Gambar di bawah ini adalah tempat tikus – tikus ini akan hidup.

Awal – awalnya, tikus – tikus ini hidup seperti tikuspada biasanya dan jumlahnya pun semakin lama semakin banyak. Pada hari ke 315, jumlah tikus sudah mencapai 620 ekor banyaknya, dan tempat ini sudah
penuh dengan tikus – tikus ini, bahkan sanking sempitnya, ada banyak tikus yang saling menyerang. Di waktu ini, John mengambil kesimpulan adalah,seiring bertambahnya jumlah tikus yang tidak terhingga, tikus – tikus pun kehilangan identitas dirinya sendiri.

Jumlah yang terlalu membuat kehidupan masyarakat tikus mereka menjadi sangat kacau! Sudah tidak ada
identitas yang jelas di antara mereka, seperti, induk tikus tidak perlu lagi menjaga anak yang dilahirkannya karena, sudah terlalu banyak tikus di tempat ini.Sekarang, mereka hanya menjaga diri sendiri, saling
memakan, saling menyerang, ibu makan anak, anak makan bapaknya, bapak menyerang ibunya, jenis kelamin juga sudah sangat kacau, ekosistemnya hancur berantakan!

Kelakuan dari tikus – tikus ini disebut
dengan BehavioralSink . Pada akhirnya, pada hari ke 600, tikus – tikus yang tersisa sudah tak bisa kembali ke sifat mereka yang semula. John beranggapan, ini dapat meramalkan nasib manusia pada akhir dunia nanti. Mungkin manusia suatu saat nanti akan seperti para tikus ini. Ketika jumlah manusia yang semakin bertambah, ditambah dengan sumber daya alam yang
semakin lama semakin menipis, mungkinkah perilaku yang terjadi pada masyarakat tikus ini akan terjadi pada masyarakat manusia?

Manusia adalah makhluk yang diberi naluri dan akal untuk berpikir, semoga dari eksperimen ini, semua manusia sadar akan masa depan yang semakin lama
semakin mengerikan!.