SeekAvatar border
TS
Seek
Gawat, Pahlawan Si Kecil Kini Penjahat

Anak-anak Indonesia terancam. Mereka ‘dididik’ dengan tontonan kekerasan, seks bebas, dan kesadisan. Jika dalam game GTA tokohnya adalah penjahat asing, kini muncul tokoh penjahat lokal. Mereka adalah Sumanto jagal manusia, Robot Gedek, predator anak-anak, dan Ryan pembunuh sadis dari Jombang. Jangan kaget jika mereka kelak menjadi pahlawan si kecil di kemudian hari.

Ketika game GTA masuk Indonesia, tidak banyak reaksi negatif. Itu karena HP belum sangat mewabah. Selain, untuk download agak susah, kendati terbanyak dioperasionalkan melalui permainan PS.

Dalam game ini, tokohnya mayoritas adalah penjahat. Mereka melawan polisi. Akrab dengan penjara. Dan hidup dalam kekerasan. Tokoh dari dunia gelap itu yang memainkan peran, untuk menaklukkan penegak hukum.

Jika sesi itu berhasil dimenangkan, maka ada bonus yang akan diterima. Bonus itu merudapaksa perempuan. Adegan dalam bentuk animasi itu yang disaksikan. Jerit tindak asusila itu dilihat dengan tawa dan kesukaan. Yang memainkan game ini mayoritas adalah anak-anak.

Game yang tak layak ditonton ini menjamur. Orangtua yang tidak selektif acuh tak acuh terhadap jalan cerita game itu. Mereka beranggapan semua yang ada dalam game adalah permainan yang wajar-wajar saja. Mereka senang karena anaknya tidak lagi sering main di luar rumah.

Virus yang meracuni otak anak-anak itu sekarang lebih diperparah. Kini penjahat itu bukan tokoh asing, tetapi penjahat lokal. Figur yang beraksi itu adalah Robot Gedek yang mensodomi anak-anak. Sumanto jagal manusia, pemakan daging manusia, dan mengiris kemaluan neneknya untuk dipakai sebagai kalung (azimat).

Dan satu lagi yang dijadikan tokoh itu adalah Ryan. Pemuda penganut LGBT dari Jombang ini memutilasi para korbannya. Dipotong-potong agar mayatnya mudah untuk ditanam di halaman rumahnya. Korbannya puluhan manusia.

Action figure dari dunia kelam itu diperjual-belikan secara bebas. Lewat online, dan pasar bebas. Sampai hari ini di situs olx juga masih terpampang produk ini. Pemerintah belum bertindak, membiarkan penjualan produk membahayakan itu.

Yang berteriak soal ‘produk berbahaya’ yang dijual bebas itu adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka berang dengan munculnya produk yang merusak dan tidak punya hati nurani ini. KPAI ingin mencari produsen dan para distributor mainan ini.

“Kita akan berkoordinasi dengan Kominfo apakah bisa menonaktifkan akun penjualan itu,” kata Komisioner KPAI Erlinda Iswanto.

KPAI juga akan menggandeng Polda Metro Jaya mengusut produsen mainan ini. “Kita akan memanggil mereka (distributor dan produsen) untuk menjelaskan penjualan mainan yang berbahaya ini,” katanya.

Menurut KPAI, memang tertera peringatan 17+ di bungkus mainan ini. Namun deskripsi tentang tiga penjahat yang tertulis dalam bahasa Inggris itu yang utama disoaln Sebab ini rawan untuk dilihat dan dikenali, terutama untuk anak-anak.

Kapankah pemerintah tegas bertindak? Cepat menyikapi berbagai produk yang membahayakan bagi anak-anak. Dan preventif, tidak sampai masuk produk yang merusak generasi penerus bangsa itu. dss

sumur: http://merdekainfo.com/gawat-pahlawa...kini-penjahat/
0
3.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan