Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wonderwazowskiAvatar border
TS
wonderwazowski
[CERPEN BERSAMBUNG] Agus, Raisa dan reuni kecil yang canggung.
Halo Gan hehe

Ini pertama kali ane masukin tulisan ane ke forum kaskus jadi kalo misalnya rada berantakan dan sedikit ancur lebur, mohon dimaafkan dengan sangat yah hehehehehehehehehe.

Tulisan ane ini sangat pendek, yah mungkin cuman dibikin 3 chapter aja, bisa dibilang tulisan ane cuman sekedar pengantar, kalau agan lagi nunggu chapter lanjutan dari cerita yang berat-berat, boleh lah agan baca-baca tulisan ane ini, sekalian nunggu chapter lanjutan dari cerita yang agan tunggu keluar hehehe.

Spoiler for Kenapa nulis cerita ini gan??:


Oh iya gan, cerita ini unsur Absurdnya cukup banyak, jadi kalo agan gak begitu suka yang absurd-absurd, sepertinya kurang cocok deh dan juga sudut pandangnya diambil dari berbagai sisi, hehehehehehehehehe.

Cerita ane ini, udah ada di blog ane untuk part 1 dan part 2 nya masih dalam bentuk draft siap rilis, tapi ane belum mau ngasih tau linknya dulu, soalnya cerita bersambung, mendingan kalo ceritanya sudah beres aja ane kasih tau link blog ane, ntar dikira promote blog doang lagi kalo dikasih tau sekarang hehehehehe.

Spoiler for Penggambaran:



LETS GO !!


Awkward Silence

PART 1 : Bertemu Kembali

“Wah kampret bener, udah jam 8 telat nih gue” Agus pun melesat ke kamar mandi dengan terburu-buru, karena sudah ada janji jalan malam ini bareng teman lama yang baru bertemu kembali, dia adalah, Raisa, setelah bersiap, tak kurang dari 2 detik Agus sudah menyalakan Bugatti Veyron nya dan bersiap berangkat, “Aku diparkiran” begitu isi BBM dari Agus ke Raisa, padahal posisi Agus masih 2 kota lagi dari tempat janjian, dengan semangat 45, Agus melewati semua halang rintang yang ada dijalan secepat mungkin, untuk bertemu sang pujaan hati, setelah berhasil melewati segala gunung dan lembah, akhirnya Agus pun sampai pada garis finish restoran yang jadi tempat bertemunya.

Dengan setelan parlente dan wewangian kemenyan yang semerbak tercium hingga seluruh penjuru kota, Agus pun berjalan ke restoran tersebut, Agus masuk dan mencari Raisa, “Mana ieu teh??” dalam hati Agus, dan sepertinya Raisa belum datang, lalu Agus duduk di meja yang sudah di pesan, setelah pelayan menuangkan kan satu sloki teh tawar, Agus pun berkata “makannya ntar aja ya mbak mwehehehe” sambil cengar cengir, setelah menunggu cukup lama, akhirnya Agus melihat Raisa datang, senyum lebar pun langsung muncul di wajah Agus, setelah memarkirkan Honda c70 dan melepas helm cetoknya, Raisa pun masuk dan langsung menghampiri Agus yang masih tersenyum lebar.

“Hampura euy gus, nyasar heula tadi aing” itu yang dikatakan Raisa sembari duduk, dan tidak ada jawaban dari Agus, karena Agus masih tersenyum kaku sedari tadi melihat Raisa yang hot dan semok juga kalau dilihat dari dekat, lamunan dan imajinasi Agus kelamaan malah menjurus ke arah cabul, setelah di getok pakai batu-bata akhirnya Agus sadar dan mulai memanggil pelayan untuk memesan makanan, “mba aku mau steak medium rare, terus disiram saus keju mozarella yang kalau bisa ditambah sedikit telur ikan duyung kalau ada, minumnya scotch yang dicampur white wine, pakai susu kambing ettawa, terus kalau bisa dikasih sedikit, air zam-zam mba” kata Agus sembari melihat daftar menu.

“Emmmm o,o , okay” kata pelayan yang terlihat bingung, “kalau kamu mau pesan apa?” tanya agus, “orek tempe” jawab Raisa singkat, “minumnya mmmmmm ah ini” sambil menunjuk salah tulisan di daftar menu “Kopi item mba” lanjut Raisa.

Setelah pelayan pergi, kedua sejoli ini pun mulai mengobrol, obrolan yang sangat mainstream, basi, dan terdengar seperti omong kosong pun terdengar dari keduanya, saking basinya, penulis males untuk menulis seluruh obrolan mereka, jadi penulis hanya mengambil sedikit penggalan bagian akhir dari obrolan mereka.

..........

Agus : Oh emang macet kenapa tadi??
Raisa : itu loooohhh, ada tank baja masuk parit, jadi rada macet gitu.
Agus : wah parah juga ya....
Raisa : Iya parah...
Agus : untung kamu gak kenapa-napa..
Raisa : Iya alhamduliah....
Agus : Alhamdullilah.....
Raisa : Iya......
Agus : Bener.....
Raisa : Iya.....
Agus : Iya......
Raisa : .............
Agus : .............
Raisa : ..............
Agus : .....................

