Andi Marpai.

Tapi, setelah pihaknya juga menanyakan peristiwa aneh tersebut kepada beberapa orang yang dianggapnya sebagai paranormal, diperoleh informasi bahwa memang benar ada seseorang yang mencari pesugihan serta mencoba menguji ilmu hitamnya dan akan mengorbankan sedikitnya 41 nyawa.

“Kamu sudah tanyakan kepada beberapa orang yang kami anggap orang pintar (paranormal). Mereka bilang ada yang mencoba melakukan pesugihan, dan menuntut ilmu kebal. Katanya ini bakal memakan korban minimal 41 nyawa manusia yang bakal jadi tumbalnya,” beber Andi.(asa)