- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemkot Surabaya Sesalkan Kicauan Ridwan Kamil di Twitter: Apa Maksudnya itu?


TS
namima
Pemkot Surabaya Sesalkan Kicauan Ridwan Kamil di Twitter: Apa Maksudnya itu?
Quote:

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menyesalkan kicauan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di twitter. Pejabat Pemkot Surabaya pun meradang dituding menolak kunjungan Wakil Wali Kota Bandung.
Kepala Dinas Cipta Karya Surabaya Ery Cahyadi langsung mereaksi keras. "Kita tidak tahu apa maksud wali kota Bandung seperti itu," kata dia, Rabu (24/2/2016).
Sebaliknya, ia mengaku jika Pemkot Surabaya selama ini menjalin hubungan baik antar dinas pemerintah kota Bandung. Tidak pernah ada penolakan kedatangan utusan dari Bandung.
"Makanya saya bingung tiba tiba saja Pak Ridwan Kamil berkicau di twitter. Tentunya semua surat masuk dulu ke bagian umum kan," terang Ery Cahyadi.
Ery Cahyadi pun menceritakan pengalamannya saat menerima kunjungan dari Dinas Tata Kota Pemkot Bandung pada akhir Tahun 2015.
"Saat itu ada surat resmi yang ditujukan kepada wali kota dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Selain itu juga telepon saya. Saya pun langsung bilang, langsung saja ke kantor saya," ungkap Ery Cahyadi.
(Baca juga: Ridwan Berkicau Kunjungan Wawalinya Ditolak Pemkot Surabaya)
Saat pertemuan itu, kata Ery Cahyadi, dari Pemkot Bandung dipimpin oleh utusan Ridwan Kamil bernama Cicik. "Di kantor saya lama, kita saling sharing pengalaman pembangunan dan tata kota masing masing dan baik-baik saja, tidak ada penolakan," lanjutnya.
Selain itu, Dinas Perekonomian Kota Bandung juga diterima saat melakukan kunjungan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya pada awal Tahun2016.
Sedangkan Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser mengatakan perihal pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di twitter sangat disayangkan.
"Kalaupun ada surat tidak serta merta bisa ditemui, tentu harus menyesuaikan. Wali kota kan juga punya agenda lain dan dimanapun seperti itu jika ingin melakukan pertemuan serta tidak perlu diumbar di media sosial," tegas Fikser pada detikcom.
M Fikser juga tidak tahu menahu Wakil Wali Kota Bandung ke Surabaya untuk melakukan studi banding apa. "Kita juga tidak tuh, Wakil Wali Kota Bandung mau studi banding apa?," pungkas dia.
(ze/dra)
http://news.detik.com/berita/3150070...-maksudnya-itu
Quote:
Ini Kronologi Wakilnya Ridwan Kamil 'Dikacangin' Anak Buah Risma

Liputan6.com, Bandung - Kejadian kurang menyenangkan dialami Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, ketika melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Surabaya yang dipimpin Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani.
"Kejadian itu minggu kemarin, 8 orang sama Disyanjak. Kita ingin pelajari berbagai aspek pajak karena kita dapat informasi seperti parkir mereka (Pemkot Surabaya) luar biasa besar pendapatannya dari berbagai hal mereka lebih baik kita akui," kata Oded, di Bandung, Rabu (24/2/2016).
Oded kala itu datang untuk melakukan studi banding peningkatan pajak ke Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak). Jangankan mendapat sambutan baik, orang nomor dua di Kota Bandung itu malah dicuekin alias 'dikacangin' oleh Pemkot Surabaya. Padahal, mereka sudah mengirimkan surat pemberitahuan.
"Saat surat sudah sampai, lalu ada disposisi dari Ibu Wali Kota. Hanya berbentuk UMP (untuk menjadi perhatian) itu saja bahasanya. Sehingga, semua SKPD tidak ada yang mau menerima kita," ujar Oded.
Meski demikian, Oded mengaku tak kecewa. Ia juga tidak ingin memperpanjang masalah itu.
"Tidak boleh balas dendam. Arahan saya sudah sampaikan kita tidak boleh ada dendam seperti itu, justru ketika mereka datang ke sini saya wanti-wanti terima dengan baik," kata Oded.
Surabaya Jamin Selalu Terbuka
Menanggapi insiden ini, Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser, mengatakan bahwa pihaknya selalu terbuka bagi daerah lain yang ingin belajar di Surabaya.
"Selama ini kami selalu menerima daerah lain, bahkan Pemkot Bandung juga pernah ke sini untuk belajar pelayanan satu atap," kata Fikser kepada Liputan6.com di Surabaya, Rabu (24/2/2016).
Terkait dengan pesan Ridwan Kamil yang dilontarkan via Twitter, Fikser menjelaskan bahwa kalimat penolakan itu tidak tepat. Dia mengakui bahwa memang ada surat yang masuk dan sesuai SOP kita kroscek pejabat siapa yang akan hadir.
"Karena dalam kunjungan kerja seperti itu, kita juga menyamakan selevel dengan pejabat yang menerima kunjungan," imbuh Fikser.
Fikser menegaskan bahwa ketika rencana kunjungan tersebut tidak terpenuhi karena pejabat penerima tamu tidak bisa hadir. "Maka kita akan jadwalkan ulang dan pastinya kita konfirmasikan," ujarnya.
"Kami selalu ingat pesan Bu Risma yang mengatakan bahwa mempersilahkan daerah lain belajar ke sini dan kami juga disuruh belajar ke daerah lain," tegas Fikser.
http://regional.liputan6.com/read/24...nak-buah-risma
Liputan6.com, Bandung - Kejadian kurang menyenangkan dialami Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, ketika melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Surabaya yang dipimpin Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani.
"Kejadian itu minggu kemarin, 8 orang sama Disyanjak. Kita ingin pelajari berbagai aspek pajak karena kita dapat informasi seperti parkir mereka (Pemkot Surabaya) luar biasa besar pendapatannya dari berbagai hal mereka lebih baik kita akui," kata Oded, di Bandung, Rabu (24/2/2016).
Oded kala itu datang untuk melakukan studi banding peningkatan pajak ke Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak). Jangankan mendapat sambutan baik, orang nomor dua di Kota Bandung itu malah dicuekin alias 'dikacangin' oleh Pemkot Surabaya. Padahal, mereka sudah mengirimkan surat pemberitahuan.
"Saat surat sudah sampai, lalu ada disposisi dari Ibu Wali Kota. Hanya berbentuk UMP (untuk menjadi perhatian) itu saja bahasanya. Sehingga, semua SKPD tidak ada yang mau menerima kita," ujar Oded.
Meski demikian, Oded mengaku tak kecewa. Ia juga tidak ingin memperpanjang masalah itu.
"Tidak boleh balas dendam. Arahan saya sudah sampaikan kita tidak boleh ada dendam seperti itu, justru ketika mereka datang ke sini saya wanti-wanti terima dengan baik," kata Oded.
Surabaya Jamin Selalu Terbuka
Menanggapi insiden ini, Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser, mengatakan bahwa pihaknya selalu terbuka bagi daerah lain yang ingin belajar di Surabaya.
"Selama ini kami selalu menerima daerah lain, bahkan Pemkot Bandung juga pernah ke sini untuk belajar pelayanan satu atap," kata Fikser kepada Liputan6.com di Surabaya, Rabu (24/2/2016).
Terkait dengan pesan Ridwan Kamil yang dilontarkan via Twitter, Fikser menjelaskan bahwa kalimat penolakan itu tidak tepat. Dia mengakui bahwa memang ada surat yang masuk dan sesuai SOP kita kroscek pejabat siapa yang akan hadir.
"Karena dalam kunjungan kerja seperti itu, kita juga menyamakan selevel dengan pejabat yang menerima kunjungan," imbuh Fikser.
Fikser menegaskan bahwa ketika rencana kunjungan tersebut tidak terpenuhi karena pejabat penerima tamu tidak bisa hadir. "Maka kita akan jadwalkan ulang dan pastinya kita konfirmasikan," ujarnya.
"Kami selalu ingat pesan Bu Risma yang mengatakan bahwa mempersilahkan daerah lain belajar ke sini dan kami juga disuruh belajar ke daerah lain," tegas Fikser.
http://regional.liputan6.com/read/24...nak-buah-risma
Quote:
Tidak Tahu Masalah, RK Enggan Suudzon ke Pemkot Surabaya

BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, tidak mau suudzon atau berburuk sangka atas apa yang menimpa Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat melakukan kunjungan ke Pemkot Surabaya.
Dalam kunjungannya pada pekan lalu itu, Oded bersama rombongan pejabat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tidak diterima anak buah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dengan baik.
Meski sudah menyampaikan surat pengajuan studi banding dan mendapat balasan, rombongan Oded tidak terima. Rombongan akhirnya pulang kembali ke Bandung tanpa hasil.
"Saya menyesalkan saja. Pak Wakil lapor (ke saya). Menyesalkan karena kita banyak menerima studi banding dari banyak pihak, sekalinya kita ke sana ditolak," kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Rabu (24/2/2016).
Disinggung alasan penolakan kunjungan studi banding, ia mengaku tidak tahu persis. Padahal tahun lalu saat perwakilan Pemkot Surabaya melakukan studi banding ke Pemkot Bandung, mereka diterima dengan baik. "Saya juga enggak tahu alasannya. Tanyanya ke Pemkot Surabaya masalahnya apa," ujarnya.
Bagi Emil, tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang ingin mendapatkan ilmu dari Pemkot Bandung. Hal itu yang membuat ia bersama Pemkot Bandung tidak pernah menolak kunjungan studi banding dari pemerintah daerah manapun.
"Tidak ada masalah siapa saja mau belajar ke Bandung da ilmu mah hanya untuk sementara. Jadi saya enggak ngerti. Saya tidak mau suudzon, tidak mau berburuk sangka, cuma menyesalkan saja karena faktanya begitu. Sudah jauh-jauh ke sana tidak mendapatkan hasil," tutur Emil.
Disinggung apakah akan berkomunikasi dengan Risma terkait penolakan tersebut, ia mengaku tidak akan melakukannya. Hanya saja ia menegaskan bahwa sebaiknya siapapun yang melakukan kunjungan studi banding harusnya diterima. "Kita bilang terima siapapun yang mau belajar karena ilmu tidak dibawa mati," tandasnya.
(aky)
http://news.okezone.com/read/2016/02...emkot-surabaya

BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, tidak mau suudzon atau berburuk sangka atas apa yang menimpa Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat melakukan kunjungan ke Pemkot Surabaya.
Dalam kunjungannya pada pekan lalu itu, Oded bersama rombongan pejabat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tidak diterima anak buah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dengan baik.
Meski sudah menyampaikan surat pengajuan studi banding dan mendapat balasan, rombongan Oded tidak terima. Rombongan akhirnya pulang kembali ke Bandung tanpa hasil.
"Saya menyesalkan saja. Pak Wakil lapor (ke saya). Menyesalkan karena kita banyak menerima studi banding dari banyak pihak, sekalinya kita ke sana ditolak," kata Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, Rabu (24/2/2016).
Disinggung alasan penolakan kunjungan studi banding, ia mengaku tidak tahu persis. Padahal tahun lalu saat perwakilan Pemkot Surabaya melakukan studi banding ke Pemkot Bandung, mereka diterima dengan baik. "Saya juga enggak tahu alasannya. Tanyanya ke Pemkot Surabaya masalahnya apa," ujarnya.
Bagi Emil, tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang ingin mendapatkan ilmu dari Pemkot Bandung. Hal itu yang membuat ia bersama Pemkot Bandung tidak pernah menolak kunjungan studi banding dari pemerintah daerah manapun.
"Tidak ada masalah siapa saja mau belajar ke Bandung da ilmu mah hanya untuk sementara. Jadi saya enggak ngerti. Saya tidak mau suudzon, tidak mau berburuk sangka, cuma menyesalkan saja karena faktanya begitu. Sudah jauh-jauh ke sana tidak mendapatkan hasil," tutur Emil.
Disinggung apakah akan berkomunikasi dengan Risma terkait penolakan tersebut, ia mengaku tidak akan melakukannya. Hanya saja ia menegaskan bahwa sebaiknya siapapun yang melakukan kunjungan studi banding harusnya diterima. "Kita bilang terima siapapun yang mau belajar karena ilmu tidak dibawa mati," tandasnya.
(aky)
http://news.okezone.com/read/2016/02...emkot-surabaya
ad yg tau maksudnya apa??

g mau suudzon tapi sudah updet..

Diubah oleh namima 24-02-2016 18:45
0
8.1K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan