JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Muhammad Nasir Djamil
mendukung peningkatan anggaran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun ini.

”DPR sudah seharusnya mendukung peningkatan anggaran BNPT mengingat, semakin rumitnya penanganan terorisme saat ini dan meluasnya jaringan terorisme di tingkat internasional,” kata Nasir, kemarin.

Nasir mengemukakan, DPR tentu tidak hanya mendukung dari sisi peningkatan anggaran,
akan tetapi perlu juga mendukung
peningkatan regulasi bagi kelancaran tugas BNPT dan upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.

”Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme saat ini sudah tidak memadai merespons perkembangan modus dan semakin terbukanya perkembangan jaringan
terorisme, sehingga revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 mutlak disegerakan,” katanya.

Politikus asal Aceh ini juga menyoroti perlunya respons serius BNPT terhadap penanganan korban terorisme. Selama ini, menurutnya, semua pihak selalu terbuai dengan upaya pemberantasan tindak pidana
terorisme dan memikirkan nasib mantan teroris saja, namun tidak ada yang memikirkan nasib korban terorisme.

Tidak Memadai
Dia berpendapat, keberadaan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK),
dinilai tidak memadai untuk merespons cepat korban terorisme.

”Saya melihat adanya sikap apatis korban terhadap upaya pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap korban
terorisme. Karena itu, saya mengusulkan pembentukan unit penanganan korban terorisme,” kata Nasir.

Sebagaimana diketahui , ketentuan Pasal 13 huruf g Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan, salah satu fungsi BNPT di bawah Deputi
Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi adalah mengoordinasikan pelaksanaan program-program pemulihan
korban aksi terorisme. ( J13- 37)

Sumber.

PKS mendukung penuh upaya pemberantasan terorisme, dan
penanganan korban terorisme.


Jadi yang bilang PKS mencetus teori konspirasi bom Sarinah kemarin (suatu rekayasa), tidak benar itu!

Itu pustun, eh pitnah!