Jakarta- Komunitas relawan pendukung Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dikenal selama ini hanya Teman Ahok. Namun ternyata ada juga komunitas serupa, yang dinamai Dukung Ahok Gubernur DKI (DAG-DKI).

Komunitas DAG-DKI ini dipimpin oleh Ahmad Suryani, dan memiliki kantor di wilayah Jakarta Pusat. Dia menuturkan komunitasnya diawali dari grup di media sosial, yang kemudian berkembang jadi gerakan pendukung Ahok. Awalnya kegiatan grup ini sebatas aksi sosial, kemudian berkembang jadi mengumpulkan KTP dukungan.

"Kami ini juga adalah relawan Ahok yang juga melakukan pengumpulan KTP seperti apa yang dilakukan relawan lainnya, seperti Komunitas Teman Ahok," kata Suryani saat berbincang dengan detikcom, Selasa (1/3/2016).

KTP dukungan yang telah dikumpulkan DAG-DKI ini memang masih sedikit, baru sekitar 14 ribuan. Nantinya, KTP dukungan dari DAG-DKI akan diserahkan ke Teman Ahok.

"Agar menjadi satu atap untuk memudahkan pendataan pada tahap ini," ujarnya.



Soal keanggotaan, komunitas DAG-DKI tersebar tak hanya di Jakarta, tapi di berbagai negara. Anggota DAG-DKI yang berada di luar negeri tetaplah WNI yang memegang KTP Jakarta.

"Para relawan kami ada juga di luar Jakarta seperti di Ambon, Manado, Batam, Pontianak dan beberapa daerah di tempat lain di Indonesia. Ada juga yang di luar negeri seperti Jerman, Belanda, Hong Kong, Singapura, Taiwan, Korea dan USA yang di mana mereka semua adalah warga Jakarta yang tinggal di sana," ujarnya.



Soal pendanaan, Suryani menuturkan DAG-DKI berjualan suvenir. Dia menegaskan tak menerima sumbangan dana segar.

"Apabila ada donatur yang ingin menyumbang, kami selalu arahkan untuk membeli suvenir kami seperti baju, jaket, gelas, beras merah, minuman kesehatan, dan lain-lain," tuturnya.