Karena bingung mau ngapain, dan sepertinya tidak ada pilihan lain, keduanyapun mengeluarkan jurus terakhir, “Yosh, sepertinya tidak ada cara lain, aku tidak ingin terbunuh disini, dan sepertinya bantuan dari Konoha akan telat datang, karena blokade Uni soviet yang ada di jalur selatan, dengan terpaksa aku akan mengeluarkan......” ucap Agus dalam hati, dan akhirnya Agus mengeluarkan....... Handphonenya, begitu pun dengan Raisa.

Setelah tidak ada suara dalam waktu yang cukup lama, akhirnya ada yang memulai pembicaraan, “Serius banget main handphonenya” tanya Raisa, “Iya nih akhir-akhir ini aku lagi lumayan sibuk, lagi sibuk-sibuknya mikirin buat menangin tender pengadaan cangcut untuk anggota DPR, yah nilainya kira-kira 5,5 triliun” jawab Agus sombong, “eta mun dibelikeun dawet kira-kira dapet sakumaha Gus?” tanya Raisa lagi, “ih kamu itu cantik, tapi kok gak ada otaknya yah” jawab Agus “yah jelas cukup lah hahaha, yah dapet lah kira-kira mmmmmm, mari kita coba pikir mmmmmm, kalo dipikir-pikir sih mmmmmmm dua gelas lah tapi gula jawa sama santen nya bisa dapet banyak tuh” lanjut Agus dengan PDnya menjawab.

Wush Wush Wush, sebentar gan, agan mau tau apa yang ada di hpnya Agus kan?? oke gan mari kita masuk ke cerita dan kita coba ambil dari sudut pandang pertama pelayan restoran, Wush Wush Wush “silahkan mba kopi hitamnya...” aku berkata demikian dan mencoba untuk senormal mungkin pada pasangan yang sunyi ini, aku pun sebelumnya mendengar obrolan mereka soal proyek-proyek besar yang sedang ditangani oleh lelaki ini, Agus kalau tidak salah namanya, aku penasaran kira-kira apa yang diobrolkan di handphone seorang calon pemegang tender besar, setelah menaruh kopi tadi, aku berjalan lurus melawati sang lelaki, dengan tujuan, untuk sedikit mengintip isi handphonenya, dan yang aku lihat.... , backgroundnya biru, jelas bukan whatsapp atau line “mmmmm bbm mungkin” pikirku , lalu ada tulisan cari lawandan teman Facebook, “Aplikasi chat apa yang memakai kata-kata tersebut?” , mungkin ini semacam private application, dimana aplikasi yang khusus dibuat untuk beberapa orang saja, untuk menjaga keamanan bisnis dan privasi, “wah hebat sekali udah kayak mata-mata aja” kagumku dalam hati, “eeeeehhh tunggu dulu gua tau dan gak asing dengan tulisan di kiri atas aplikasi tersebut” lanjutku sebentar, “HAHHH......!! itu kan” Akupun kaget, ternyata aplikasi itu, tidak asing lagi bagi diriku, aplikasi itu bukan aplikasi khusus, maupun jenis aplikasi yang berkaitan dengan spionase dan mata-mata yang tidak aku mengerti, aplikasi ini ada juga di handphoneku, tulisan di kiri atas yang sekaligus nama aplikasinya yaitu adalah, DUEL OTAK,........... DUEL OTAK,............ DUEL FAKING OTAK, aku seperti meresa terkena struk ringan, langkah kaki ku terhenti beberapa detik, “jadi ini, jadi ini kuncinya, kunci dari pebisnis-pebisnis dan konglomerat di Indonesia, aku telah membuang waktuku selama ini, aku hanya menggunakan aplikasi Duel otak sesuai dengan judulnya saja, padahal ada fitur lain yang bisa membuat ku kaya sekejap, mungkin saja bakrie family, cendana dan keluarga konglomerat lain, kerjanya hanya membuka aplikasi Duel otak dan menjadi kaya” ucap ku sembari jalan kembali kedapur, di dapur aku berfikir, dan sambil mengoprek-oprek aplikasi Duel otak itu, bagian mana yang bisa mengantarkanku ke bagian semacam "lelang tender", "uang instan", atau "print uang sekarang" misalnya, aku tidak menemukannya, tapi aku percaya dan aku tidak akan menyerah, setelah ini aku akan keluar dari pekerjaan ini, dan akan juga aku akan meludahi bosku yang semena-mena selama ini tepat dimukanya dan aku akan berguru pada lelaki bernama Agus itu.

Wush Wush Wush, mari kita keluar dari badan sang pelayan, dan kembali ke posisi semula, sambil menunggu kopi hitamnya turun, Raisa merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah benda "Gus" suaranya kembali memecah hening, "aku tau ini lumayan berat tapi....." Raisa terlihat ingin berusaha mengeluarkan suatu benda, dan terlihat mukanya cukup serius.


BERSAMBUNG ------ MAAF YAH GAN HEHE
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan