- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Investor Tiongkok Siapkan US$ 500 Juta untuk Kembangkan Kawasan Industri


TS
jiu.gui
Investor Tiongkok Siapkan US$ 500 Juta untuk Kembangkan Kawasan Industri
— Investor Tiongkok berminat untuk membangun kawasan industri di Indonesia dengan nilai investasi tahap awal sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 6,95 triliun dengan kurs Rp 13.900 per dolar AS. Minat tersebut dikemukakan investor Negeri Tirai Bambu itu dalam kunjungan kerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani ke Beijing akhir pekan lalu.
Menurut Franky, investor tersebut telah memiliki calon mitra lokal yang juga pengembang ternama di Indonesia. “Luasan lahan kawasan industri tersebut diperkirakan akan mencapai 2.000 hektare dengan konsep kawasan industri yang terintegrasi dengan perumahannya. Rencananya, perusahaan tersebut akan segera mengajukan izin prinsip melalui layanan izin investasi tiga jam,” ujar dia dalam keterangan resminya, baru-baru ini.
Franky mengatakan, kapasitas investor yang saat ini mengelola 43 kawasan industri di Tiongkok dengan luasan mencapai 2.500 kilometer persegi atau 3,5 kali negara Singapura tersebut sangat positif untuk mendorong realisasi investasi Tiongkok di Indonesia. “Biasanya investor akan merasa lebih nyaman bila pengelola kawasan industri tersebut berasal dari negara yang sama, karena lebih memahami budaya maupun kebiasaan investor setempat,” papar dia.
Dia mencontohkan, beberapa kawasan industri yang ada di Indonesia juga memiliki kekhususan tersebut, seperti di antaranya mayoritas kawasan industri di Karawang tenant-nya adalah investor Jepang, kemudian ada juga kawasan industri di Tangerang mayoritas adalah Tiongkok dan India.
“Masuknya investasi di kawasan Industri ini menjadi salah satu sinyal dari pernyataan yang disampaikan oleh duta besar Tiongkok untuk Indonesia beberapa waktu lalu, bahwa Tiongkok sedang melakukan upgrading industrialisasinya dan mulai melihat investasi ke luar sebagai upaya untuk mengembangkan bisnisnya,” jelas dia.
Dalam kunjungannya itu Franky berkesempatan mengunjungi salah satu kawasan industri yang dikelola oleh investor yang bersangkutan serta menyaksikan nota kesepahaman antara investor terkait dengan Real Estate Indonesia (REI).
Investasi dari Tiongkok yang sepanjang 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai US$ 628,3 juta, menempatkan negara itu sebagai investor terbesar ke-9 di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi Tiongkok ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar US$ 1,53 miliar, sehingga total investasi Tiongkok pada 2015 sebesar US$ 2,16 miliar atau meningkat sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya.a
http://www.beritasatu.com/ekonomi/35...-industri.html
Menurut Franky, investor tersebut telah memiliki calon mitra lokal yang juga pengembang ternama di Indonesia. “Luasan lahan kawasan industri tersebut diperkirakan akan mencapai 2.000 hektare dengan konsep kawasan industri yang terintegrasi dengan perumahannya. Rencananya, perusahaan tersebut akan segera mengajukan izin prinsip melalui layanan izin investasi tiga jam,” ujar dia dalam keterangan resminya, baru-baru ini.
Franky mengatakan, kapasitas investor yang saat ini mengelola 43 kawasan industri di Tiongkok dengan luasan mencapai 2.500 kilometer persegi atau 3,5 kali negara Singapura tersebut sangat positif untuk mendorong realisasi investasi Tiongkok di Indonesia. “Biasanya investor akan merasa lebih nyaman bila pengelola kawasan industri tersebut berasal dari negara yang sama, karena lebih memahami budaya maupun kebiasaan investor setempat,” papar dia.
Dia mencontohkan, beberapa kawasan industri yang ada di Indonesia juga memiliki kekhususan tersebut, seperti di antaranya mayoritas kawasan industri di Karawang tenant-nya adalah investor Jepang, kemudian ada juga kawasan industri di Tangerang mayoritas adalah Tiongkok dan India.
“Masuknya investasi di kawasan Industri ini menjadi salah satu sinyal dari pernyataan yang disampaikan oleh duta besar Tiongkok untuk Indonesia beberapa waktu lalu, bahwa Tiongkok sedang melakukan upgrading industrialisasinya dan mulai melihat investasi ke luar sebagai upaya untuk mengembangkan bisnisnya,” jelas dia.
Dalam kunjungannya itu Franky berkesempatan mengunjungi salah satu kawasan industri yang dikelola oleh investor yang bersangkutan serta menyaksikan nota kesepahaman antara investor terkait dengan Real Estate Indonesia (REI).
Investasi dari Tiongkok yang sepanjang 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai US$ 628,3 juta, menempatkan negara itu sebagai investor terbesar ke-9 di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi Tiongkok ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar US$ 1,53 miliar, sehingga total investasi Tiongkok pada 2015 sebesar US$ 2,16 miliar atau meningkat sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya.a
http://www.beritasatu.com/ekonomi/35...-industri.html
0
1.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan