- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
[HELP] Cowok Job Seeker & Cewek Teller?


TS
riendzy92
[HELP] Cowok Job Seeker & Cewek Teller?
Perkenalkan gan, saya Laki-laki usia 23 Tahun dan sekarang Job Seeker lagi usaha untuk Pedekate dengan salah satu teller Bank di kota tempat tinggal saya.
Ceritanya gini gan
Spoiler for Introduce:
Ane ini baru lulus dari salah satu PTN di Jawa Tengah, dan masih nyari-nyari pekerjaan. Nah, di kota asal tempat kelahiran, ane punya sahabat perempuan yang sama-sama kuliah di PTN, cuman sahabat saya sudah lulus duluan dan bekerja non PNS di kota asal kami. Kebetulan ane dan sahabat perempuan ane sudah lama sekali kenal, sekitar 9 (sembilan) tahunkenal dia karena memang satu kelas waktu SMP dulu.
Singkat cerita, ane mau dikenalin sama teman perempuan sahabat saya yang dulunya satu jurusan dan sekarang teman perempuan sahabat saya ini sudah bekerja di salah satu bank di kota tempat tinggal kami. Kata sahabat ane, perempuan ini masih nyari "laki-laki" karena masih single. Menurut sahabat ane, teman perempuannya ini orangnya sedikit tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain tapi sering keluar main sama teman-temannya yang akrab.
.

Singkat cerita, ane mau dikenalin sama teman perempuan sahabat saya yang dulunya satu jurusan dan sekarang teman perempuan sahabat saya ini sudah bekerja di salah satu bank di kota tempat tinggal kami. Kata sahabat ane, perempuan ini masih nyari "laki-laki" karena masih single. Menurut sahabat ane, teman perempuannya ini orangnya sedikit tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain tapi sering keluar main sama teman-temannya yang akrab.
Spoiler for Ketemuan Pertama:
Nah, hari ketemuannya pun sudah dijadwal dan akhirnya saya dan perempuan teman sahabat ane ini ketemu di rumah makan. Pertama kali ketemu, saya biasa saja dan tidak ada rasa grogi dan ngobrol santai bersama "doi", bahkan dalam obrolan saling ketawa bareng seperti sudah akrab bertahun-tahun kenal, padhal saya baru pertama kali ketemu dengan do'i. Jujur menurut ane, pertama kali melihat dari segi penampilan, do'i emang cantik tapi perempuan yang biasa saja tidak membuat saya "ngeh" di hati meskipun memang ada sedikit rasa yang beda siy (mungkin karena masih tahap penjajakan dalam percakapan). 
Di sela-sela ngobrol, saya sering melihat tatapan do'i dan saya merasa do'i mempunyai tatapan yang sedikit berbeda dari tatapan perempuan yang saya selama ini. Bukannya ge'er atau gimana yah gan, tatapan do'i kaya tatapan "suka" karena saya tahu mana tatapan yang mengandung arti dan tatapan biasa. Dikarenakan masih awal dan pertama kali bertemu, saya masih berusaha untuk tetap jaga sikap gan. Tidak tanya neko-neko (macam-macam) saat ngobrol.
Lanjut cerita, setelah selesai makan malam, keluar dari tempat makan dan di parkiran saat mau mengendarai motor disinilah sepertinya saya merasa "fall in love" sama do'i.
Gak tahu kenapa, ketika melihat do'i ini ada rasa yang aneh di dada gan. Yah tahu sendirilah rasanya seperti apa. haha...

Di sela-sela ngobrol, saya sering melihat tatapan do'i dan saya merasa do'i mempunyai tatapan yang sedikit berbeda dari tatapan perempuan yang saya selama ini. Bukannya ge'er atau gimana yah gan, tatapan do'i kaya tatapan "suka" karena saya tahu mana tatapan yang mengandung arti dan tatapan biasa. Dikarenakan masih awal dan pertama kali bertemu, saya masih berusaha untuk tetap jaga sikap gan. Tidak tanya neko-neko (macam-macam) saat ngobrol.

Lanjut cerita, setelah selesai makan malam, keluar dari tempat makan dan di parkiran saat mau mengendarai motor disinilah sepertinya saya merasa "fall in love" sama do'i.


