- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gus Ipul “Anak yang Hilang” Ternyata Bekas Senior PDIP
TS
indonesaku
Gus Ipul “Anak yang Hilang” Ternyata Bekas Senior PDIP
Gus Ipul “Anak yang Hilang” Ternyata Bekas Senior PDIP
Nyalon Pilgub Jatim 2018 Didukung Bu Mega?
SICOM Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul yang bakal maju pada pemilihan calon Gubernur Jawa Timur pada 2018 mendatang, usut punya usut ternyata bekas kader PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristyanto yang menyindir Gus Ipul yang menjadi pemrakarsa acara Seminar Nasional ‘Kembali ke Pancasila’ yang digelar PWNU Jatim di Hotel Mercure Mirama Surabaya, Selasa (1/3)/2016.
“Makanya jangan-jangan Gus Ipul nanti kembali ke pangkuan Bu Megawati Soekarno Putri (Ketua Umum PDIP),” kata Hasto.
Jika Gus Ipul yang juga Ketua PBNU benar-benar jadi kembali ke pangkuan PDIP, hal ini, kata Hasto bukan berarti kembalinya “anak yang hilang”. Ini karena tahun 1999, Gus Ipul pernah menjadi anggota DPR RI dari PDIP. “Beliau (Gus Ipul, red) senior saya di PDIP,” tuturnya.
Hasto yakin dengan kembalinya Gus Ipul yang tokoh NU ke pangkuan PDIP, spirit sosio religius, sosio nasionalisme, dan sosio kultural dapat diejawantahkan di Jatim.
Mengenai tas gambar Gus Ipul yang beredar di arena seminar, Hasto memandangnya sebagai hal yang wajar karena Gus Ipul sebagai pemrakarsa acara seminar dan Wagub Jatim.
“Apalagi sesuai pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil menyebut Gus Ipul sebagai cagub ke depan yang didukung NU,” katanya.
Tetapi mengenai Pilgub Jatim, Hasto mengaku belum berbicara ke arah sana. “Saat ini prioritasnya masih ke pilgub DKI Jakarta,” jelasnya.
Gus Ipul sendiri mengaku dirinya masih jadi bagian dari PDI Perjuangan, dan akan menjalin komunikasi politik untuk Pilgub Jatim. “Saya sama PDIP dalam satu frekuensi yang sama. Bahkan komunikasi saya dengan Bu Mega, Mas Hasto dan kawan kawan PDIP lainnya masih terjalin baik sampai sekarang. Kalau untuk pilgub Jatim, semua partai terus saya dekati termasuk PDIP,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi menyebut PDIP saat ini tengah mempertimbangkan serius mengusung Gus Ipul dalam Pilgub Jatim 2018.
Menurut Kusnadi, pilgub 2018 merupakan momentum penting bagi PDIP untuk kembali masuk ke struktur pemerintahan di Pemprov Jatim, setelah fakum selama 10 tahun. Partainya ingin mengulang sukses dan keberhasilan mengantarkan duet Imam Utomo sebagai Gubernur Jatim periode 2003-2008.
Untuk mewujudkan hal itu, PDIP, kata Kusnadi sangat mungkin mengusung Gus Ipul yang telah menjadi Wakil Gubernur dua periode sebagai calon.
“Saya paham betul peta politik di Jatim. Jika melihat peta politik, Gus Ipul bisa kita gandeng untuk diusung,” tegasnya.
Namun calon wakilnya yang menjadi pasangan Gus Ipul, harus berasal dari PDIP. “Wakilnya bisa Mas Kanang (Bupati Ngawi Budi Sulistyono), Mas Anas (Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas), dan Mas Edi Rumpoko (Wali Kota Batu),” imbuh Kusnadi.
Untuk Risma, kemungkinan besar Wali Kota Surabaya yang diusung PDIP ini tidak akan diusung maju Pilgub Jatim. Karena tenaga dan pikirannya dibutuhkan oleh rakyat Surabaya.
“Bu Risma, saya pikir, beliau itu kan progresif dan masih dibutuhkan di Surabaya,” jawabnya.
Kata Kusnadi, besarnya peluang PDIP mengusung Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018, karena Ketua PBNU ini bukan orang baru bagi Partai Banteng Moncong Putih.
“Gus Ipul selalu bersama-sama dengan PDIP. Beliau juga pernah menjadi Anggota DPR RI dari PDIP tahun 1999,” terang politisi, yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Meski Gus Ipul pernah menjadi Sekjen DPP PKB, hal itu, lanjut Kusnadi, karena dulu yang minta Gus Ipul bergabung dengan PKB adalah Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Permintaan itu disampaikan langsung Gus Dur ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. “Tapi setelah itu (tidak aktif di partai), ya kembali lagi ke PDIP,” bebernya.
“Jadi semua orang di PDIP sudah kenal dengan Gus Ipul. Karena dia bukan orang lain,” tandas Kusnadi.bej/muj
Nyalon Pilgub Jatim 2018 Didukung Bu Mega?
Spoiler for :
SICOM Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul yang bakal maju pada pemilihan calon Gubernur Jawa Timur pada 2018 mendatang, usut punya usut ternyata bekas kader PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristyanto yang menyindir Gus Ipul yang menjadi pemrakarsa acara Seminar Nasional ‘Kembali ke Pancasila’ yang digelar PWNU Jatim di Hotel Mercure Mirama Surabaya, Selasa (1/3)/2016.
“Makanya jangan-jangan Gus Ipul nanti kembali ke pangkuan Bu Megawati Soekarno Putri (Ketua Umum PDIP),” kata Hasto.
Jika Gus Ipul yang juga Ketua PBNU benar-benar jadi kembali ke pangkuan PDIP, hal ini, kata Hasto bukan berarti kembalinya “anak yang hilang”. Ini karena tahun 1999, Gus Ipul pernah menjadi anggota DPR RI dari PDIP. “Beliau (Gus Ipul, red) senior saya di PDIP,” tuturnya.
Hasto yakin dengan kembalinya Gus Ipul yang tokoh NU ke pangkuan PDIP, spirit sosio religius, sosio nasionalisme, dan sosio kultural dapat diejawantahkan di Jatim.
Mengenai tas gambar Gus Ipul yang beredar di arena seminar, Hasto memandangnya sebagai hal yang wajar karena Gus Ipul sebagai pemrakarsa acara seminar dan Wagub Jatim.
“Apalagi sesuai pernyataan Ketum PBNU KH Said Aqil menyebut Gus Ipul sebagai cagub ke depan yang didukung NU,” katanya.
Tetapi mengenai Pilgub Jatim, Hasto mengaku belum berbicara ke arah sana. “Saat ini prioritasnya masih ke pilgub DKI Jakarta,” jelasnya.
Gus Ipul sendiri mengaku dirinya masih jadi bagian dari PDI Perjuangan, dan akan menjalin komunikasi politik untuk Pilgub Jatim. “Saya sama PDIP dalam satu frekuensi yang sama. Bahkan komunikasi saya dengan Bu Mega, Mas Hasto dan kawan kawan PDIP lainnya masih terjalin baik sampai sekarang. Kalau untuk pilgub Jatim, semua partai terus saya dekati termasuk PDIP,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi menyebut PDIP saat ini tengah mempertimbangkan serius mengusung Gus Ipul dalam Pilgub Jatim 2018.
Menurut Kusnadi, pilgub 2018 merupakan momentum penting bagi PDIP untuk kembali masuk ke struktur pemerintahan di Pemprov Jatim, setelah fakum selama 10 tahun. Partainya ingin mengulang sukses dan keberhasilan mengantarkan duet Imam Utomo sebagai Gubernur Jatim periode 2003-2008.
Untuk mewujudkan hal itu, PDIP, kata Kusnadi sangat mungkin mengusung Gus Ipul yang telah menjadi Wakil Gubernur dua periode sebagai calon.
“Saya paham betul peta politik di Jatim. Jika melihat peta politik, Gus Ipul bisa kita gandeng untuk diusung,” tegasnya.
Namun calon wakilnya yang menjadi pasangan Gus Ipul, harus berasal dari PDIP. “Wakilnya bisa Mas Kanang (Bupati Ngawi Budi Sulistyono), Mas Anas (Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas), dan Mas Edi Rumpoko (Wali Kota Batu),” imbuh Kusnadi.
Untuk Risma, kemungkinan besar Wali Kota Surabaya yang diusung PDIP ini tidak akan diusung maju Pilgub Jatim. Karena tenaga dan pikirannya dibutuhkan oleh rakyat Surabaya.
“Bu Risma, saya pikir, beliau itu kan progresif dan masih dibutuhkan di Surabaya,” jawabnya.
Kata Kusnadi, besarnya peluang PDIP mengusung Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018, karena Ketua PBNU ini bukan orang baru bagi Partai Banteng Moncong Putih.
“Gus Ipul selalu bersama-sama dengan PDIP. Beliau juga pernah menjadi Anggota DPR RI dari PDIP tahun 1999,” terang politisi, yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Meski Gus Ipul pernah menjadi Sekjen DPP PKB, hal itu, lanjut Kusnadi, karena dulu yang minta Gus Ipul bergabung dengan PKB adalah Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Permintaan itu disampaikan langsung Gus Dur ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. “Tapi setelah itu (tidak aktif di partai), ya kembali lagi ke PDIP,” bebernya.
“Jadi semua orang di PDIP sudah kenal dengan Gus Ipul. Karena dia bukan orang lain,” tandas Kusnadi.bej/muj
Spoiler for sumber:
Diubah oleh indonesaku 01-03-2016 23:15
0
1.3K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan