Quote:
Jumat, 11/03/2016 11:31 WIB
Jakarta -Gencarnya pemerintah membangun infrastruktur mendapat penilaian positif dari World Bank atau Bank Dunia. Menurut lembaga keuangan internasional ini pembangunan infrastruktur saat ini meningkat sekitar 40%, dan bisa mendorong serta menggairahkan kembali bursa lapangan kerja.
"Jokowi tepat untuk sektor infrastruktur karena objek sangat penting. Sekarang ditingkatkan 40% dan ini bisa bangun daya saing. Tentunya membuka lapangan pekerjaan," ujar Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves saat diskusi Dividen Digital di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).
Selain itu, maraknya proyek infrastruktur akan mengatasi kurangnya lapagan pekerjaan akibat sektor komoditas yang sedang lesu. Saat ini harga sejumlah komoditas seperti batu bara, karet, dan kelapa sawit sedang turun.
Turunnya harga komoditas membuat penciptaan lapangan pekerjaan selama periode 2014-2015 lebih rendah dibandingkan periode 2006-2012.
"Pekerjaan yang dimiliki orang Indonesia perkembangannya turun. 2006-2012 ada 2,6 juta lapangan pekerjaan baru per tahun, tapi 2014-2015 hanya 200.000 pekerjaan per tahun," kata Chaves.
Dia menambahkan, agar pertumbuhan dan gairah ekonomi bisa kembali tumbuh di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi dunia dan turunnya harga komoditas, Bank Dunia memandang harus ada sektor pertumbuhan baru yang digenjot di antaranya sektor ekonomi digital.
Chaves memandang ekonomi digital sama sekali tidak tergantung terlalu tinggi terhadap sektor sumber daya alam atau komoditas. Apalagi, Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang cukup mumpuni untuk menggarap sektor ini.
Bila digarap secara benar, sektor ini akan jadi sumber pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja baru.
"Potensi dari ekonomi digital ini sangat besar sekali tapi dunia harus mulai untuk manfaatkan potensi ini yang selama ini belum digunakan. Tapi tantangan ini juga ada," kata Chaves.
(feb/hns)
sumber
Baguslah.
Dulu, pembangunan infrastruktur terpusat di Pulau Jawa, tapi kini sudah merata ke Sumatera, Kalimantan, Papua dll.