- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prancis Akan Gelar Konferensi Palestina, Sekjen OKI: Semua Harus Mendukung


TS
aghilfath
Prancis Akan Gelar Konferensi Palestina, Sekjen OKI: Semua Harus Mendukung
Spoiler for Prancis Akan Gelar Konferensi Palestina, Sekjen OKI: Semua Harus Mendukung:

Jakarta - Prancis sudah sejak 2014 lalu berinisiatif menyelenggarakan konferensi internasional untuk penyelesaian konflik Palestina. Sekjen OKI Iyad Ameen Madani pun berharap para anggota OKI mendukung niat Prancis itu.
"Kita menantikan inisiatif Prancis soal seruan untuk menggelar konfrensi internasional, yang membutuhkan persetujuan dari pertemuan ini, dengan tujuan untuk menghentikan penjajahan Israel," kata Madani, dalam sambutannya di Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) OKI ke-5 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).
"Kami berharap insiatif Prancis ini mendapat dukungan dari kita semua," lanjutnya.
Madani mengatakan, OKI harus mendesak DK PBB untuk kembali mengangkat isu ini. Harus ada tindakan nyata dalam rangka membebaskan Palestina dari Israel.
"Kita harus mendesak DK PBB untuk kembali menegaskan isu ini, untuk kembali menghidupkan proses perdamaian, dengan tenggat waktu, dan sumber daya yang pasti," tutur Madani.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya menegaskan bahwa OKI harus menjadi bagian dari solusi penyelesaian konflik di Palestina.
"OKI dibentuk karena adanya kebutuhan mendukung perjuangan Palestina. Untuk itu, sesuai tema KTT 'United For A Just Solution', OKI harus menjadi bagian dari solusi, dan bukan bagian dari masalah," terang Jokowi dalam sambutannya di gelaran konferensi, Senin (7/3).
Jokowi Kutip Kalimat Bung Karno: RI Menantang Penjajahan Israel

By Farhannisa NasutionAdanti PraditaAndreas Gerry Tuwo on 07 Mar 2016 at 11:46 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Sejak pemerintahan Presiden Sukarno, Indonesia konsisten dengan janjinya untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan Israel. Pun demikian hingga saat ini di era pimpinan Joko Widodo atau Jokowi.
"… Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," ucap Jokowi dalam sambutannya di pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center (JCC), mengutip kalimat Presiden Soekarno, Senin (7/3/2016).
Acara yang kerap disebut KTT OKI ini dilaksanakan untuk membahas masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, dengan tema United for A Just Solution.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan rasa bangganya menjadi tuan rumah KTT LB OKI.
"Selamat datang di Indonesia. Negeri indah yang mempunyai umat Islam terbesar di dunia, negeri demokratis nomor tiga di dunia, negeri yang segera membuka konsulat kehormatan di Palestina," ucapnya.
Suami Iriana Jokowi itu juga menyatakan prihatin atas situasi yang terjadi di Palestina akibat pendudukan Israel yang banyak menerapkan kebijakan sepihak dan mempersulit ruang gerak masyarakat sipil Palestina.
"Akses umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem juga dibatasi. Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," ucap Jokowi.
Kondisi ini, menurut dia, tidak dapat didiamkan. "Situasi tersebut harus bersama-sama kita hadapi, kita lawan. Dan Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi di Palestina."
Jokowi pun mengajak kepada seluruh negara peserta OKI untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
"Apabila OKI tidak bisa menjadi bagian dari solusi Palestina, maka keberadaan OKI menjadi tidak relevan lagi. Sekali lagi menjadi tidak relevan lagi," kata dia.
Orang nomor satu di Indonesia itu menyatakan batas toleransi terhadap terhadap keberlanjutan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina sudah lama berakhir. Israel harus segera mengakhiri menghentikan aktivitas dan kebijakan ilegalnya di wilayah pendudukan.
"Indonesia dan dunia Islam siap melakukan langkah-langkah konkret untuk terus mendesak Israel mengakhiri penjajahannya atas Palestina dan menghentikan kesewenang-wenangan di Al-Quds Al Sharif," Presiden Jokowi menegaskan.
Dunia Islam, menurut Jokowi, kembali menyerukan agar tidak ada lagi penundaan proses perdamaian agar kemerdekaan Palestina melalui "Solusi Dua Negara" (Two-State Solution).
"KTT ini merupakan momentum penting bagi Dunia Islam merespons situasi yang dihadapi rakyat dan bangsa Palestina dewasa ini dengan langkah konkret. Dan tentu saja Indonesia akan selalu terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina," pungkas Jokowi.
http://m.detik.com/news/berita/31591...arus-mendukung& http://m.liputan6.com/news/read/2452...ajahan-israel#
Soal Palestina harus dimulai dari dalam negerinya sendiri, kalau dalam negeri masih terpecah-pecah jadi beberapa faksi, mana mungkin bisa berdiri jadi negara yg utuh dan berdaulat, apalagi berharap bantuan negara lain untuk merdeka

Diubah oleh aghilfath 07-03-2016 14:30
0
752
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan