- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Ada yang Bisa Lawan Ahok, Saya Timses-nya


TS
aghilfath
Tak Ada yang Bisa Lawan Ahok, Saya Timses-nya
Spoiler for Tak Ada yang Bisa Lawan Ahok, Saya Timses-nya:

JAKARTA - Nama Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli dan mantan Menpora Roy Suryo digadang-gadang akan dipasang partai pimpinan Susilo Bambang Yushoyono, di Pilgub DKI 2017.
Namun, juru bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul tampak tak setuju ketika ditanya soal nama Nachrowi maupun Roy Suryo.
"Kami maju untuk menang bukan untuk gagah-gagahan bukan untuk lucu-lucuan," jawab Ruhut di gedung DPR Jakarta, Selasa (1/3).
Saat disampaikan bahwa Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina PD Agus Hermanto juga mengusulkan nama Roy Suryo dipasang melawan Ahok, Ruhut menjawab sama.
"Aku tidak mau kader maju untuk lucu-lucuan. Bukan hanya kader kami. Siapa pun tak ada yang bisa lawan Ahok (Basuki T Purnama), Saya timses (tim sukses)-nya Ahok. Itu sikap saya secara pribadi," tegas Anggota Komisi III DPR itu.
Ia juga menyebutkan kalau pun berbeda sikap dengan partai, dirinya akan tetap di partai berlambang mercy itu, sama seperti sikap politiknya dalam Pilpres 2014.
"Dulu pilpres Demokrat dukung Prabowo, saya dukung Jokowi. Saya masih di Demokrat enggak?" tambahnya.
Ruhut: Yusril Bertemu SBY, Belum Berarti Kita Dukung
JAKARTA, KOMPAS.com - Silaturahmi Yusril Ihza Mahendra menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Pilkada DKI 2017 dinilai sah-sah saja. Namun, bukan berarti Partai Demokrat akan mendukung Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu.
"Bapak (SBY) bahas mungkin dia mau maju. Sebagai orangtua, kalau mau maju silahkan. Kalau mau maju, seperti ini loh medannya. Bukan berarti kita dukung Yusril," kata Juru Bicara Demokrat Ruhut Sitompul, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Ruhut mengatakan, hingga saat ini, Demokrat belum menentukan pilihan mengenai calon yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta. Dia melihat baru Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang siap maju sebagai Gubernur DKI.
"Bicara DKI. kira-kira siapa yang menang, saya mau katakan, saya kawan Ahok. Itu saya. Demokrat menilai Ahok bagus, semua kita bilang bagus," kata anggota Komisi III DPR itu.
Mengenai adanya peluang Roy Suryo dan Nachrowi Ramli di Pilkada DKI, ia mengingatkan agar kader tidak maju hanya untuk meramaikan suasana saja.
"Maju bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk lucu-lucuan. Kami punya kader, maju untuk menang, bukan untuk lucu-lucuan," ujarnya.
Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (29/2/2016) malam. Dalam pertemuan yang berlangsung di Cikeas tersebut, Yusril yang ditemani Politikus PBB MS Kaban. Mereka membahas mengenai agenda pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"SBY menghargai dan menyambut baik keinginan saya untuk maju dalam Pilgub DKI," ujar Yusril dalam pernyataannya, Senin (29/2/2016) malam.
Yusril mengatakan Partai Demokrat kini juga sedang mengamati dan menganalisis terkait Pilgub DKI dan ketika tiba saatnya nanti akan segera mengambil sikap.
"Sambil saya mencermati setiap perkembangan, setiap isu yang muncul selama proses pencalonan ini," kata Yusril.
Sekjen PDI-P: Risma Tolak Maju Pilkada DKI
SURABAYA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"Dari hasil dialog dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Risma menjawab punya tanggung jawab untuk memenuhi semua komitmen kerakyatan yang dijanjikan pada periode kepemimpinannya," ujar Hasto di Surabaya, Selasa (1/3/2016), seperti dikutip Antara.
Kendati demikian, ia menilai bahwa politik adalah dinamis dan masih mencermati peta politik di DKI, sekaligus mengusulkan dinamika-dinamika yang ada. (Baca:Ahok Tegaskan Tidak Akan Jadi Kader PDI-P)
Pada prinsipnya, lanjut dia, kepemimpinan yang disiapkan partainya adalah pemimpin yang mampu menjawab kepentingan masyarakat DKI agar mereka terbebas dari berbagai persoalan macet, banjir, dan masalah tata ruang kota.
Secara umum, DPP PDI-P saat ini masih menjaring sejumlah nama yang disiapkan untuk maju sebagai calon gubernur DKI melalui mekanisme internal.
Pada 29 Februari 2016, kata dia, penjaringan di DPC dan DPD sudah dijalankan sehingga tinggal dijalankan di tingkat DPP PDI-P oleh tim Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). (Baca:Tumpeng Megawati untuk Basuki)
"Kami juga masih melakukan pemetaan politik dan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan yang terbaik, siapa yang layak memimpin DKI," kata politisi kelahiran Yogyakarta tersebut.
Di tingkat pusat, saat ini sudah ada sembilan nama yang masuk dalam penjaringan, termasuk lima di antaranya berasal dari kalangan internal, salah satunya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Baca:Boy Sadikin Temui Yusril Bahas Pilkada DKI, Ini Komentar PDI-P)
"Pak Ahok juga termasuk salah satu nama yang dijaring. Tetapi, kepastian nanti, tunggu sikap resmi dari PDI-P," katanya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menegaskan tidak kepikiran maju sebagai calon gubernur DKI karena konsentrasi dan fokus membangun "Kota Pahlawan" menjadi lebih baik.
"Saya juga harus menghargai warga Surabaya yang telah memercayai saya memimpin kembali," katanya.
Soal Pilgub DKI, Ganjar Pranowo Ikuti Langkah Ridwan Kamil
SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya memberikan sikap tegas terkait rencana pencalonan dirinya sebagai gubernur DKI Jakarta. Ganjar sebelumnya sempat digadang akan diusung PDI Perjuangan untuk menjadi pesaing calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama.
"Wong saya jadi gubernur, masa jadi gubernur lagi?" kata Ganjar di sela-sela kegiatan HUT Ke-97 Dinas Pemadam Kebakaran di Alun-Alun Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/3/2016).
Langkah yang diambil Ganjar seakan mengikuti jejak Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu sebelumnya telah menegaskan tak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Namun, ada yang unik dari sikap kedua bakal calon gubernur itu.(Baca:Celetukan Ahok, Emil, dan Ganjar untuk Posisi DKI 1)
Sikap itu diambil setelah keduanya bertemu dengan Basuki di Balai Kota Jakarta, pekan lalu. Saat itu, Basuki sempat berseloroh jika Ganjar akan mengikuti kontes Pilkada DKI Jakarta 2017, jika dirinya tidak mencalonkan diri kembali.
Sementara itu, Emil menyatakan akan mengumumkan keputusannya untuk maju atau tidak saat Pilkada DKI Jakarta, Senin (29/2/2016).
Basuki yang saat itu berdiri di samping Emil pun terlihat tersenyum mendengar pernyataan Emil.(Baca:Ganjar: Saya Gubernur Kok Disuruh Jadi Wagub, Kamu Menghina Saya?)
Di tengah-tengah percakapan itu, Ganjar justru melontarkan celetukannya."Jadinya (pengumuman) Senin,yo? Aku Selasa berarti (pengumuman soal ikut atau tidak dalam Pilkada DKI 2017)," kata Ganjar, yang mengundang gelak tawa.
http://m.jpnn.com/read/2016/03/01/36...ya-Timses-nya- & http://megapolitan.kompas.com/read/2...ti.Kita.Dukung & http://nasional.kompas.com/read/2016...ju.Pilkada.DKI & [url]http://nasional.kompas.com/read/2016/03/01/14150741/Soal.Pilgub.DKI.Ganjar.Pranowo.Ikuti.Langkah.Ridwan.Kamil.
Ruhut stroong, berani ambil suara disaat petinggi partainya masih galau, dan ahok makin tak ada tandingan keknya ketika yg populer dan berprestasi ogah melawan

Diubah oleh aghilfath 01-03-2016 09:54
0
5.2K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan