Jakarta- Hingga kini Yusril Ihza Mahendra belum menentukan 'kendaraan' yang akan dia gunakan untuk maju dalam pemilihan Kepala Daerah Jakarta tahun 2017. Dia masih menjajaki dua kemungkinan yaitu melalui partai politik atau independen untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kami juga mencoba dukungan dari partai politik, saya juga mengumpulkan dukungan tanda tangan," kata Yusril kepada wartawan di kantornya Ihza & Ihza Law Firm, Mall Kota Casablanca Tower A Lantai 19, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).

Dia akan melihat sampai bulan Juni tahun ini untuk menentukan bakal menggunakan jalur partai politik ataukah independen. "Kalau misalnya partai belum solid kami independen, tapi kalau partai sudah solid maka kami ikuti," kata Yusril.

Penjajakan dengan sejumlah partai politik telah dia lakukan. Sementara untuk dukungan kartu tanda penduduk, Yusril baru akan mulai menggalang awal Maret nanti. Dia yakin dalam waktu 3 bulan bisa mengumpulkan 1 juta fotokopi dukungan untuk maju Pilgub DKI.

"1 Maret itu kami mulai kunpulkan tanda tangan. Optimistis tiga bulan akan terkumpul sejuta (tanda tangan)," kata Yusril.

Dia akan mengerahkan 10 orang sebagai tim pengumpul tanda tangan. Ke-10 orang ini akan merekrut 10 orang lagi per kelurahan dengan target 100 tanda tangan dukungan per hari. Kepada warga yang dimintakan dukungan, Yusril akan menulis sebuah surat.

"Surat isinya permohonan dukungan kepada warga Jakarta. Walaupun belum ada nama pasangannya, saya minta mereka menyetujui dan mendukung siapa pun nama yang diajukan Pak Yusril (untuk cawagub)," kata Yusril.

Yusril: Mau Kumpulin KTP 3 Juta kalau Enggak Ada Cawagubnya, Harus Diulang