Quote:
Jakarta - Bakal cagub DKI asal PKB Ahmad Dhani melontarkan olok-olok 'preketek' ke cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama. Sayang kritik terhadap prestasi Ahok itu tidak didasari dengan penjelasan yang konkret, cenderung bertele-tele.
Awal mula terlontarnya olok-olok preketek ini adalah saat Ahmad Dhani menggelar konferensi pers dengan Yusril Ihza Mahendra di kediamannya di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ahmad Dhani mengungkap pada saat kampanye nanti calon incumbent pasti akan pamer track record.
"Tim incumbent akan menyuarakan ke publik Jakarta bahwa dia punya track record. Opini akan digiring dan masyarakat akan menilai itu. Saya preketek sebagai warga asal Surabaya," tutur Ahmad Dhani, Jumat (4/3/2016) lalu.
Istilah preketek ini terdengar cukup keras, ini adalah salah satu kalimat olok-olok yang kerap terdengar di kawasan Jawa Timur, kalau diartikan dalam bahasa anak muda mungkin seperti 'pret' atau 'gombal'. Makna lainnya adalah omong kosong.
Pernyataan Ahmad Dhani pun menuai respons luas dari masyarakat. Karena itu rasanya Ahmad Dhani perlu menjelaskan apa maksud pernyataan 'preketek' untuk kinerja Ahok itu. Namun saat ditanya soal pernyataannya itu, Ahmad Dhani tak gamblang menjawab pernyataan bernada kritik itu.
"Karena mirip.'Track record' ya mirip (bunyi ucapannya), 'track record', 'preketek'. Mirip (bunyinya)," kata Dhani di sela acara 'Kasidah Cinta' di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2016) malam.
Ternyata, Dhani memilih istilah itu hanya karena kemiripan bunyi saja dengan istilah yang menjadi konteks diskusi, yakni istilah 'track record'. Silakan ucapkan dua kalimat itu, apakah track record dan preketek punya kemiripan bunyi saat diucapkan?
Ahmad Dhani sendiri tak ingin berpolemik lebih jauh dengan pro kontra istilah preketek itu. Meskipun lagi-lagi dia menyebut kata preketek.
"Ya pro-kontra terserah, enggak apa-apa, yang jelas ya saya kan menengarai ada kampanye bahwa untuk menjadi gubernur itu harus punya track record. 'Preketek' Bahasa Jawa," ujarnya.
sumber...nya Detik
==========================================
you wanna play... ok,,, let's gonna play.
Ahok masih menguasai tagline... tapi media udah cukup merasakan AD calon kuat penantang incumbent.
AD diprediksi cukup menjual untuk pencarian search engine ,,, yang notabene akan cukup menjual di medsos.
Secara AD lebih asik untuk dibangun figurnya di ranah online, lebih egaliter ... lebih enak buat dibully tapi disitulah kekuatannya AD ... bullyan untuk AD lebih mengajak orang2 untuk berinteraksi..
yg nyleneh yg koclok itu yang asik2 malah... wes preketek pokokmen