Spoiler for Setelah Ketemuan Pertama:
Setelah kejadian pertemuan pertama dengan do'i, ya udah lanjut komunikasinya lewat media ponsel. Awalnya memang tidak langsung saya chat si doi, karena ane nunggu moment yang tepat ajah buat mengawali chat dengan do'i yang notabennya baru pertama kali bertemu sebelumnya. Setelah momennya dirasa tepat, saya putuskan untuk chat pertama kali dengan do'i. Saya masih ingat itu kurang lebih H+3 setelah ketemuan pertama dengan do'i saya ajak ngobrol lewat chat dan saya sedikit kaget, ternyata saat dichat do'i ini respon dan malah ngajakin main tapi minta bareng sama sahabat perempuan ane. Jadi do'i minta kita bertiga untuk main bareng bertiga. Saya ya meng"iya"kan saja kemauan dia, meskipun rada-rada gak nyangka saja, secara do'i itu cantik menurut saya gan, dan sudah bekerja pula.
Ditambah lagi, ketika saya kasih tahu sama sahabat saya kalau do'i minta main bareng, malah kata sahabat saya bilang "sangat kurang masuk akal kalau perempuan seperti do'i ini punya inisiatif untuk ngajak main keluar, apalagi sama laki-laki". Soalnya yang sahabat saya tahu, do'i ini sangat pasif kalau masalah main keluar kecuali diajak orang lain. Ya udah, meskipun memang terasa ganjil saya tetap turutin saja permintaan do'i, yah itung-itung nambah silaturahmi


Spoiler for Ketemuan Kedua:
Hari saat yang ditentukan untuk ketemuan bertiga pun tiba. Hari Sabtu siang do'i ngejakin saya ketemuan sama sahabat saya di kota lahir ane. Pada saat ngajakin via ponsel, posisi saya sedang di Kampus yang notabene harus pulang dulu ke rumah jika malamnya mau ketemuan. Demi do'i, saya langsung pulang sorenya ke rumah dan ternyata sampai malam hari di rumah kondisinya hujan. Saya bilang sama do'i hujan, akhirnya dibatalkan dan diundur esok harinya. 
Akhirnya ketemuannya hari minggu malam gan, karena pagi sampai sore hujan terus seharian. Sebelum berangkat, do'i bahasa chatnya kaya maksa banget ngajak keluar gan. Ya udah, saya anggap saja mungkin karena kondisinya do'i saat itu lagi pengen keluar saja karena memang do'i tidak ada teman di kota saya gan. Walaupun ternyata kata sahabat ane lewat komunikasi ponsel juga mengatakan bahwa do'i memang maksa ngajak sahabat saya untuk main keluar bertiga bersama saya meskipun kondisinya masih agak gerimis.
Saat di warung makan bertiga sama do'i dan sahabat saya. Pertama kali do'i datang, saya benar-benar mencium aroma parfum yang dipakai do'i benar-benar terasa banget gan. Aromanya terasa sedikit menyengat, disamping itu do'i ini juga aneh gaya bahasanya gan. Saya lihatin terus tangannya ketika mau makan pakai sumpit, ketara banget tangannya gemeteran. Sampai akhirnya do'i ketawa sendiri sambil menghadap sahabat saya, dan dibilangin sahabat ane "biasa saja", setelah itu langsung dari sumpit diganti pakai sendok.
Dalam sela-sela percakapan, saya lihat dan curi-curi pandang pada tatapan matanya, dan emang "rasa" itu semakin terasa sekali.
Saat saya ngobrol sama sahabat saya, do'i juga kelihatan curi-curi pandang sama ke arah saya gan. Saya tahu karena sama-sama curi pandang sama do'i momennya banyak yang pas tatapan mata. haha...

Akhirnya ketemuannya hari minggu malam gan, karena pagi sampai sore hujan terus seharian. Sebelum berangkat, do'i bahasa chatnya kaya maksa banget ngajak keluar gan. Ya udah, saya anggap saja mungkin karena kondisinya do'i saat itu lagi pengen keluar saja karena memang do'i tidak ada teman di kota saya gan. Walaupun ternyata kata sahabat ane lewat komunikasi ponsel juga mengatakan bahwa do'i memang maksa ngajak sahabat saya untuk main keluar bertiga bersama saya meskipun kondisinya masih agak gerimis.

Saat di warung makan bertiga sama do'i dan sahabat saya. Pertama kali do'i datang, saya benar-benar mencium aroma parfum yang dipakai do'i benar-benar terasa banget gan. Aromanya terasa sedikit menyengat, disamping itu do'i ini juga aneh gaya bahasanya gan. Saya lihatin terus tangannya ketika mau makan pakai sumpit, ketara banget tangannya gemeteran. Sampai akhirnya do'i ketawa sendiri sambil menghadap sahabat saya, dan dibilangin sahabat ane "biasa saja", setelah itu langsung dari sumpit diganti pakai sendok.

Dalam sela-sela percakapan, saya lihat dan curi-curi pandang pada tatapan matanya, dan emang "rasa" itu semakin terasa sekali.


