Merdeka.com - Pak SC (Steve Christian) – demikian kami biasa memanggil – menceritakan ulang sejarah bagaimana dia membuat perusahaan KapanLagi yang kemudian jadi grup KLN (KapanLagi Network). Dipilih nama KapanLagi Network karena nama itu adalah kreativitas, bukan kata-kata umum. Siapa coba kepikiran bikin situs dengan nama kapanlagi?

Tapi, SC menegaskan, kreativitas itu lahir dari perjuangan yang berat. Maka cerita dari CEO mundur hingga era awal 1990-an.

SC yang asli Malang, ternyata pernah mengalami masa sulit. Karena keluarganya terlibat judi, keuangan bisnis yang dirintis orang tua morat-marit, lalu akhirnya bangkrut. Hampir enam bulan SC dan keluarganya tidak mandi air bersih, karena tak ada uang membayar layanan PDAM.

Kuliah SC jadi kalang kabut akibat keterbatasan biaya. Lalu terpikir untuk kerja di sebuah apotek menggantikan temannya yang resign. Gayung bersambut, SC diterima bekerja. SC mengaku gembira, membayangkan dapat penghasilan sendiri, walau cuma menjadi kasir apotek.

Tiba-tiba ketika mau masuk hari pertama kerja, pemilik apotek membatalkan niat merekrut SC sebagai kasir. "Saya tidak jadi terima kamu, saya sendiri yang jadi kasir. Maaf," kata sang pemilik apotek seperti ditirukan SC.

Getir hati SC mendengar ucapan yang pelan tapi berefek "cetar membahana" tersebut. Dia sempat down. Impian seorang mahasiswa akuntansi menjadi kasir, buyar sudah. Marah, meratapi nasib, hingga dendam jadi satu.

Tapi tidak lama. SC mengubah rasa terpukul itu jadi energi positif: berniat memulai usaha sendiri.

Dia lalu bermimpi sekaligus mewujudkan gagasan membangun sebuah perusahaan. Keputusan berwirausaha ini dimulai dengan usaha yang berkaitan dengan komputer dan pembuatan aplikasi. Belakangan bisnis SC berkembang memasuki wilayah konten provider, hingga akhirnya dilirik oleh perusahaan multinasional.

"Hari ini saya habis ketemu dengan BuzzFeed," katanya. Perusahaan konten asal Amerika Serikat yang baru saja menggegerkan dunia karena perdebatan baju warna baju biru-hitam vs keemasan-putih itu, mencari peluang kerjasama dengan KLN.

"Saya bertekad untuk membuat usaha, saya kerja keras, serius, dan bersama orang-orang yang serius dan hebat. Dan, inilah buah dari kerja keras kita semua, karena Anda juga orang-orang yang hebat," kata SC di depan ratusan karyawan di depan kolam ikan taman belakang markas merdeka.com Tebet, Jakarta Selatan.

Apa yang terjadi dengan penolakan pemilik apotek yang menggagalkannya sebagai kasir adalah salah satu peristiwa terbesar dalam hidup seorang SC. Itulah yang biasa disebut sebagai moment of truth sekaligus turning point. Momen penting yang membuat orang segera mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

Sejak didirikan pada 25 Februari tahun 2003 lalu, KLN saat ini sudah memiliki 10 properties (portal di services). Di berbagai rating kinerja dan bisnis Ad, situs grup kami selalu masuk di peringkat tiga besar. Saat ini, KLN telah memiliki 475 karyawan. Kondisi yang sulit dibayangkan, mengingat dulu Kapanlagi dirintis hanya oleh enam orang saja, termasuk SC.

SC mengakui berkibarnya bendera KLN adalah sebuah sukses besar. Tapi di a memastikan, capaian saat ini bukan langkah akhir, melainkan permulaan untuk kian besar. Apa maksud di balik ceramah tersebut, bahwa semua bisa dikerjakan. Semua bisa berhasil bila diperjuangkan. Kesuksesan tidak datang tiba-tiba, digeluti sampai titik darah penghabisan. Di era saat ini, di dunia digital, selain kerja keras juga perlu kerja cerdas.