
Yogyakarta - Partai Demokrat menolak dan tidak akan mendukung calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur independen yang maju dalam pilgub DKI. Demokrat akan mengusung calon sendiri dan membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain.
Di DPRD DKI, Demokrat mempunyai 10 kursi. Sementara itu syarat untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur adalah 22 kursi.
"Tidak seperti sebelumnya, saat ini Demokrat bisa mencalonkan dalam pilkada DKI nanti," ungkap Wakil Ketua DPP Partai Demokrat, Roy Suryo kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (13/3/2016).
Menurut Roy, Demokrat membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lainnya agar memenuhi syarat tersebut. Namun dia menegaskan Demokrat tidak akan mendukung calon yang yang maju dari jalur independen.
Menurutnya saat ini DPP belum memunculkan nama calon secara pasti. Namun salah satu nama yang sudah muncul adalah Mayjen (purn) Nahrowi Ramli yang juga mantan kepala Lembaga Sandi Negara (lemsaneg) dan Ketua DPD Partai Demokrat DKI. Sedangkan nama lainnya adalah dirinya sendiri. Namun Roy menyatakan dirinya tidak terlalu pas untuk maju. Dia lebih cocok sebagai wakil DPR RI dari DIY.
Roy mengakui saat ini elektabilitas Ahok masih lebih unggul dibandingkan calon lainnya. Agar dapat mengalahkan Ahok, salah satunya agar partai-partai berkoalisi. Sedangkan Nasdem sudah sejak awal menyatakan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Dia menambahkan kalau Ahok benar maju lewat jalur independen, hal itu belum sepenuhnya aman. Sebab sampai saat ini KPU belum mengeluarkan aturan dan persyaratan untuk calon dari jalur independen. Aturan atau persyaratan tersebut baru akan keluar pada bulan Juni atau Juli mendatang.
"Ahok bisa gagal maju kalau ada syarat-syarat yang tidak terpenuhi. Keputusan pastinya paling cepat Agustus 2016 nanti," pungkas Roy.
http://m.detik.com/news/berita/31635...-di-pilgub-dki
Bentar lagi akan ada bantahan dari ruhut, bingung2 dah petinggi parpol nafsu tinggi tapi kemampuan minim dalam menghadapi ahok