Spoiler for Setelah Ketemuan Kedua:
Singkat cerita, seperti biasa setelah ketemuan kedua komunikasinya dilanjut ke ponsel. Saat komunikasi via ponsel, ternyata do'i ngaku kalau kondisinya ternyata lagi sakit saat ketemuan hari minggu malamnya gan. Saya merasa kaget dan sedih juga, ternyata do'i lagi sakit dan saat chat berlangsung do'i lagi gak enak badan katanya. Disini saya merasa gak enak bener sama do'i gan, harusnya kan kalau lagi gak enak badan gak usah maksain ketemuan. Tapi kenapa do'i maksa banget minta ketemuan, padahal kondisi cuaca lagi mendung dan sedikit gerimis juga. 
Lambat laun, komunikasi ponsel pun terus berjalan dan gak jauh beda gan, do'i ini ternyata ngajakin main lagike tempat wisata dikasih tahu sahabat ane yang notabennya kami bertiga tidak ada yang tahu posisi tempat wisata persisnya.
Do'i pun nunggu 2 (dua) minggu buat main ke tempat wisatanya, karena satu minggu do'i pulang kampung halaman buat menyembuhkan badannya. Tanggalnya pun sudah disepakati antara do'i dan sahabat saya, tapi tiba-tiba H-7 sahabat saya bilang ke saya gak bisa kalau hari yang ditentukan karena ada acara di rumahnya. Sahabat saya belum bilang sama do'i gan, karena notabennya sahabat ane dan do'i ini memang sebenarnya jarang saling komunikasi satu sama lain sehari-harinya. Disini saya mulai bingung harus ngapain gan? Ada yang bisa bantu atau kasih saran?

Lambat laun, komunikasi ponsel pun terus berjalan dan gak jauh beda gan, do'i ini ternyata ngajakin main lagike tempat wisata dikasih tahu sahabat ane yang notabennya kami bertiga tidak ada yang tahu posisi tempat wisata persisnya.


Spoiler for Permasalahan:
- kira-kira hubungan antara saya yang statusnya Joob seeker sama do'i yang notabene sudah bekerja di bank bisa dilanjutkan kah? berakah kemungkinan berhasil jika saya terus lanjutkan hubungan kita?
- Kira-kira kapan kah waktu yang pas buat ngajakin main berdua saja sama do'i tanpa ngajak sahabat saya, secara saya kenal do'i sudah 2 bulan tapi baru 2 kali ketemu dan jarang sekali ketemu kalau tidak ada perantara lewat sahabat saya? padahal sahabat saya nyuruh saya untuk ngajak do'i berdua saja kalau main, tapi do'inya selalu ngajak sahabat saya kalau main.
- Adakah agan-agan disini yang mengalami kondisi yang hampir sama dengan saya? lantas bagaimana kelanjutan hubungannya?
Sisi Lain Cerita
Spoiler for Kepribadian saya:
Jujur yah gan, ane ini orangnya tertutup, jarang bergaul dengan lingkungan luar yang kurang bersahabat. Tiap hari kalau melakukan segala hal, ane ini hampir selalu sendiri melakukannya. Kalaupun harus ke tempat wisata yang diminta do'i, saya siy berani kesana kalau sendirian bisa tanya-tanya jalan sama warga sekitaran tempat wisata disana. Tapi kondisinya sekarang diajak bersama dua orang perempuan yang sangat saya harapkan bisa kenal mereka sampai selamanya. 
Saya juga sebenarnya gak Percaya Diri untuk mendekati do'i kalau melihat statusku sekarang yang masih Job seeker, sedangkan do'i sudah jadi Teller di Bank itu yang tambah bikin ras-rasan (was-was) gak tenang gitu

Saya juga sebenarnya gak Percaya Diri untuk mendekati do'i kalau melihat statusku sekarang yang masih Job seeker, sedangkan do'i sudah jadi Teller di Bank itu yang tambah bikin ras-rasan (was-was) gak tenang gitu

Spoiler for Do'i dan Teman Kampusku:
Ternyata do'i juga tanya-tanya tentang saya sama teman perempuanku yang satu jurusan, kebetulan do'i juga temannya temanku yang di kampus satu jurusan. Apalagi saya sama temanku yang satu jurusan ini juga sempat deket sampai hampir jadian, tapi gak jadi (saya tidak akan bahas tentang teman saya yang satu jurusan ini) karena merasa gak cocok satu sama lain meskipun begitu masih tetap jaga komunikasi. Saya tahu karena waktu saya telpon temanku yang satu jurusan, dia cerita katanya do'i tanya-tanya tentangku. Disini saya heran kok ya niat banget sampai nanya-nanya tentangku ke temanku yang satu jurusan? 

0
2.1K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan