Ini 10 Isu yang Diprediksi Bakal Warnai Pilgub DKI Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosiolog dari Univeristas Ibnu Chaldun Musni Umar menyebut terdapat 10 isu sensitif yang diprediksi dapat menjadi senjata masing-masing pasangan untuk menohok lawan politik pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

Adapun ke-10 isu tersebut antara lain, isu agama, etnis, minoritas-mayoritas, penguasaan ekonomi, kesenjangan, keadilan, penggusuran, arogansi, banjir dan macet serta yang terakhir isu politik uang dan korupsi.

"Isu agama dan etnis di setiap pemilihan selalu muncul. Saya yakin ini akan jadi senjata dahsyat untuk menjatuhkan lawan dan meraih dukungan publik," kata Husni Umar di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).

Di setiap negara demokrasi yang menyelenggarakan pemilihan pemimpin, kata Husni, isu agama dan etnis selalu diproduksi, apalagi pada Pilgub DKI Jakarta saat ini, terdapat calon petahana yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang beretnis Tiongkok.

"Bagaimanapun juga Pak Ahok punya kekuatan tidak hanya uang, dia juga punya prestasi yang baik, saya rasa banyak orang ingin merusak dan menjatuhkannya dengan cara menyerang sisi kelemahan dia," kata Husni.

Husni mengatakan, media yang digunakan untuk menggulirkan isu tersebut masih dengan cara seperti dalam pilkada sebelum-sebelumnya yakni melalui media sosial, televisi, media cetak dan selebaran-selebaran.

Untuk mengantisipasi berkembangnya isu tersebut, menurut Husni, perlu ditumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan, ketenangan dan kedamaian selama proses pilkada berlangsung.

"Karena dengan cara melarang untuk menyebarkan isu sara dan lainnya tidak akan efektif," jelas dia.

Husni juga memghimbau para pelaksana pilkada seperti Bawaslu dan KPUD untuk melakukan antisipasi berupa edukasi kepada masyarakat terkait isu yang diprediksi akan dilemparkan oleh calon pasangan dan tim sukses.

"Karena kalau masyarakat sudah tahu, saya yakin tidak akan terprovokasi, Kalaupun terprovokasi tidak akan menggangu stabilitas," ujar dia.
http://www.tribunnews.com/metropolit...ub-dki-jakarta