Kedatangan MEA atau Masyarakat ekonomi asean pada tahun 2015 lalu mau tidak mau harus disambut oleh indonesia, MEA atau Masyarakat ekonomi asean yang datang ini akan banyak sekali mempengaruhi urusan dalam negri indonesia, seperti dikutip dari BBC indonesia “Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015.” Sektor tenaga kerja Indonesia yang akan terkena imbasnya, keterampilan masyarakat akan diuji disini dalam menghadapi pesatnya persaingan kerja pada MEA ini, pemerintah sendiri sudah mempersiapkan datangnya MEA ini dengan memberikan bantuan dana usaha yang mudah didapatkan, ini mendorong sektor perekonomian kecil menengah agar bisa memperluas usahanya, serta beberapa kebijakan untuk menghadapi MEA.


Dalam adanya MEA ini sendiri komunitas yang merupakan ajang pencarian softskill diluar kampus, seperti dituntut untuk mempersiapkan anggotanya menjadi warga indonesia yang siap menghadapi MEA. menurut Tatya salah satu anggota bem fisip UI mengatakan komunitas-komunitas dilingkungan mahasiswa ataupun masyarakat sebetulnya dengan adanya MEA ini membuat peluang mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi karena keterbukaan tadi dan kebebasan, sehingga memudahkan akses dari komunitas-komunitas tersebut, namun ini semua harus dibarengi dengan pembekalan, terutama pembekalan bahasa yang merupakan kekuatan utama untuk memperbesar lingkup, selain itu komunitas mahasiswa harus mempersiapkan diri sesuai tri darma perguruan tinggi. Kesiapan komunitas mahasiswa sekarang tidak hanya harus mempersiapkan anggotanya sesuai dengan tuntutan MEA karena kedepannya Tunas muda negri ini yang akan bersaing di bursa kerja yang sudah sangat terbuka, “Pelatihan soft skill dan meningkatkan skill dalam penggunaan software serta diskusi-diskusi khusus untuk mempersiapkan anggota kami sangat ditekankan pada organisasi saya sekarang, itu salah satu cara menghadapi MEA” tutur Bilma salah satu anggota Autonomus Marine Vehicle FT UI. Kesiapan mahasiswa dan komunitas mahasiswa sangat dibutuhkan oleh negara ini agar tidak tergerus nantinya oleh para pekerja asing yang mulai akan menjamur di Indonesia, komunitas mahasiswa yang notabenenya menjadi tempat kumpul para mahasiswa setelah belajar dikampus diharaplan dapat berperan aktif dalam membangun softskill serta membantu mempersiapkan para mahasiswanya untuk siap menghadapi MEA dikemudian hari. Terlepas dari hal tadi komunitas mahasiswa sendiri juga harus mengembangkan sayapnya dan memudahkan komunitas-komunitas ini untuk memperlebar lagi jangkauannya agar nama Indonesia dapat terkenal dari segi intelektualnya di asean, Tridarma perguruan tinggi juga tetap harus menjadi pedoman mahasiswa dalam pengembangan komunitas di era MEA ini rasa nasionalisme harus diperkuat agar nantinya budaya bangsa tidak tergerus oleh adanya ASEAN COMMUNITY.

Lalu apakah momok MEA ini siap dihadapi komunitas mahasiswa? Tentunya mau tidak mau kita harus siap dan mengarahkan komunitas yang ada kearah sana “Mahasiswa kita sekarang sudah siap secara potensi mengahadapi MEA” tutur Hendra Anggota KAMMI dan Mahasiswa universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Komunitas merupkan jalan penting untuk membekali MEA, Komunitas sekarang harus sudah dijalan itu, Agar tenaga kerja indonesia merupakan tenaga kerja unggulan yang dapat bekerja dan dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.