
Merdeka.com - Laju nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) berhasil ditutup menguat di perdagangan akhir pekan ini. Rupiah menguat 100 poin atau 0,76 persen ke level Rp 13.132 per USD dibanding penutupan kemarin di Rp 13.232 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cenderung menguat sepanjang perdagangan. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di USD 13.090 per USD yaitu pukul 13.55 WIB.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju Rupiah terus mempertahankan tren kenaikannya dengan bergerak positif untuk melanjutkan penguatannya sejak 9 bulan terakhir. Pergerakan Rupiah masih terimbas sentimen sebelumnya di mana didukung oleh beberapa faktor seperti kondisi makro ekonomi Indonesia yang dianggap akan membaik, porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN) domestik yang kembali meningkat.
Lalu, sentimen dari eksternal berupa aksi PboC yang menurunkan GWM sehingga membuat para investor kembali tenang terhadap sentimen devaluasi Yuan. Pelaku pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan AS di bulan Februari, di mana diperkirakan masih kurang baik sehingga memberikan tekanan pada laju USD.
"Tren penguatan Rupiah diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya imbas sentimen-sentimen positif tersebut," ujarnya dalam riset harian.
Dengan asumsi aksi beli masih terjadi dan harga minyak yang masih berpeluang melanjutkan pergerakan positifnya maka laju Rupiah pun akan terbantukan menguat.
"Tetapi, jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka waspadai potensi pembalikan arah melemah. Support Rupiah 13.200 serta Resisten 13.300. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah."
http://m.merdeka.com/uang/rupiah-ber...2-per-usd.html