- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Promosi Wisata Diving, Kemenpar Bidik Tiongkok


TS
jiu.gui
Promosi Wisata Diving, Kemenpar Bidik Tiongkok
Jakarta-Kementerian Pariwisata gencar mempromosikan potensi wisata diving Indonesia dalam kunjungannya ke Chongqing, Tiongkok.
Kunjungan Kemenpar ke Tiongkok dalam rangka kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok. Kegiatan ini merupakan salah satu dari 4 municipality yang dikontrol langsung oleh pemerintah pusat.
Kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di kota ini yang bersifat table top meeting dimana industri pariwisata Indonesia dipertemukan dengan industri pariwisata Tiongkok agar terjadi suatu transaksi bisnis ini medapatkan respon yang cukup menggembirakan.
Dalam presentasinya, William Kalua dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membeberkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar yang belum banyak diketahui warga Tiongkok.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki panjang wilayah lebih dari 5.000 km atau lebih panjang dari wilayah Tiongkok. Hanya saja wilayah Indonesia sebagian besar adalah laut sehingga Indonesia sangat kaya dengan potensi wisata bahari termasuk diving," katanya seperti dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Pernyataan William diamini oleh Gunawan Tjipto Adji narasumber wisata diving Kemenpar yang turut hadir pada kesempatan tersebut.
"Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina," urainya.
Tidak hanya secara kuantitas, menurut Tjipto, kualitas destinasi diving Indonesia juga lebih baik.
"Indonesia terletak tepat di jantung coral triangle dunia, apa yang penyelam temukan di Filipina dan Malaysia dapat ditemukan di Indonesia, namun apa yang ditemukan di Indonesia belum tentu ditemukan di negara tersebut," bebernya.
Pada kegiatan tersebut, sekitar 75 industri wisata lokal Chongqing turut hadir. Potensi kota Chongqing tidak bisa dipandang sebelah mata bagi wisata diving Indonesia, dimana dalam kegiatan tersebut didapatkan informasi bahwa terdapat sejkitar 10.000 certified divers di kota ini dan kebanyakan tujuan kegiatan diving mereka adalah ke Filipina, Palau dan Malaysia.
Sayangnya, saat ini belum ada penerbangan langsung reguler dari kota Chongqing ke Indonesia. Diharapkan ke depannya, industri wisata Indonesia dapat melihat potensi pasar Tiongkok yang banyak tersebar tidak hanya di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai atau Guangzhou.
"Salah satu kendala utama wisata Indonesia adalah aksesibilitas dan akan sangat sulit meningkatkan jumlah kunjungan apabila aksesibilitas kurang," demikian Tjipto.
- See more at: http://nasional.inilah.com/read/deta....wqQU26ae.dpuf
Kunjungan Kemenpar ke Tiongkok dalam rangka kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok. Kegiatan ini merupakan salah satu dari 4 municipality yang dikontrol langsung oleh pemerintah pusat.
Kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di kota ini yang bersifat table top meeting dimana industri pariwisata Indonesia dipertemukan dengan industri pariwisata Tiongkok agar terjadi suatu transaksi bisnis ini medapatkan respon yang cukup menggembirakan.
Dalam presentasinya, William Kalua dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membeberkan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar yang belum banyak diketahui warga Tiongkok.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki panjang wilayah lebih dari 5.000 km atau lebih panjang dari wilayah Tiongkok. Hanya saja wilayah Indonesia sebagian besar adalah laut sehingga Indonesia sangat kaya dengan potensi wisata bahari termasuk diving," katanya seperti dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Pernyataan William diamini oleh Gunawan Tjipto Adji narasumber wisata diving Kemenpar yang turut hadir pada kesempatan tersebut.
"Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina," urainya.
Tidak hanya secara kuantitas, menurut Tjipto, kualitas destinasi diving Indonesia juga lebih baik.
"Indonesia terletak tepat di jantung coral triangle dunia, apa yang penyelam temukan di Filipina dan Malaysia dapat ditemukan di Indonesia, namun apa yang ditemukan di Indonesia belum tentu ditemukan di negara tersebut," bebernya.
Pada kegiatan tersebut, sekitar 75 industri wisata lokal Chongqing turut hadir. Potensi kota Chongqing tidak bisa dipandang sebelah mata bagi wisata diving Indonesia, dimana dalam kegiatan tersebut didapatkan informasi bahwa terdapat sejkitar 10.000 certified divers di kota ini dan kebanyakan tujuan kegiatan diving mereka adalah ke Filipina, Palau dan Malaysia.
Sayangnya, saat ini belum ada penerbangan langsung reguler dari kota Chongqing ke Indonesia. Diharapkan ke depannya, industri wisata Indonesia dapat melihat potensi pasar Tiongkok yang banyak tersebar tidak hanya di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai atau Guangzhou.
"Salah satu kendala utama wisata Indonesia adalah aksesibilitas dan akan sangat sulit meningkatkan jumlah kunjungan apabila aksesibilitas kurang," demikian Tjipto.
- See more at: http://nasional.inilah.com/read/deta....wqQU26ae.dpuf
0
658
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan