- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Komjen Buwas Pastikan Ada Politisi Ikut Diciduk Terkait Penggerebekan Kostrad


TS
aghilfath
Komjen Buwas Pastikan Ada Politisi Ikut Diciduk Terkait Penggerebekan Kostrad
Spoiler for Komjen Buwas Pastikan Ada Politisi Ikut Diciduk Terkait Penggerebekan Kostrad:
Jakarta - Kepala BNN Komjen Budi Waseso membenarkan ada orang diduga politisi yang ikut terjaring penggerebekan narkoba di internal Kostrad di perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Menurut Buwas, politisi itu nantinya bisa dilimpahkan ke BNN atau polisi.
"Saya belum tahu (positif narkoba atau tidak), nanti kewenanganya nanti dari tim internal TNI. Jikalau dia memang betul pasti diserahkan ke Polri atau nanti ke BNN," kata Buwas di kompleks Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (23/2/2016).
Buwas menjelaskan, BNN memang ikut dalam penggerebekan itu. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memerintahkan langsung penggerebekan itu.
"Kita bukan back up, kita diturutsertakan untuk kita dibutuhkan untuk memeriksa urine untuk memeriksa apa itu dari kita, tapi penanganan secara keseluruhannya dari TNI. Itu dari niat panglima sendiri, programnya panglima sendiri," jelas Buwas.
Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Minggu (21/2) diamankan Serda Z, Serka K, Serma E, serta Serma S. Tim Kostrad menyita sabu-sabu sebanyak 8,53 gram, pil ekstasi, satu buah bong, satu pucuk pistol airsoftgun dan 5 isian gas, 2 buah timbangan, uang tunai sebesar Rp 5.284.000, dan dua buah HP.
Pengembangan dari penangkapan empat oknum TBI itu, diamankan lima oknum polisi yang diduga menjadi pembeli sabu yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka A, Aipda W, dan Aiptu A. Sedang warga sipil yang diamankan ada enam, dan salah seorang diantaranya diduga politisi diduga berinisial I.
Sementara itu FPPP sudah mendengar kabar soal politisi IH yang juga anggota DPR yang disebut-sebut diciduk Kostrad terkait narkoba. FPPP masih mencari tahu soal kebenaran informasi yang menyebar tersebut.
"FPP sedang mencari informasi yang sesungguhnya terkait IH yang menurut berbagai sumber, anggota kami tertangkap tangan ketika ingin membeli narkoba bersama beberapa personel atau aparat TNI/Polri dan sipil. Kami sekarang sedang mencari tahu keberadaan beliau. Kami akan beri info seutuhnya apabila kami sudah bisa bertemu dengan IH," jelas Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar dalam jumpa pers di DPR, Senayan, Jakarta.
"Belum bisa dihubungi saudara IH, HP nya non aktif, di mana keberadaan beliau masih penuh misteri," tambah Hasrul.
Komjen Buwas: Penangkapan Oknum TNI Pengedar Narkoba Inisiatif Panglima, BNN Diminta Bantu
Jakarta - Penangkapan oknum TNI pengedar narkoba di Tanah Kusir, Jaksel, merupakan inisiatif Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam operasi ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) hanya diminta bantuan.
Pernyataan ini disampaikan Kepala BNN Komjen Budi Waseso. Tim BNN menurut Budi membantu melakukan pemeriksaan terhadap anggota TNI untuk memastikan ada tidaknya konsumsi narkotika.
"Jadi kita membantu yang dicurigai oleh tim dari TNI tadi untuk internalnya. Ada periksa urine ada periksa apa, nah kita perannya di situ. Tapi ini adalah dalam rangka Panglima menindaklanjuti masalah narkotika. Jadi Beliau concern betul terhadap masalah ini sehingga Beliau mengambil langkah-langkah di internalnya Beliau," kata Komjen Buwas di komplek Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2016).
Menurut Budi, tim BNN hanya diikutsertakan melakukan tes urine dalam penggerebakan di perumahan Kostrad yang dilakukan atas perintah langsung Panglima TNI.
"Kita bukan back-up, kita diturutsertakan untuk kita dibutuhkan untuk memeriksa urine untuk memeriksa apa itu dari kita. Tapi penanganan secara keseluruhannya dari TNI. Itu dari niat Panglima sendiri, programnya Panglima sendiri," jelas Buwas.
Masalah narkoba sambung Buwas ada di segala lini atau pun usia. Karena itu penindakan terhadap pengedaran narkoba harus tetap dilakukan optimal.
"Saya kira tidak hanya di TNI ya, di Polri juga ada, di BNN yang saya Pimpin juga ada, narkoba kan di seluruh lapisan ada. Karena itulah jaringan narkotika ini kan hebat, dia bisa mempengaruhi seluruh lapisan, termasuk TNI, Polri, BNN, macem-macem kan ya. Untuk dia bisa tetap melegalkan daripada kegiatan dia, ternaungi, didukung seperti itu tujuannya dan membuat jaringan baru di lingkungan itu, supaya tetap eksis," ujar Buwas.
Sementara itu Jenderal Gatot Nurmantyo yang juga tengah berada di istana menolak memberikan komentar terkait penggerebekan tersebut. "Saya tidak mau membicarakan hal lain, ini kita di istana," tutur Gatot.
Dalam penggerebekan Minggu (21/2) diamankan Serda Z, Serka K, Serma E, serta Serma S. Tim Kostrad menyita sabu-sabu sebanyak 8,53 gram, pil ekstasi, satu buah bong, satu pucuk pistol airsoft gun dan 5 isian gas, 2 buah timbangan, uang tunai sebesar Rp 5.284.000, dan dua buah HP.
Pengembangan dari penangkapan empat oknum TBI itu, diamankan lima oknum polisi yang diduga menjadi pembeli sabu yakni Briptu E, Aiptu A, Bripka A, Aipda W, dan Aiptu A. Sedang warga sipil yang diamankan ada enam, dan salah seorang diantaranya diduga politisi diduga berinisial I.
http://m.detik.com/news/berita/31492...ebekan-kostradhttp://m.detik.com/news/berita/31492...-diminta-bantu
Nih yg kena kasus penganiayaan pembokat entu ya

Ane rasa ini kerja polkis, karena menyangkut korp elit makanya lewat panglima biar ga ada benturan

Diubah oleh aghilfath 23-02-2016 11:02
0
2.7K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan