KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menangkap kejenuhan masyarakat terkait polemik sepak bola nasional. Dia pun berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menemukan solusi untuk masalah ini.

Ini disampaikan SBY melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (26/2/2016).

Rakyat mulai lelah, bingung & kehilangan harapan bakal terselesaikannya krisis & kemelut PSSI & persepakbolaan Indonesia. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 26, 2016

Rakyat berharap ada solusi yg tepat & bijak, agar sepak bola aktif & normal kembali, & Indonesia dapat berkiprah dlm sepak bola dunia. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 26, 2016

SBY bersuara setelah pertemuan antara pemerintah dan Ketua Tim Adhoc Agum Gumelar di Istana Negara, Rabu (24/2/2016). Percakapan di antara kedua belah pihak sempat memunculkan wacana pencabutan surat keputusan terkait pembekuan PSSI.

Akan tetapi, ada perbedaan versi antara pemerintah dan Agum. Agum sempat menyatakan pembekuan bakal dicabut, sedangkan pemerintah melalui Kemenpora mengaku masih mengkaji terlebih dahulu.

SBY pun mengimbau para pemangku kepentingan bisa bersikap arif dan berjiwa besar agar solusi ditemukan.

Saya percaya Bapak Presiden, Menpora & para pemimpin terkait dapat selesaikan masalah ini. Mari kita berikan dukungan. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 26, 2016

Diharapkan, polemik ini bisa tuntas pada Senin (29/2/2016), ketika Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bertemu Jokowi untuk membahas pembekuan PSSI.
http://bola.kompas.com/read/2016/02/...campaign=Khlwp

Agum Gumelar : Pak Gatot Itu Nol Soal Olahraga


TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, menganggap Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, tidak mengerti tentang sepak bola.

Menurut mantan Ketua PSSI tahun 1999-2003 itu menilai Gatot hanya menimbulkan polemik yang terjadi saat ini.

Padahal Agum berharap Gatot harus bisa mempunyai sikap bijaksana.

"Pak Gatot itu nol kalau soal olahraga, dia tidak tahu tentang dunia olahraga," kata Agum saat melakukan jumpa pers di kediamannya, Kamis (25/2/2016).

Perlu diketahui, Gatot kemarin malam, Rabu (24/2/2016) mengutarakan pihak Kemenpora masih akan terus mengkaji tentang pencabutan terhadap PSSI.

Salah satu syarat yang harus dilakukan adalah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) setidaknya dalam satu tahun atau tidak enam bulan dari waktu pencabutan.

Agum pun sudah menjelaskan secara rinci tentang KLB tersebut namun sepertinya Gatot masih kurang mengerti tentang proses KLB tersebut.

"Pak Gatot itu harus tahu KLB itu seperti apa, jangan hanya menimbulkan polemik saja," ujar Agum.

Agum mengatakan KLB itu setidaknya harus disetujui oleh 2/3 Voters atau setidaknya 50 persen anggota PSSI untuk membuat KLB.

Dia juga mempersilahkan siapa saja untuk membuat KLB asalkan sesuai dengan koridor yang sudah ditetapkan atau dengan status dari FIFA.

"Silahkan menggelar KLB tapi harus sesuai dengan koridor dan harus statuta FIFA,"

Perlu diketahui, Agum dan Gatot pernah satu pekerjaan ketika tahun 2002-2003 di Kasubag Humas Ditjen Postel Dephub dan berperan menjadi Juru Bicara dari Agum.(*)

Jubir Kemenpora: Saya Memang Tak Paham Sepakbola

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewabroto ikut merespon anggapan Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, yang menyatakan bahwa ia sebagai juru bicara Kemenpora tak mengerti tentang sepakbola dan olahraga.

Gatot Dewa Broto sebelumnya lebih dikenal sebagai juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), hingga akhirnya diangkat oleh Roy Suryo sebagai salah satu deputinya saat ia menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Belakangan, sosok berkacamata ini kerap muncul tiap kali ada isu menarik soal olahraga, termasuk soal polemik pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi.

Dan yang terakhir adalah Komentar tim Ad-Hoc PSSI Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Gatot tidak tahu apa-apa soal olahraga, sehingga tak perlu mengomentari banyak hal terkait masalah olahraga.

"Pak Gatot itu nol kalau soal olahraga, dia tidak tahu tentang dunia olahraga," kata Agum saat melakukan jumpa pers usai dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas pencabutan pembekuan PSSI.

“Saya tahu siapa Gatot. Beliau adalah anak buah terbaik saya saat sama menjabat sebagai Menkominfo,” tegas mantan Ketua Umum PSSI ini.

Menjawab hal ini, dalam satu kesempatan diskusi di Jakarta, Gatot menjawab, memang sosok Agum yang telah membentuknya menjadi juru bicara mumpuni seperti yang ia lakoni saat ini. Ia mengaku tetap menghormati sosok Agum.

“Saya sudah ikut Pak Agum sejak 2002 saat di (Kementerian) Perhubungan. Dia memang mengenal saya, dan saya akui memang saya tidak paham sepakbola,” ucap Gatot yang mengaku bergabung ke Kementerian Olahraga karena ajakan Roy Suryo dengan harapan bisa naik jabatan.

“Ini bukan curcol yah. Tapi memang fakta yang tak bisa saya pungkiri bahwa saya punya utang budi dengan Pak Roy Suryo yang mengangkat saya sebagai deputi. Di Kemenkominfo jabatan saya tak pernah naik-naik,” ujarnya seraya tertawa.

Ia lantas bercerita kedekatannya dengan Roy Suryo tak lain karena sering bertemu dalam diskusi telekomunikasi, karena sebelumnya Roy Suryo dikenal sebagai pengamat telekomunikasi informasi. “Fakta tidak bisa dipungkiri saya juga punya utang budi kepada Pak Roy Suryo, meski kita sering berdebat,” tutup pria asal Yogyakarta ini.

Terkait polemik soal pembekuan PSSI, Gatot menegaskan bahwa semua keputusan diambil atas asas keterbukaan, dan keputusan terkait pencabutan status pembekuan PSSI akan segera diputuskan dalam waktu dekat.

"Apa yang dilakukan Pak Menpora bukan semata-mata like or dislike. Namun itu bagian dari keterbukaan. Kami akui yang rugi masyarakat. Ini bukan ranahnya politik. Pembekuan ini ada dasarnya. Ada SP 1, SP 2," jelasnya.